Imamku Seorang CEO

DUABELAS

Sebelum baca cerita nya kalian baca ini dulu yaaaa😉
👇

Maap in ya kalian kalo aku nulis nya masih ada kata yang salah karna aku disini masih belajar dan belom ahli dalam bidang menulis cerita maca ini hehe jadi aku mohon kalo ada semisalnya tulisan atau kata yang salah tolong komentar yaa aku kaga bakal marah kok malahan aku seneng jadi aku bisa liat di mana letak kesalahan aku sekalian aku belajar lebih banyak lagi tentang kata dan bahasa nya okee😉

Thansk loh yang udah ngingetin aku😙

Happy reading gaes💙

Nisa yang memasuki kamar dengan raut wajah kesal lalu mendudukan tubuhnya ke pinggir kasur.

"Huftt kak arsyad nyebelin." Gumam nisa.

Nisa pun membuka aplikasi whatsapp ada nomor tidak di kenal ngechat dia lalu nisa buka room chatnya.

+6288271******
Haii gue aleta save oke😉

Annisa nisa
Oke leta.

Aleta quenby
Oke sip.

Nisa menutup aplikasi whatsapp tersebut lalu pergi ke balkon kamarnya.

Tanpa sepengetahuan nisa pintu kamarnya terbuka menampakan seorang laki laki jangkung, dengan langkah pelan laki laki itu mencari keberadaan orang yang dia cari, langkahnya terhenti setelah melihat orang itu sedang berdiri menghadap halaman depan rumahnya.

Nisa pun terkejut karna tangan kekar itu melingkari pinggang ramping nisa, nisa membalikan badannya dan melihat siapa yang melakukan itu.

"Ihh kak arsyad ngagetin aja, aku kira siapa." Ucap nisa lalu memukul kecil tangan arsyad.

"Aduh duh sakit tau." Ringis arsyad dengan raut wajah yang di buat buat.

"Apaan sii gak lucu tau kak." Ucap nisa lalu menurunkan tangan arsyad dari pinggangnya. Tanpa arsyad ketahui Jantung nisa sekarang mulai tidak normal namun sebisa mungkin dia mengekpresikan wajahnya biasa saja.

"Cieee yang ngambek." Goda arsyad, lalu mendekati nisa yang sedang duduk di tepi kasur.

"Aku gak ngambek kak." Ucap nisa membela dirinya.

"Itu muka kamu kenapa coba di tekuk kaya gitu hah?" Lagi lagi arsyad menggodanya.

"Ah sudah lah kak aku mau kembali kebawah, malu sama bunda." Nisa mengalihkan pembicaraan lalu segera nisa keluar kamar dan menuruni anak tangga.

Arsyad yang lagi lagi melihat tingkah nisa itu hanya terkekeh lalu pergi ke bawah untuk menemui mereka.

Nisa sudah berada di bawah lalu dia menuju dapur untuk menemui bunda ayah dan mertuanya.

"Bunda." Panggil nisa merengek lalu memeluk bunda nya manja.

"Kenapa sayang, kok kamu jadi manja kaya gini?." Tanya bunda.

"Hmm nisa gak mau ninggalin bunda sendiri di rumah." Ujar nisa masih setia memeluk bundanya.

"Kan ada ayah sayang yang menemani bunda, ouh iya ada bibi juga yang nemanin bunda, jadi gapapa kalu kamu tinggal bersama arsyad." Jelas bunda.