Waktu terus berjalan, hari demi hari Tiara lewati dengan penuh canda dan tawa. Hingga kini, saat waktu yang Tiara takutkan tiba. Tak lama lagi kelulusan akan tiba, ia sangat takut jika harus berpisah dengan Sam. Ia tau, ada yang harus Sam prioritaskan yaitu cita-citanya namun ia takut akan kehilangan Sam
Saat tengah melamun, Sam datang menghampiri Tiara
"Hey ko ngelamun si"
"Gapapa, lagi mikir aja"
"Kan aku masih ada dibumi, bahkan aku ga jauh dari kamu. Ko mikirin aku si? "
"Geer banget, siapa juga yang mikirin kamu"
"Boong, pasti mikirin aku lah"
"Tapi iyasih, sekarang kita emang gaberjauhan tapi siapa yang bakal tau kita kedepannya bakal gimana? Sam, bentar lagi kita lulus.. Aku tau kamu pengen banget kuliah di luar negeri tapi aku takut kehilangan kamu"
"Tapi kita bisa Ldr kan ra? "
"Sam.. Bahagianya aku itu kamu. Aku gakebayang kalo kamu gaada atau ga deket sama aku apa aku bakal bahagia? "
"Raa.. Jangan gantungin bahagia kamu pada orang lain. Kalo kamu bergantung ke aku, semisal aku meninggal gimana? Aku gaakan selamanya ada didunia ini ra. Ubah mindset kamu ya sayang, aku bakal bikin kamu bahagia terus tapi jangan sampai kamu bergantung ke aku"
"Apa kamu bakal pergi? "
"Ngga ko, aku bakal ada terus buat kamu. Sekalipun aku kuliah diluar negeri kita masih dibawah langit yang sama ko raa, kita masih sama-sama hidup dibumi yang kalau malam diterangi bulan yang sama juga"
Tiara tersenyum lalu memeluk Sam
"Makasih Sam, kamu selalu bisa bikin aku tenang"
"Iya dong pasti, jangan mikirin itu lagi ya"
Tiara mengangguk
---------------------------------------------------------
Sesampainya Sam dirumah
"Sam"
"Iya pi? "
"Papi mau bicara serius sama kamu"
"Soal apa sih pi? Serius banget kayanya"
"Ini soal masa depan kamu, kamu jadi kuliah diluar negeri? Papi harap kamu terima keinginan papi untuk gantikan posisi papi diperusahaan"
"Sam juga bingung pi"
"Kamu kuliah pun pekerjaan kamu akan tetap sama megang perusahaan kita yang sudah berdiri sejak lama"
Sam diam, ia berpikir sejenak
"Apa ini emang jalan yang terbaik ya, lagian gue juga emang pengen cepet cepet nikah juga biar Tiara bahagia"
Ucap Sam dalam hati"Gimana Sam?"
"Yaudah pi, Sam gajadi kuliah tapi Sam pengen cepet-cepet nikah sama Tiara"
"Apa kamu yakin dengan pilihan kamu?"
"Yakin pi"
"Apa yang membuat kamu yakin?"
"Sam cinta Tiara pi, Sam pengen Tiara bahagia terus, udah cukup beban yang dia rasain selama ini biar Sam ubah jadi kebahagiaan. Tiara perempun baik pi"
"Papi salut sama kamu, mami dan papi berhasil didik kamu jadi anak yang bijaksana dan cerdas. Coba kamu lamar dia dengan cara kamu, papi mau lihat"
"Siap pi, nanti sam lamar Tiara depan papi ko"
"Yasudah sekarang kamu masuk ke kamarmu"
Sam mengangguk lalu pergi menuju kamarnya
.
.
.Tbc
Haloooooooo maaf banget baru update!
Jangan lupa vote yak luvvvv
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengharap Rasa [END]
Teen Fiction"Kalau berani jatuh cinta, ya harus siap patah hati" - Tiara