##
Saat ini Saint sedang terbaring tapi ketika ia hendak memejamkan mata, terdengar suara seseorang yang mengetuk pintu, membuatnya mengalihkan pandangan pada pintu tersebut.
"Silahkan masuk..."ucap Saint pelan.
Pintu perlahan terbuka dan menampilkan sosok Perth yang datang, seseorang yang sudah lama tidak dilihatnya.
" Selamat siang.." Perth tersenyum canggung
"Kenapa?" Tanya Saint
" Karena aku sudah berjanji... ayo kita makan bersama.." Perth mendekat sambil membawa sebuah bungkusan makanan.
"Aku tidak mau ah.." Saint menolak tanpa memandang Perth
"Apa?!" Perth terkejut
"Aku ingin makan dibawah langit.." jawab Saint dengan senyuman
Perth menggendong Saint naik tangga karena Saint meminta untuk makan diatap rumah sakit, Perth memberikan jaketnya untuk digunakan oleh Saint, karena udara di luar terasa dingin.
"Tak! Tak! Tak!" Satu persatu Perth menaiki anak tangga dengan Saint berada di gendongannya.
"Jika kamu mengatakan bahwa aku berat, akan kuhajar nanti!" ucap Saint tersenyum, ia mengeratkan pegangan tangannya di leher Perth.
Perth mendudukan Saint di sebuah bangku panjang disana, Saint mulai memakan kue yang Perth bawa.
"Mmmm... lezatnya..." Saint sepertinya sangat menikmati makanan tersebut, dia tersenyum sambil memandang langit diatas sana. Hal ini tidak lepas dari Perth yang terus memperhatikannya.
"Aku memutuskan bahwa akan ikut kompetisi piano nasional.. meski aku tak tahu diriku akan sanggup lanjut sampai mana... tapi aku akan terus melangkah maju.." ucap Perth memberi tahu
"Iya.." Saint tersenyum memandang wajah Perth
"Dan aku ingin bermain musik denganmu lagi.. " lanjut Perth yang justru membuat Saint terhenti mengunyah kue dan terdiam, ia terlihat sedih.
"Aku... aku menyukaimu... " ucap Perth pelan namun terdengar jelas oleh Saint, membuat Saint memandang Perth tanpa Ekspresi
"Dan aku pun tahu, kalau kamu menyukai Mean... Akan tetapi.. meskipun seperti itu, aku ingin bermain musik bersamamu.. maka.. tolonglah bermain musik bersamaku sekali lagi..! kamu sendiri yang bilang padaku, untuk jangan melupakannya. Dan aku tak akan pernah melupakannya.. Sosokmu yang berdiri diatas panggung, serta alunan biolamu... " kata Perth panjang
"Kamu ini kejam ya..." ucap Saint, membuat Perth tidak mengerti
Saint tersenyum melihat keatas langit, salju perlahan mulai turun, membuat Perth ikut memandang ke atas.
"Ayo kembali.." ajak Perth karena udara semakin dingin. Saint beranjak berdiri namun dia langsung terjatuh dan Perth segera menangkapnya.
"Kamu baik-baik saja..?" Perth memapah Saint untuk duduk kembali, ia memegang lengan dan pinggang Saint, Saint masih tertunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You From Me (End)
Fiksi PenggemarPerth Tanapon seorang anak jenius sejak usianya delapan tahun dia sudah banyak menjuarai kompetisi piano, manusia metronome, orang termuda yang mampu memainkan piano tanpa kesalahan namun karena suatu alasan Perth tidak pernah lagi menyentuh pianon...