[3.3] Prepare. ²

913 160 4
                                    

Kana Pov.

Pria ini hanya diam daritadi. Entah lah sudah berapa lama, mungkin ada sekitar dua sampai tiga menit.

Rasa bersalah menyelimuti ku karna menariknya tadi. Tak seharusnya aku seperti ini dengan orang asing. Dan kata itu...

Mate...

Terus terngiang di kepala ku. Hanya kaum Werewolf dan Vampire saja yang tau kata itu. Dan barusan Ia menyebut ku Mate nya.

Dengan tangan kanan yang memegang papper spray didalam kantong hoodie dan tangan kiri memegang kopi, aku bertanya "mau diam sampai kapan? Sudah malam, aku harus segera pulang. Kau siapa?"

Ia menatap ku dengan mata berbinar "aku Mate mu" jawabnya.

Aku tertawa garing "Mate? Kau tau apa itu Mate? Kau manusia kan?" tanya ku menyelidik.

Dia diam lagi.

Hal ini membuat ku kesal, aku mengambil belanjaan ku dan berkata "apa kau tidak lihat es batu di kopi ku mulai mencair? lupakan kata yang kau sebut barusan, jangan pernah sebut kata itu di kalangan manusia. Aku pergi"

Belum ada selangkah aku meninggalkan nya, tiba-tiba saja dia menarik tangan ku sangat keras sampai aku tiba di pelukan nya. Aku meronta meminta di lepaskan tapi kelihatannya usaha ku sia-sia, tak ada perubahan berarti.

"jangan pergi, kau milik ku" bisiknya tepat di telinga ku.

Ia melepaskan pelukannya dan ku manfaatkan untuk menjauh darinya.

"kau... Apa kau miring?" tanya ku sarkas.

Ia mengerutkan dahi dan mendekat selangkah "miring?"

Aku mengangguk "miring itu sama saja sebutan nya dengan gila"

Ia menggeleng.

"tidak kan? Jadi minggir! kau orang asing yang tiba-tiba saja memeluk ku, itu termasuk pelecehan!" bentak ku lalu berlari pergi.

Aku hampir tiba didepan gerbang taman tapi lagi-lagi dia menarik tangan ku. Aku menjerit,berteriak "kau! Orang gila!" aku memukul kepalanya dengan kantong belanjaan, menyikut wajah yang ku akui tampan, lalu ku cengkram kepalanya dan menendang perutnya menggunakan lutut ku. Dan terakhir aku menyemprotkan papper spray ke wajahnya.

"maaf!" seru ku, lalu berlari meninggalkan taman.

Kopi dan pulang; hanya itu yang ku pikirkan sekarang.

'kopi ku yang berharga!'

Aku mengambil paksa sepeda ku yang ter-parkir di depan cafe, lalu mengayuhnya sangat cepat menembus orang-orang yang lewat.

Siapapun yang melihat ku sekarang akan tercengang. Aku yakin itu.

Kalian bisa membayangkannya sendiri kalau mau. Seorang gadis mengendarai sepeda dengan sangat cepat, rambut yang berkibar kemana-mana, pakaian yang...entah bagaimana bentuknya sekarang, ditambah dengan keringat yang bercucuran diseluruh tubuh.

Ya. Kalau saja aku memakai liontin khusus mungkin kejadian tadi tidak ada. Liontin khusus penghilang aroma tubuh ku yang sudah tercampur-campur. Bisa dibilang... Semua aroma dunia immortal ada ditubuh ku.

Yah...lupakan tentang itu. Aku mulai memasuki hutan perbatasan sekarang. Beberapa Warrior yang berjaga mengangguk sepintas setelah melihat ku. Beberapa ada yang mengrinyit kan dahinya heran melihat ku bersepeda seperti di kejar hantu.

Baru saja aku memasuki hutan Pack, ya baru saja. Kesialan lain menimpa ku. Sepeda yang ku kendarai, tersandung oleh akar pohon yang mencuat keluar. Aku oleng, menyoba menyeimbanginya tapi tak bisa. Dengan pasrah, aku menutupi wajah dari kerasnya tanah dan bebatuan.

~• Smart Mate •~  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang