Maap ye. Bimbang ceritanya. Gk sesuai janji. Ehe. Bagusan begini aja.
...
Sekarang Jihoon sudah dua puluh dua tahun.
Memang waktu terasa sangat cepat, tak disangka bayi mungil kesayangan Yoongi nomor satu di dunia yang tidak bisa tergantikan kini sudah menjadi sosok pria termanis di kampus Seoul National University. Dia mengambil jurusan bisnis. Untuk melanjutkan karir ayah tercintanya untuk mengurus Min Corp.
Keluarga yang begitu terpandang.
Ditambah Jihoon yang dulu di tindas, kini mereka semua bersujud di hadapan Jihoon. Karena Jihoon ini memegang teguh sifat es ditambah batu milik ayahnya. Ucapan yang dikeluarkan oleh bibir tipis Jihoon merupakan kalimat-kalimat sarkasme yang bikin semua orang yang ingin mendekatinya untuk menaikan status derajat, langsung mengibarkan bendera putih.
Jihoon adalah pria cantik, manis, dan sempurna. Punya kekayaan yang melimpah, punya keluarga yang memback up nya, salah satu dari dua manusia selain Jimin yang bisa dekat dengan Min Yoongi. Pria pucat berambut hitam legam, alias iblis menyerupai manusia pada masa itu.
Sialnya hari ini sedang hujan. Deras hujan melanda daratan Seoul yang menyebabkan Jihoon rasanya ingin memaki-maki langit diatas sana. Dia tidak membawa payung, kesalahan terkonyol yang pernah dia lakukan semasa hidupnya. Berpikir kritis untuk memperkirakan cuaca, ternyata Sang Pencipta berkata lain.
Ia mengenakan kemeja kotak-kotak, dan celana hitam ripped jeans. Serta beanie hitam dengan tulisan fuck you di pinggirannya.
"Ckh. Siapa yang genius sekarang?" teman imajinasinya yang tidak mungkin akan pergi, Jeonghan si pemilik rambut panjang, dia menyila kedua tangannya bangga. Karena sebelumnya dia sudah memperingati.
"Berisik. Aku tidak ingin memikirkan itu lagi--" desis kesal Jihoon. Ya dia memang malu.
Tin Tin
Tiba-tiba ada mobil datang menghampirinya di lobi utama. Kaca mobil di turunkan. Pemilik mobil night mclaren itu terlihat di tempat pengemudi dengan senyuman menawannya. Hal itu yang bikin Jihoon memutar bola matanya malas. Apa-apaan ini orang teru saja menganggunya padahal Jihoon sudah menolak pria brengsek ini berkali-kali.
Tidak.. beribuan kali.
"Need a ride?"
Begayaan sekali dia memakai mobil sport. Jihoon kalau tidak diajarkan adab, dia sudah pasti meludahi mobil itu atau menendang mobil itu dengan mengeluarkan kalimat-kalimat menyakiti hati pria tersebut. Dia mengenakan kaos putih dengan jaket denim. Pria berambut dark chocolate itu sialnya lagi memberikan wajah polos yang Jihoon merasa.. krek!
Sial. Sial. Sudah berapa kali Jihoon mengatakan sial di dalam hati?
"Yey~! Sosok Soonyoung berhasil membuat Jihoon jatuh cinta~!" kegirangannya dan dibalas dengan tatapan mendelik oleh Jihoon.
"Ckh jalankan mobilnya, ******!" Ya kalimat itu untungnya sudah di sensor demi keselamatan yang baca, dan anehnya Soonyoung yang sudah di maki-maki itu tidak berkutik. Dia justru semakin tersenyum senang. Rasanya bahagia dan lega. Pria manis itu yang penting berada di dekatnya.
"Sama-sama, Tofu ya."
Inilah awal mula, sosok batu es Min Jihoon mulai jatuh pada pelukan Kwon Soonyoung.
...
Entah sudah berapa lama. Semenjak mereka sedekat itu.
Dan mulailah jiwa overprotective sang ayahanda Min Yoongi muncul, satu-satunya anak tunggal tercinta. Yang sudah menyewa para ditektif swasta dibayar oleh Yoongi hanya untuk mengamati dan menjaga anak tercintanya. Kalau ada goresan-- bukan. Ada tanda-tanda tatapan nafsu atau tatapan buaya darat, sudah harus tembak di kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lullaby 「Yoonmin」
Fanfickisah Min Yoongi seorang CEO dan Park Jimin seorang psikolog [COMPLETED]