15- "BANGSAT LO VANO, PENGECUT!"

5.3K 241 31
                                    

Ketiga gadis itu berlari masuk kedalam rumah sakit, menghampiri seorang dokter yang tengah berdiri di depan ruang ICU.

"Dok, bener Taya udah sadar?" Tanya Clara dengan nada gembira.

Keyra dan Aca saling pandang, kemudian mereka tertawa bersama.
"Haha... Jadi lu ngeprank kita?" Tanya keyra pada clara.

"Gue kira taya kenapa, sumpah lutut gue udah pada lemes banget!" Sahut Aca.

"Saudari Nataya sudah siuman, dan dia sudah di pindahkan ke ruang rawat inap. Tapi karena kondisinya yang belum pulih sepenuhnya, saya minta kalian jangan terlalu mengajak pasien untuk berbicara banyak!" Jelas sang dokter.

"Iya dok, terimakasih!" Clara membungkukan sedikit bokongnya, kemudian mereka bertiga berjalan menuju ruang rawat inap.

"Tayaaa....." Teriak Aca sambil memeluk sahabat terdekatnya itu. Taya menoleh kearah Aca dan kedua sahabatnya.

"Pikiran lo pendek banget sih! Masa nyelesain masalah pake acara bunuh diri." Cerca Aca.

Taya menatap lekat wajah Aca, kemudia ia tersenyum. "Ca, lo engga tidur berapa malem? Mata panda lo keliatan banget."

Aca menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. "Aaaahhhh, lo sih pake acara kaya gini, jadi gue ada mata pandanya deh!"

Semua yang ada di ruangan itu menertawai kelakuan Aca, mereka berbincang ria, namun berbeda dengan keyra. Ia justru terlihat sedikit murung, namun tak di tunjukan di depan teman-temannya.

_-0-_

Bryan dan keenam sahabatnya, kini sudah ada di bandara. Setelah itu mereka memesan dua taksi online, dan pergi ke rumah sakit yang keyra beritahu.

"Key!"  Panggil bryan saat sudah sampai di lobby rumah sakit. Bryan berlari kecil menghampiri adiknya, kemudian ia memeluk erat adiknya itu.

"Lo tuh adik paling sialan tau ga! Bang daffa sama kak fanny marah-marah di rumah karena lo ga ada, padahalkan harusnya lu di rumah." Cerca bryan yang hanya di jawab senyuman kikuk keyra.

Mereka semua masuk dan berjalan menuju ruang rawat inap kelas satu, tempat Taya dirawat.

"Hai!" Sapa bryan dan teman-temannya kepada ketiga gadis yang tengah berbincang, sapaan itu membuat para gadis menoleh kebelakang.

"Astaga kak bryan! Haiii" sapa Aca antusias saat melihat kehadiran bryan.

"Acaaa... Aca. Ga bisa apa lo diem waktu liat yang bening?" Tanya keyra.

"Engga bisa lah. Ini tuh rezeki dari tuhan, harusnya kita syukuri dan nikmati. Jangan lupa juga bersyukur, karena ada pahatan patung yunani di sini!"

"Iya tau kok gue ganteng!" Sahut bryan yang membuat Bagas menjitak kepala bryan.

"Sakit pea!"

"Gapapa, siapa tau aja tadi lo lagi kesambet!" Jawab bagas yang diiringi tawa.

_-0-_

Dilain tempat, seorang pria berotot tengah membaringkan tubuhnya di atas sofa panjang ruang tamu rumah itu.

"Dari mana aja kamu? Jam segini baru pulang!" Suara tegas dari arah pintu masuk membuat ia harus bangkit dari tidurnya.

"Papah dari mana? Abis ketemu tante-tante yang di club!" Sini Rangga. Ya, orang itu adalah rangga, dan yanto.

"Kamu ini, di tanya malah balik nanya! Papah nanya ini rangga! Jawab yang bener dan yang sopan!" Tegas yanto.

Queen of the Highway Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang