Sesampainya dirumah Tiara
"MAMAAAA?!!" Teriak Tiara panik
"Maaa bangun mah, kenapaa? Ada apa? Jangan bikin Tiara khawatir maaaaa" ucap Tiara sambil menangis
Tiara melihat kertas yang ada ditangan Kalin lalu membacanya
Tiara membulatkan mata lalu meneteskan air matanya. Kertas itu merupakan surat perceraian resmi dari pengadilan atas pengajuan Ayahnya untuk mamanya
Tiara merobek kertas tersebut lalu mengambil air minum dan kayu putih untuk menenangkan Kalin
"Ra.." panggil Kalin yang sudah sadar
"Mah, mama udah sadar? Maaf ma Tiara malah asik sendiri ninggalin mama tadi"
"Ra mama gapapa, kamu pasti udah baca ya? Kamu nangis.. Maafin mama ya nak bikin kamu nangis"
"Mah, Tiara tau mama lebih sedih dari Tiara. Mama kalo mau nangis ya nangis aja, jangan ditahan gabaik buat kesehatan mama. Sekarang minum dulu ya" ucap Tiara sambil memberikan minum pada Kalin
"Mah, Tiara tau ini udah takdir kita.. Tapi kenapa harus tiara ya ma? Tiara sakit liat mama nangis. Dari ayah masih disini pun ayah selalu sibuk gapernah perhatiin Tiara, tapi Tiara masih bisa nerima walau kadang Tiara cemburu liat kedekatan seorang ayah dengan anaknya. Tapi buat sekarang, Tiara ga bisa nerima kalo ayah bikin mama sedih kaya gini"
"Tiara anak mama ternyata udah besar ya, punya jiwa kepedulian yang tinggi. Mama bangga sayang punya kamu, kamu alasan mama bersyukur hidup di dunia ini. Kuat ya sayang, kita hadapi sama-sama walaupun berat. Semoga nasib kamu ga seperti mama, mama harap kamu selalu bahagia"
Keduanya menangis, saling menguatkan atas kehancuran keluarganya.
Richard ayah Tiara sudah sejak lama berselingkuh, Kalin pun sudah mengetahuinya sejak lama. Tapi ia berusaha membiarkan Richard melakukan itu asal ia tidak pergi meninggalkan Tiara. Ia menahan rasa sakit agar Tiara tetap punya Ayah, walaupun itu hanya formalitas karena kenyataannya Richard tidak pernah peduli terhadap Tiara. Ini yang membuat Tiara sering bersikap childish pada Sam, ia hanya butuh perhatian dan kasih sayang. Hatinya jadi sangat rapuh dan sensitif, bahkan karena perilaku ayahnya Tiara jadi sulit untuk mempercayai lelaki
.
."Mah udah ya, jangan nangis lagi. Sekarang tidur ya, mama butuh istirahat" Ucap Tiara memecahkan keheningan
"Iya sayang kamu juga tidur ya, ganti bajunya cuci muka dulu"
"Iyaa ma, selamat istirahat Tiara sayang mama"
Tiara lalu memasuki kamarnya, ia berinisiatif mengirim pesan pada ayahnya
Tiara: Ayah, kenapa ayah lakuin ini sama mama? Tiara ga terima ayah bikin mama nangis
Ayah: Kamu gangerti apa2
Tiara: Kalo gitu, kasih tau Tiara biar ngerti
Ayah: Sebaiknya kamu jgn mencampuri urusan ayah, jgn hubungi ayah lagi. Tenang sj, Ayah akan ttp beri kamu uang tiap bulan dan mencukupi kebutuhan ibumu
Tiara: Yang Tiara dan Mama butuhin bukan uang, tapi kasih sayang ayah!
Ayah: Sdh ayah blg jgn mencampuri urusan ayah, jgn buat ayah marah.
Tiara membaca pesan terakhir dari Ayahnya sambil menangis tanpa berniat membalas lagi pesan itu.
Handphone Tiara dipenuhi notifikasi tapi ia malas membaca pesan-pesan itu, moodnya sangat kacau. Tiara terus menangis sampai ia merasa lelah dan tertidur dalam tangisannya
.
.
.^^^
Tbc
Jangan lupa vote!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengharap Rasa [END]
Teen Fiction"Kalau berani jatuh cinta, ya harus siap patah hati" - Tiara