SEPULUH

3.4K 129 2
                                        


Happy reading💙

Setelah sekian lama mereka mengobrol ngobrol di cafe, nisa dan arsyad pamit pulang karna dia harus istrirahat besok kan hari yang di tunggu tunggu mereka ber dua.

Mereka pun samapi di rumah nisa, arsyad memarkirkan mobilnya di depan rumah nisa, mereka berdua keluar dari mobil dan memasuki rumah nisa.

"Assalamualaikum bunda aku pulang" ucap nisa sembari mencari keberadaan bunda.

"Eh wa'alaikumsalam" jawab bunda nisa menyalimi punggung tangan bundanya dan diikuti arsyad.

"Bun arsyad pamit pulang yang sudah  hampir sore juga" ucap arsyad berpamitan ke bunda nisa.

"Halah kamu ini baru nyampe udah mau pulang aja, lagian nanti kamu di rumah sendiri" ucap bunda. Arsyad hanya mengangkat sebelah alis nya keatas.

Bunda nisa seakan tau apa yang dimaksud arsyad pun menjawab.
"Tadi fatimah ke sini memberitahu kalo dia ada acara mendadak keluar kota kemungkinan pulangnya agak malam, jadi dia menitipkan kamu ke bunda" jelas bunda nisa.

"Ouh gitu ya bun, aisyah ikut juga?" Tanya arsyad.

"Iyaa aisyah ikut sama ibu kamu."

"Yaudh deh kalo gitu" ucap arsyad.

"Nis kamu antar arsyad ke kamar tamu ya munggkin arsyad ingin istirahat." Bunda menyuruh nisa untuk mengantarkan arsyad, nisa hanya mengangguk patuh.

"Ayo kak biar aku antar." ucap nisa.

"Hm oke."

Nisa pun berjalan ke arah ruang tamu karna kamar tamu berada di dekat situ, arsyad hanya membuntuti nisa dari belakang.

Mereka pun sampai di depan kamar tamu tersebut. "Nah ini kak kamarnya, yaudh kakak istirahat aja aku mau ke atas" ucap nisa dan memberikan kunci kamar tersebut.

Arsyad hanya diam dan mengambil kunci yang tadi nisa kasih, nisa yang melihat arsyad diam saja yasudah nisa nyelonong aja untung menaiki anak tangga.

Arsyas yang baru engeh kalo nisa sudah menghilang dari depannya langsung menengok ke arah tangga dan benar saja nisa sudah ada di bawah anak tangga.

"Annisa"

Nisa yang merasa namanya dipanggil pun menengok, dan yang memangilnya yaitu arsyad.

Nisa hanya menjawab dengan mengkerutkan neningnya.

"Temani aku ke taman belakang."

"Hm oke." Nisa pun mengurungkan niatnya untuk menaiki anak tangga tersebut, dan mendekat ke arah arsyad.

Nisa dan arsyad berjalan ke arah taman belakang yang betada di rumah nisa. Disana terlihat nuansa taman tersebut beda dari taman yang berada di pinggir jalan itu, di taman itu ada dua kursi panjang dari besi saling berhadapan cuman dipisahkan oleh meja yang berada di tengah tengah tetsebut pohon pohonnya dan bunga bunganya cantik dan bagus untuk di pandang.

Mereka berdua sudah duduk di kursi panjang itu mereka saling diam dan kalut sama pikiran masing masing.

Arsyad yang sedang memejamkan mata sambil mendongakak kepalanya merasakan hembusan angin di sore hari ini.

"Tadi minta temenin ke taman belakang ehh sekarang malah kalut sama pikiran sendiri" celetuk nisa. Arsyad yang mendengar itu pun langsung menyudahi kegiatannya.

"Sory."

Nisa terkekeh pelan dan berucap. "It's oke no problem"

Mereka pun berdua asik mengobrol samapi mereka lupa matahari hampir ternggelam ditelan langit.

Imamku Seorang CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang