01. Anak baru

544 92 31
                                    

Hari Senin , hari dimana siswa SMA baru datang ke sekolah yang berada di Busan. Ia dan kakak laki-laki nya berjalan menuju kelas yang sudah ditentukan. Ada rasa kecemasan dalam diri Sohyun, seperti berpikir yang seharusnya tidak boleh ia pikirkan. Takut akan stress jika terus-menerus memikirkan hal negatif di kepalanya. Untungnya, kakak laki-laki nya itu memberi sentuhan pada bahu kanannya. Itu membuat Sohyun menoleh ke arah kakaknya. Menampilkan sebuah senyuman tipis agar yakin terhadap diri sendiri, sudah menjadi kebiasaan Suga.

Sohyun sangat berarti di mata Suga, karena ia hanya memiliki orang terpercaya di dalam hidupnya. Ialah adik perempuannya sendiri. Mengenang masa lalu dimana Suga sering mengecup pucuk kepala Sohyun sebelum tidur, merangkulnya dengan penuh kasih sayang saat sedang menonton televisi dan membacakan sebuah cerita untuk adik perempuannya itu. Betapa berharga nya Sohyun di mata Suga sampai membuat adik perempuannya bisa menjadi pandai seperti dirinya. Bisa merasakan apa yang dirasakan oleh adik perempuannya, serta saling memberi kepercayaan. Bukankah sikap itu sangat di idamankan oleh para gadis yang memiliki kakak laki-laki? Bahkan satu kebaikan seorang Sohyun bisa membuat para lelaki juga ingin memiliki nya.

" Kak, aku langsung masuk ke kelas ya. Kelas Sohyun udah lumayan deket jaraknya, " Sohyun memecahkan keheningan disaat ia dan kakak laki-laki nya berjalan di koridor sekolah.

" Eh iya hati-hati ya, jangan malu buat kenalin diri kamu ke murid-murid yang lain. Kakak yakin disaat pertama kamu masuk sekolah pasti punya temen baru di sekolah ini, udah gih sana buruan keburu jam pelajaran di mulai. " Suga langsung mencubit hidung Sohyun.

" Ihh iya gak usah cubit hidung juga kali, ya udah Sohyun duluan. " Sohyun melambaikan tangannya ke arah suga.

Sohyun berlari menuju kelas nya. Ia pun sampai kelas nya tepat nya Sohyun masuk ke kelas 11B. Kelasnya bisa dibilang tidak terlalu jauh dari ruang guru. Sebelum ia masuk dalam kelasnya, nilai mata pelajaran yang ia dapat dari sekolah lama nya harus segera dilihat oleh guru. Apakah Sohyun benar-benar bisa masuk ke dalam sekolah ini atau ada kesalahan pengecekan saat pendaftaran. Nilai nya bisa dibilang nilai sempurna, karena Sohyun benar-benar ingin masuk sekolah Busan. Ini kali pertama nya ia menginjak kota ini dan berlangsung sekolah juga di sini. Senyuman Sohyun selalu terukir setiap hari, bukan berarti ia gila.

Guru pun mengangguk sambil meletakkan kertas nilai Sohyun di atas meja. " Kau bisa masuk ke kelas sekarang, jangan lupa mengetuk pintu dulu kalau guru nya sedang mengajar. " Sohyun mengangguk paham. Ia berjalan keluar dari ruang guru sambil membenarkan tas nya. Dan inilah, Min Sohyun. Si murid baru.

Ia melihat kelasnya dari kejauhan, menyipitkan matanya apa benar itu kelasnya atau ia hanya salah lihat. Mungkin tidak. Itu kelas Sohyun yang sebenarnya. " Pagi pak, saya telat masuk kelas. " Kata Sohyun tiba-tiba muncul di saat pelajaran ingin dimulai.

" Eoh kau murid pindahan dari Seoul kan? Tidak apa-apa kau masuk saja pelajaran baru ingin dimulai, " Mr.Eunji langsung meminta Sohyun untuk masuk ke kelas.

Gadis itu melangkahkan kakinya. Pandangan pertama yang dilihat oleh Sohyun adalah perempuan berponi rata, sama seperti dirinya. Ia tersenyum lebar saat siswa bermarga Min ini masuk ke dalam kelas untuk pertama kalinya. Sohyun dengan senang membalas senyuman manis nya itu, lalu matanya beralih ke arah guru di sampingnya.

" Silahkan perkenalkan dirimu dulu ya, " Mr. Eunji menyuruh siswa di sampingnya memperkenalkan diri kepada siswa lainnya. Ia melihat ekspresi wajah siswa baru ini, seperti sangat berbeda dari yang lain. Tatapannya juga bisa sangat dipercaya dan dipahami oleh Mr. Eunji, apalagi nada kalimat siswa ini membuat telinga nya nyaman di dengar.

" Ah nee....a-annyeonghaseyo, perkenalkan nama saya Min Sohyun kalian bisa panggil saya Sohyun. Saya harap kalian mau berteman dengan saya. " Selesai Sohyun memperkenalkan dirinya kepada murid yang lain. Kedua tangannya menyilang di depan rok pendeknya lalu mata nya melihat semua para murid. Sohyun tersadar saat mata nya menatap siswa laki-laki, ia duduk di depan meja perempuan berponi rata itu. Dengan teman sebelahnya, sedang sibuk membaca buku. Apa dia ingin menggoda dirinya? Tangan kiri ditekuk dan tersandar di kursi, kemudian tangan kanannya berada di atas meja sambil memutarkan pensil.

Three Different Love (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang