"Permisi saya mau periksa keadaan pasien" Ucap dokter yang tiba-tiba memasuki ruangan
"Iya dok, silahkan"
Dokterpun memeriksa keadaan Tiara
"Syukurlah, keadaan pasien sudah membaik. Usahakan buat pikirannya tenang terus ya, ingat.. Pasien tidak boleh banyak pikiran. Pasien sudah boleh pulang, tapi tetap harus istirahat tidak boleh banyak lakukan aktivitas berat selama 1-2 hari untuk menstabilkan pikirannya"
"Baik dok terimakasih"
"Baik, saya permisi"
Dokterpun meninggalkan ruangan
"Asiikkk udah boleh pulang" ucap Tiara dengan girang
"Hey, inget kamu masih harus istirahat ra"
"Hehehe Sam makasih ya udah selalu ada buat aku"
"Anything for u my girl, kamu itu pelengkap aku dan aku pelengkap kamu. Nanti kalo aku sakit gantian ya kamu yang urus aku"
"Emm gamau ah, biar bi Ela aja"
"Ih kamuu yaaa, nanti aku nyaman sama bi Ela gimana?
"Ya kamu nikah aja sama bi Ela"
"Gamau Ra ihh, susah-susah aku sekolah buat lanjutin ngurus perusahaan papi ehh nikahnya sama bi Ela"
"Hahaha biarin anti mainstream , atau sama .. em siapa ya"
"Gamau Ra, aku maunya kamu. Jangan sebutin perempuan lain lagi, pokonya yang aku mau cuma kamu titik"
"Emang aku mau sama kamu? "
"Kalo gamau ya aku paksa, aku sewa orang buat nyulik kamu nanti"
"Sejak kapan otak kamu kriminal gini? "
"Sejak pacaran sama kamu"
"Berati aku bawa pengaruh buruk ya ke kamu?"
"ga gitu.. Makanya kamu harus nikah sama aku biar akunya baik "
"Kamu ya masih kecil udah nikah-nikahan"
"Biarin wlee.aku udah gede ko, gede ototnya"
"Tapi mata tetep segariskan? "
"Waaah mulai penghinaan nih, siap siapp keluarin jurus"
Sam mengambil ancang-ancang untuk mengeluarkan jurus andalannya
"Ahhh gamau Sam, kebiasaan ah"
"SIAPPP??"
"Nooo!!!!! "
"Jurus kelitikin tiaraa!!" ucap Sam lalu mendekat pada Tiara
Namun yang didapati Tiara bukan Jurus yang biasa Sam lakukan, yaitu mengelitikinya.
Sam malah mencium kening Tiara lalu memeluknya
"Cepet sembuh bumiku, duniaku, rumahku. Jangan bikin aku khawatir lagi, kalo ada apa-apa langsung cerita sama aku. Love you" ucap Sam sambil mencubit pipi Tiara
"Samm.. Makasih lagi. Kamu selalu bikin aku ngerasa berharga. Love you too sipiiiitttt"
Saat tengah berbincang hangat tiba-tiba handphone sam berbunyi
1 Notifikasi Whatsapp
Ziva: Sam, lo sibuk?Ekspresi Tiara yang melihat itu langsung berubah, Sam yang menyadarinya langsung menyimpan handphonenya tanpa membalas pesan Ziva
"Kenapa kamu gabales? Ziva sering chat kamu ya? Kenapa Ziva sering chat sama kamu? yang temen Ziva kan aku bukan kamu. Kalo kamu ga liatin chatnya berati ada apa-apa" ucap Tiara yang sudah terlihat bad mood
"Gatau sayang, sumpah aku gapernah chat Ziva duluan. Kamu mau aku bales chatnya? Atau mau kamu yang bales Boleh ko Ra"
"Gausah, handphone kamu ya urusan kamu. Aku ga berhak ngatur kan? "
"Berhak sayang, kamu kan pacar aku gapapa ko ini kalo kamu mau bales"
Sam memberikan handphone nya pada Tiara
"Engga gausah gapapa, aku udah boleh pulangkan? Pulang sekarang ya aku mau tidur"
"Ra.. Plis jangan kaya gini, aku gaakan main-main dibelakang kamu ko. Sumpah aku sama Ziva gaada apa-apa"
"Yuk cepet aku mau pulang"
"Raa.."
"Sam, kalo kamu gamau anter aku pulang yaudah aku sendiri" ucap Tiara sambil bergegas meninggalkan ruangan
"Iya sayang sama aku ya, gaboleh pulang sendiri"
"Yaudah cepet"
Diperjalanan Tiara hanya diam tak bergeming
"Raa, maafin aku ya bikin kamu gatenang gitu. Sumpah aku ga macem-macem ko"
"Fokus dulu aja nyetir, gausah banyak ngomong dulu"
Handphone Sam kembali berbunyi
Ziva is calling you
.
.
.^^^
Tbc
Thanks for reading guys!
Dikit-dikit baikan terus marahan terus baikan lagi, siapa nih yang suka kaya gitu? :(
Jangan lupa vote!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengharap Rasa [END]
Teen Fiction"Kalau berani jatuh cinta, ya harus siap patah hati" - Tiara