Lullaby 「Yoonmin」

Special Chapter ft Woozi

Pasangan Yoongi dan Jimin diberkahi seorang anak yang memiliki rambut pirang dan tubuh mungil seperti Jimin. Sementara wajahnya seperti Yoongi.

Ketika lahir, mereka berdua berdebat karena satu nama. Yoongi inginnya Min Jihoon karena dari kata Jimin dan Yoongi, dan Yoongi benarkan menjadi Jihoon biar enak jika di panggil. Sementara Jimin inginnya anak mereka dipanggil Min Woozi karena pada saat mengidam Jimin berkali-kali ingin memanggil dengan sebutan Woozi yang entah bagaimana logikanya Yoongi tidak tau.

Sosok lelaki cantik, memiliki pipi chubby khas Yoongi, dia bahkan tidak memiliki aura dominan layaknya sang ayah, dia justru diberkati ciri khas Jimin. Menggemaskan sekali,

"Eomma?"

Jihoon memanggil sang ibu yang sedari tadi melamun di balkon, menatap langit di pagi hari, tetapi karena panggilan sang buah hati, Jimin mengerjapkan mata dan tersenyum kearah anak mungilnya itu.

"Ah Woozi-ah.. sudah mau berangkat nak?" Jimin memastikan, raut wajah Jimin begitu kosong, Jihoon sudah tau apa yang dihalusinasikan, pasti adiknya. Eomma butuh Appa.

Namun ada satu hal yang sejak kecil Jihoon membencinya.

"Hm."

Ternyata Skizofrenia menurun kepadanya, karena faktor genetik.

... 

Dipagi hari yang cerah, Jihoon memejamkan matanya karena sudah cukup lelah menghadapi bayang-bayang imajinasi bodoh yang dibuat otaknya. Sebab hampir setiap hari, pasti ada lelaki cantik berambut sepundak yang saat ini duduk di hadapannya sambil tersenyum layaknya seorang malaikat, tetapi bagi Jihoon, hal ini adalah suatu penyiksaan.

"Kenapa kita gak bermain lagi, Woozi-ah.. ayo main!"

"Tidak sekarang Jeonghan.. aku sedang mengerjakan PR ku," jawab Jihoon dengan wajah malas, pasti ada beberapa orang yang meledeknya gila.

Kehidupan Jihoon tidak terlalu menyenangkan. Pergi sekolah, makan, makan, ditindas, lalu pulang, menutupi luka menggunakan makeup, dan harus tersenyum dihadapan orangtuanya.

Tidak. Jihoon tidak menyalahkan Jimin karena memang takdir telah memberikan Jimin kelainan mental alias halusinasi akut. Karena kerusakan kecil di saraf otak Jimin dan perasaannya yang begitu hancur karena kehilangan adik tercintanya. Mau bagaimana lagi? Penyakit ini turun kepadanya.

Lagipula kisah Jimin memang seperti dunia fairytales, bagaimana sosoknya yang memiliki kelainan jiwa dan cukup sederhana itu bisa menikahi dan mendapatkan orang sekaya dan sebucin Min Yoongi.

Sepertinya Jihoon tidak mungkin seperti Jimin, itu terlalu menjorok ke kisah dongeng beauty and the beast, atau Cinderella. Berpikir realita saja kau, Min Jihoon.

Buk!

Seseorang mendorong pundak Jihoon, sampai Jihoon terjengkang dan terjatuh ke lantai bersama dengan kursi yang menjadikannya sebagai sandaran. Jihoon mendongak, bokong itu bukan tempat yang sempurna untuk dijatuhkan, begitu menyakitkan sekali pikirnya.

Tenang Jihoon.. kamu harus sabar

Bayang-bayang teman imajinasinya nampak terkejut dari kejauhan, Jeonghan berusaha mendorong dan berinteraksi dengan mereka. Apalah daya, pikiran Jihoon terlalu jauh untuk melihat satu-satunya sahabat yang seperti tembus pandang. Tentu saja tembus pandang, sifatnya tidak nyata.

Tidak mungkin skizofrenia bisa sembuh.

...

"Jelaskan kenapa lenganmu luka??" Jimin terbelak, melihat lengan Jihoon sudah begitu banyak goresan dan memar, sudah berapa lama anaknya di sakiti oleh teman kelasnya? Kalau sampai Yoongi melihat ini, pasti sekolah itu akan dibakar olehnya.