Special Chapter : Pre Wedding (End)

4K 350 18
                                    

"Ini peringatan dariku. Pikirkan dua kali sebelum kamu melangkah lebih maju untuk mengejarnya."

Dan sialnya Jimin mendengar perbincangan mereka, segera pergi ke ruang makan seakan tidak terjadi apa-apa.

.

.

.

.

.

Hari berlalu semenjak makan malam bersama keluarga tiri Yoongi.

Yang berarti Sehari setelah kejadian itu, Jimin menghilangkan dirinya.

Kancing bagian atas Yoongi sudah terlepas akibat keringat tak berhenti mengalir yang membuat tubuhnya basah. Dia terduduk di kursi sopir, memperhatikan hujan yang membasahi mobil Yoongi. Hujan adalah pelaku yang memburamkan penglihatan jalanan yang sepi. Keringatnya ini merupakan akibat ulahnya sendiri yang seharian mencari pria cantik itu.

Apa Jimin akan menghilang, seperti waktu itu Suran mengambilnya?

Yoongi bersandar di kursi, cengkraman di setir mengeras. Diluar hujan deras, dimana keberadaan Jimin? Jimin kehujanan? Jimin kedinginan? Bagaimana kalau nanti Jimin sakit demam? Atau Jimin tiba-tiba membencinya karena tidak datang disaat dia terpuruk? Apa yang Jimin pikirkan sekarang?

Kalau Yoongi menjadi Jimin, dia akan berada dimana dengan keadaan mabuk seperti itu?

Apa yang terlintas di pikiran Jimin, makanan? Makanan chicken yang di restoran fast food? Makanan rakyat jelata? Makanan menjijikan itu?

Tidak. Jimin akan berhalusinasi, idiot, otak Yoongi tidak bisa berpikir jelih. Emosi beserta kelemahan dan rasa bersalahnya tercampur adukan. 

"Pikirkan badanmu yang kebasahan, bukan selfie, pabo."

Yoongi melirik kearah photo bingkai yang digantungkan oleh Jimin di mobilnya. Photo yang bergelantung, menampilkan wajah dirinya bersama dengan tunangan berambut pirang, tersenyum manis sedangkan wajah Yoongi memasangkan wajah datar.

Saat itu Yoongi memegang payung hitam, dan dia memastikan Jimin tidak begitu basah akibat hujan deras. Yoongi bahkan merelakan pundakny yang mengenakan kemeja kerja itu basah akibat mahluk berambut pirang  itu memegang ponsel sambil mengarahkan kepada mereka untuk berselfie.

Untungnya Yoongi memastikan 100% agar Jimin tidak menyadari keadaan pacarnya yang berambut hitam legam itu kesusahan, kebasahan, dan sedikit kedinginan.

"Setiap date, hyung selalu tidak ingin berfoto," Jimin berpose cheese sambil tersenyum manis, dan Yoongi mengerjapkan, "aku ingin membuat kenangan bersamamu, tidak boleh?"

Yoongi melihat kearah layar ponsel Jimin, "Pemandangannya tidak aestetik."

Ckrek!

Setelah berselfie, Jimin kembali memandang taman cantik bernuansa merah, kuning, dan oren. Pada musim gugur, Jimin dibaluti sweater cokelat, dan Yoongi yang hanya mengenakan kemeja, dan pundak kanannya basah, tentu dia kedinginan. Kulitnya semakin memucat akibat ini. 

Tapi tidak apa-apa

Demi Jimin dia akan melakukan apapun. 

"Aku menyukai taman ini."

Benar. Untuk mengingatkan kembali, taman yang hampir di rombak menjadi mal.

"Bahkan saat hujan pun, disini tetap cantik. Cantik sekali."

Lullaby 「Yoonmin」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang