Kesedihan Malam

1.3K 75 0
                                    

-Di malam hari-

rajagiannuca: ra saveback ya

Satu notifikasi muncul di handphone Tiara

"Yah kirain sam, tau-taunya si tembok bin es batu alias datar dan dingin" ucap Tiara dalam hati

Tiara lalu membalas pesan dari Nuca dengan singkat

Prangggggg...

Terdengar suara pecahan kaca, Tiarapun segera berlari kebawah untuk melihat apa yang terjadi.

"Jadi sekarang lebih memilih perempuan itu daripada aku mas?"

"iya, tapi aku bakal tetep bertanggung jawab buat semua keperluan kamu dan Tiara"

"Mas, kasihan Tiara. Dia masih remaja, dia butuh sosok ayah"

"Tiara tetap anakku, aku menyayanginya dan aku tetap ayahnya tapi aku bukan lagi suamimu"

Tiara memutuskan untuk diam di tangga dan mendengarkan perdebatan kedua orang tuanya.
Tiara tidak menyangka, ayah yang selama ini ia banggakan ternyata berkhianat dengan perempuan lain

Tiara lalu berlari kembali ke kamar sambil menangis. Dadanya sesak, ia tak sanggup menahannya sendiri. Tiara lalu memutuskan untuk menelpon Sam yang sudah berjam-jam asyik main game

"Raa kenapa nelpon sih, iya iya aku minta maaf ngegame terus tapikan kamu tau hobi aku ngegame. Hidup akukan gaselalu tentang kamu ra"

"Oh iya ya, hidup kamu emang ga harus selalu tentang aku ya hehe yaudah silahkan dilanjut main game nya" ucap Tiara sambil menahan tangis

"Ra gausah nangis, kamu yang bilang kan lebih baik aku gila game daripada main hati sama perempuan lain. Nanti juga aku ngabarin ko"

"Terserah"

Tiara memutuskan panggilannya, ia menangis begitu sakit hatinya diperlakukan seperti itu. Bagaimna tidak, ayahnya hendak meninggalkan ia dan ibunya lalu lelaki yang ia cintai tidak memprioritaskannya

"Kalo bahagia itu pilihan, kenapa aku gabisa memilih? Kenapa aku didesak oleh keadaan untuk terus bersedih. Bahagiaku cuma sesaat, sedihku berkepanjangan" Ucap Tiara

Tiara lalu mengirim pesan pada Keisya dan berniat untuk bercerita masalahnya

Tiara : Key, gue mau cerita.
Keisya: Yup? Telp aja deh ya

Keisya pun menelpon Tiara

"Lo kenapa ti?"

Tiara menceritakan semua yang ia rasakan

"kurang ajar ya sam, kebangetan tau ga. Dia ga seharusnya perlakuin lo kaya gitu. Kenapa dia lebih memilih game daripada lo, gue ga terima ra lo diperlakuin kaya gitu. Besok gue ngomong sama dia ya"

"Jangan key, pliss jangan bilang ya. Entar biar gue sendiri yang ngomong ke dia"

"Ra gue bingung mau ngomong apa, lo yang kuat ya. Kalo butuh temen cerita langsung hubungi gue aja. Jangan dipendem, ga baik buat kesehatan lo. Pesen gue, tangisin aja yang membuat lo sedih biar lo ngerasa lebih baik. Kalo lo mau gue temenin lo disana juga gue siap ko dan jangan pernah benci ayah lo. Gimanapun juga dari dulu gue tau ayah lo kay gimana, selalu berjuang buat lo. Mungkin udah jalannya kaya gini"

"Thankyou banget key, gue ngerasa masih ada yang sayang sama gue. Sekarang gue udah ngerasa baikan, gue harus membiasakan diri kaya gini. Gue emang ga terima kenyataan, tapi apa boleh buat? Gue cuma bisa mengikhlaskan. Sorry banget ganggu waktu lo, sekali lagi thanks ya key"

"Santai aja ra, syukur kalo lo udah baikan. Ada yang mau lo ceritain lagi ga nih?"

"Engga ko, mau tidur ya lo. Gue matiin telponnya ya bye"

Tiarapun mengakhiri panggilan dengan Keisya

"Keisya bener, gue gaboleh benci sama ayah. Gue harus cari tau kenapa ayah mau ninggalin mama" ucap Tiara dalam hati

Waktu sudah menunjukan pukul 23:15 saat Tiara mengecek handphone   ternyata ada pesan dari Sam

Sam🌍✨💖: Maaf ya baru beres main game, besok aku jemput kaya biasa. Selamat tidur semoga kita bertemu dalam mimpi, ily🌛✨💖💖

Tanpa membalas pesan dari Sam, Tiara langsung mematikan handphone nya. Tak lama pun ia tertidur

----------------------------------------------------------

Tbc

Lanjut???

Pengharap Rasa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang