[5.3] Seline.

1K 109 15
                                    

Author Pov.

"kau tentu bukan orang yang bodoh. Masa kau tidak tau ada barang-barang seperti ini dirumah sendiri?" Kana menunjuk semua penyadap yang ada di atas meja. "lalu, para lelaki itu?"

"t-tidak.. Mereka b-bukan siapa-siapa" jawab Seline terbata.

"maaf Sel, aku bukan tipe orang yang senang mengurusi orang asing. Tapi untuk mu pengecualian. Ini beda kasus"

Kemudian, Kana duduk di samping Seline. Mengelus punggung tangan Seline dengan lembut. "bisa cerita kan semuanya pada ku? Aku berjanji akan merahasiakannya dari siapapun" ucap Kana pelan.

Walau awalnya Seline enggan menceritakan masalahnya, tetapi dengan gigihnya Kana membujuk, Akhirnya, Seline mau menceritakan semua yang selama ini hanya dirinya sendiri yang tau.

"dua orang diantara mereka adalah keponakan Madam Sora. Aku pernah tak sengaja menjatuhkan makanan salah satu dari mereka di kedai. Dia mau aku yang memasak makanan untuknya dan teman-temannya sebagai ganti rugi. Jadinya, mereka cukup sering bertamu." jelas Seline.

"lalu? Kau langsung menyetujuinya begitu saja?"

"harus. Kalau tidak, mereka bisa mengadu hal yang tidak-tidak pada Madam Sora"

Kana menepuk jidatnya,"selain itu? Apa mereka pernah berbuat sesuatu pada mu?" tanya Kana lagi.

Seline terdiam beberapa saat sebelum menjawab. "y-yah.. Um.. Mungkin?"

Dahi Kana berkerut, "mungkin?" Ia mengusap dagunya pelan, "pasti pernah kan?"

"h-hanya beberapa kali" jawab Seline tergugup.

'Demi Tuhan! Hanya beberapa kali katanya?!'

Sekuat mungkin Kana menyembunyikan ekspresi ingin membunuhnya. Ia menghela napas sebelum lanjut bicara. "kalau aku mengajak mu untuk tinggal bersama, bagaimana? Apa kau mau?"

Seline terkesiap, "a-apa? Apa maksud mu?"

"aku mengajak mu tinggal bersama ku, bekerja bersama ku juga. Jadi, orang-orang sialan itu tidak akan bisa mengganggu mu"

"bagaimana dengan Madam Sora?" tanya Seline lagi.

"kau tidak akan bekerja dengannya lagi. Dan gaji mu sebulan, ku rasa cukup untuk melunasi semua tunggakan mu pada Madam Sora"

'astaga tabungan ku.. Maafkan mulut ini yang terus seenaknya padamu..'

Kana berdeham, "bagaimana? Kalau kau setuju, detik ini juga kau akan tinggal dengan ku"

"b-bisa saja, t-tapi-"

"oke, clear. Ayo berangkat" potong Kana.

"tunggu dulu, i-ini pakaian ku belum–" Seline belum menyelesaikan kalimatnya saat Kana menarik dirinya ke arah pintu depan.

"masalah pakaian gampang, yang penting pergi dulu dari sini" timpal Kana.

Begitu Ia membuka pintu, udara dingin langsung menerpa wajahnya dengan kasar. "a-astaga dingin sekali!" ocehnya, sembari menggandeng Seline berjalan cepat.

Seline mendekatkan dirinya, "jadi kau benar manusia?"

Kana menoleh, Ia berbicara sepelan mungkin. "i-iya! Jangan sampe kedengaran yang lain!"

Hanya berjarak beberapa meter dari rumah Seline, sekumpulan lelaki yang dibicarakan tadi, mencegat mereka tepat saat ingin berbelok.

Brukk!

"anj–" Kana menubruk dada lelaki yang paling depan.

'hampir aja..'

"hey manis, kenapa buru-buru? Ayo bermain dengan kami dulu"

~• Smart Mate •~  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang