Part 8

112 12 2
                                    

Tinggalkan jejak kalian Reader's
😂😂😂😂
.
.
.
.

Di pagi hari yang cerah, Nancy terbangun setelah insiden kemarin malam. Matanya kini mencoba terbiasa akan cahaya lampu rumah sakit.

"Ini di mana" batinnya yang kemudian sepasang bola mata itu melihat ke sisi ranjang.

"Jimin?"

Ia melihat Jimin, yg tengah tertidur dg posisinya menyembunyikan kepala di atas tumpukan tangannya.

Yang membuatnya semakin terkejut adalah tangan Jimin yg sekarang menggenggam tangan Nancy.

Nancy pun melepas genggaman tangan Jimin perlahan dan berusaha bangun menyandarkan tubuhnya.

"Aww" ringisan Nancy membuat Jimin terbangun, ia sontak melihat ke arah Nancy.

"Jangan terlalu banyak gerak, lukamu belum kering" ucap Jimin dg suara khas orng bangun tidur. Serak-serah gimana gtu mwehe.

Jimin jg membantu Nancy untuk bersandar. Senyum manis seorang Park Jimin tak bisa di pungkiri melihat adiknya ini sudah siuman.

"Ini minumlah" ucap Jimin sembari membantu Nancy untuk minum

"Thanks" ujar Nancy datar.

"Ah apa kau mau makn? Oppa akan..."

"Ga lapar" ucap Nancy memotong perkataan Jimin.

Suasana di ruangan itu kini menjadi hening. Jimin hanya duduk dg sesekali melirik Nancy. Ia tau bagaimana respon Nancy jika ia membuka suara.

"Pulanglah" kini Nancy yg membuka suara.

Jimin sontak menatap Nancy dg wajah bingungnya.

"Pulang" kata Nancy lagi dg nada datar.

"W-wae, oppa hanya ingin menjagamu di sini"

"Tak usah" jwbnya tanpa melihat ke arah Jimin.

"Kau masih membenciku?" ucapan Jimin membuat Nancy meliriknya sekilas.

"Kau pikir?" ucapnya dg nada meremehkan.

"Andai saja dia memperlakukanku dengan adil, mungkin aku tidak akan membencimu seperti ini" sambung Nancy.

"Maaf, tpi semuanya tak murni kesalahanku bukan?" Jimin mencoba membela dirinya.

"IYA, ITU BUKAN SALAHMU, BUKAN SALAHMU!! INI SALAHKU KENAPA AKU LAHIR JIKA TAK DI INGINKAN, KAU MEREBUT SEMUANYA, AKU MEMBENCI MU, AKU MEMBENCIMU PARK JIMIN!!!" Teriakan dan pernyataan Nancy membuat hati Jimin begitu sakit.

Tak hanya Jimin, Nancy pun turut sakit. Bahkan karna terikannya tadi skrng ia merasakan sakit di bekas tusukannya itu. Nancy menekan sedikit perutnya mencoba menahan sakit.

Mengabaikan rasa sakit hatinya sekarang, Jimin terlihat khawatir saat melihat kondisi Nancy kesakitan seperti itu.

"Aku akan mem... " lagi-lagi ucapan Jimin terpotong.

"Pergi"

"Tapi kau..."

"Pergi ku bilang" ucap Nancy dg nada penuh penekanan dan mata berkacanya.

So complicated

Sakit hatinya muncul kembali di tambah kini sakit pada perutnya karna tusukan siyaln itu.

Tanpa satu patah katapun, Jimin langsung pergi meninggalkan Nancy. Hati Jimin sangat sakit saat itu, sungguh. Namun semuanya tak akan membuat Jimin membenci Nancy.

Cold Girl || NancyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang