[3.1] L'arrive de Leo.

999 152 1
                                    

Kana pov.

Ruang kerja Ayah berada di ujung kanan lantai 2 Mansion ini. Hanya 2 kali belok dari kamar ku--Mansion ini sangat besar kalian tau--yang juga berada di ujung kiri lantai 2.

Ah...aku baru sadar kalau Layra cuma diam dari tadi,tak seperti biasanya dia seperti ini.

Karna keadaan yang semakin canggung,aku pun membuka percakapan dengan Layra.

"tumben" kata ku.

Layra menoleh "apaan" lalu kembali melihat ke depan.

Aku melambatkan laju jalan ku yang juga di ikuti Layra. "tumben diem,biasanya ga gini"

Aku hapal betul dengan sikap Layra. Bagaimana sikapnya kalau lagi senang,sedih,frustasi,bahkan kalau dia lagi bahagia luarbiasa. Sikapnya yang seperti sekarang menandakan kalau dia lagi bingung,takut,frustasi, semuanya bercampur aduk. Sayangnya Layra bisa menutup keadaannya yang seperti ini pada semua orang,tapi tidak dengan ku dan Ibu--bahkan Ayah tidak tau--karena kami orang yang sangat dekat dengannya.

"ga tau,ga habis pikir aja masalah se-serius ini kita yang ikut ngurus" Layra berhenti lalu menoleh ke arah ku,"mereka aja ga bisa,apalagi kita"

Aku tersenyum simpul "gapapa kok ra, berarti mereka percaya kan sama kita"

"trus gunanya Beta,Gamma,sama Hunter disini tu apa? Cuma ngeliatin aja gitu?"

"ga gitu ra, udah lah ga usah dibahas. Ayah udah percaya sama kita,jalanin aja"

Layra melotot mendengar kalimat ku barusan "apanya yang ga papa na?! Kamu itu manusia! Aku ga masalah mau luka sebanyak apapun! Tapi kamu! Salah sedikit kamu bisa mati tau ga!!" Layra tiba-tiba memeluk ku.

'hm..mulai lagi' batin ku.

Aku balas memeluk Layra yang sudah terisak "aku ga papa ra,serius deh" aku mendorong sedikit pundak Layra agar bisa bertatapan langsung dengan mata birunya itu "aku janji deh aku ga bakal nambah luka lagi" lalu aku menunjukkan jari kelingking ku.

Layra tersenyum di ikuti dengan matanya yang merah dan bengkak "janji ya? Awas aja kalo boong, nanti aku pecat jadi saudara!" ucapnya.

Aku pun terkekeh lalu menautkan kelingkingnya dengan kelingking ku "iya janji"

Layra selalu seperti ini kalau aku habis luka parah atau pulang latihan dengan beberapa Hunter. Khawatir berlebihan dengan ku semenjak kejadian 2 tahun yang lalu, aku di gendong Beta El ke dalam Mansion dengan Tubuh penuh luka cakar dan membutuhkan waktu lebih dari 3 bulan untuk memulihkannya.

Kami pun lanjut berjalan ke ruangan Ayah dengan membahas barang apa saja yang akan kami bawa untuk camping nanti.
.
.
.

Kami pun sampai di depan pintu ruangan Ayah yang berwarna putih dengan sedikit warna gold khas Pack ini.

Dengan cepat aku mengetuk pintu ini "Ayah?" panggil ku.

"masuk" jawab Ayah.

Aku menoleh ke belakang "kamu ga ikut ra?"

Layra menggeleng pelan "kan kamu yang dipanggil" lalu Ia melirik jam yang melingkar di pergelangan tanganya "aku mau pergi dulu,ada janji sama anak-anak SQ-geng Layra-"

Aku mengangguk lalu Layra berjalan cepat ke arah kamar.

Setelah ku pastikan Layra menghilang dari pandangan ku, aku langsung membuka pintu lalu masuk ke ruangan.

Ruangan putih berpadu dengan warna gold menyambut ku. Ayah duduk di sofa yang berwarna abu-abu ditemani oleh seseorang.

"Kana sini duduk diseberang Ayah" Ayah menunjuk sofa didepannya.

~• Smart Mate •~  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang