"Kita akan segera memulai penjurian untuk babak kualifikasi kompetisi Violin.."
Hari ini adalah waktunya untuk babak kedua kompetisi violin Bangkok , hari dimana Saint akan ikut berkompetisi juga. Saint berkeliling sekolah mencari keberadaan Perth namun belum juga ditemukan. Akhirnya Saint menaiki tangga untuk menuju atap sekolah, mungkin Perth ada disana.
"Hah..hah..hah.." Saint terengah menaiki tangga dengan berlari, tenaganya seperti hampir habis, dia berhenti sebentar untuk mengambil nafas, kemudian kembali melanjutkan langkahnya keatap dengan tas biola berada dipunggungnya.
"Ceklek!" Saint membuka pintu atap sekolah dengan deru nafas yang masih berantakan, dia menoleh kekanan dan kekiri.
Perth berbaring sambil mendengarkan musik yang selalu diputar saat jam istirahat dan pulang sekolah, beberapa minggu ini music yang diputar selalu sama "Rondo" dia sangat menikmati keheningan. Melihat jam di ponsel pukul 14.10 sebentar lagi kompetisi musik Violin yang diikuti Saint akan dimulai.
"Tuk..tuk..tuk.." Suara langkah kaki mendekat.
"Ketemu!" Akhirnya Saint menemukan Perth yang sedang terbaring diatap sekolah. Perth yang mendengar suara Saint terkejut dan beranjak duduk. Ia melihat Saint yang sedang berdiri tak jauh dari posisinya saat ini.
"Ternyata kau bersembunyi ditempat ini..." Saint melangkah semakin mendekati Perth.
"Ke-kenapa kamu ada disini?" Tanya Perth heran, seharusnya Saint sudah bersiap di kompetisi itu.
Saint menghela nafas berat dan meletakkan tas biolanya ke lantai dan berjalan pelan menuju tempat Perth duduk.
"Tentu saja aku kemari untuk menjemput pendampingku! Aku tidak percaya kau malah sembunyi disini, aku sudah mencarimu kemana-mana ayo berangkat!" ucap Saint geram.
"Kan sudah kukatakan, aku tak bisa memainkan piano lagi...!" Perth tak mau kalah.
"Apa?" marah Saint.
"Ada banyak orang yang lebih baik untuk hal ini, orang sepertiku tidak mungkin bisa! Selain itu meskipun kita pergi sekarang aku tak akan bisa menampilkan performa yang memuaskan... aku tidak bisa main piano" ujar Perth membuat Saint masih terpaku ditempatnya.
"Kamu bukannya tak bisa, tapi tidak mau. Bukankah kamu hanya melarikan diri saja dengan membuat alasan kalau dirimu tak dapat mendengar suara piano? Kau mengatakan hal itu sebagai alasan untuk lari" ucap Saint.
Tiba-tiba kenangan bertahun-tahun lalu berputar dalam memori Perth, ia meremat celananya pelan.
"Tolong aku, aku tidak bisa mendengar apapun... tolong.. tolong.. ibu.."
"Apa dia sedang melamun?"
"Kenapa dia berhenti?"
"Apa dia lupa cara memainkannya?"
"Anak yang aneh.."
KAMU SEDANG MEMBACA
For You From Me (End)
FanfictionPerth Tanapon seorang anak jenius sejak usianya delapan tahun dia sudah banyak menjuarai kompetisi piano, manusia metronome, orang termuda yang mampu memainkan piano tanpa kesalahan namun karena suatu alasan Perth tidak pernah lagi menyentuh pianon...