[3.4] Discuter Avec Lui. ²

889 127 2
                                    

Kana Pov.

Jujur, sekarang aku sangat heran dengan diri ku sendiri. Setengah jam yang lalu aku sangat benci dan takut dengan nya, dan sekarang aku malah merasa sedikit nyaman dengan nya.

Ku tekan kan sekali lagi, hanya sedikit.

"Rogue tadi siapa sebenarnya?" tanya nya.

Kalau saja ada laser di mata ku, kemungkinan besar kepala dan tubuhnya sudah terpisah sekarang.

Aku mendengus kesal lalu menjawab "sudah sepuluh kali kau bertanya seperti itu pazzi, dan jawaban ku tetap sama. Rion cuma seseorang yang ku anggap adik!"

Ia cemberut mendengar jawaban ku.

tidak puas lebih tepat nya.

"kalau cuma kau anggap adik, kenapa kalian seperti itu?"

"seperti itu apanya?"

"mesra"

"hah?"

"kalian terlihat mesra Kana! Aku tak suka kau seperti itu pada pria lain!"

Ah...boleh kah aku menertawakan nya?

"pft! Hei pazzi, itu namanya kasih sayang antar saudara! Kau tak bisa langsung menilai kalau aku sedang bermesraan dengan nya. Selera ku bukan anak kecil sepertinya" seru ku "oh..ngomong-ngomong ternyata kau cemburuan ya orang nya?"

Dia malah makin cemberut oleh perkataan ku barusan "tentu saja aku cemburu! Hewolf mana yang tak cemburu saat melihat Mate nya bermesraan dengan Hewolf lain? Tentu saja tidak ada!" balas nya.

Aku hanya tertawa kecil mendengar nya.

Dia lumayan juga ternyata.

"kenapa ketawa? Ini bukan hal yang lucu Kana" ucap nya dengan wajah yang datar kembali.

"yang bilang lucu siapa? Aku hanya membayangkan bagaimana reaksi mu saat melihat interaksi ku dengan Erik nanti nya" sahut ku dengan senyum smirk di akhir.

'mungkin satu Pack akan dibuat rusuh oleh amukan mu Aiden'

"melihat mu digendong oleh nya kemarin malam saja sudah membuat ku dan Liam hampir kalut Kana. Jangan pernah membiarkan pria manapun menyentuh mu sejengkal pun, atau mereka akan ku buat sekarat saat itu juga"

Ukh! Antara takut sama mau ketawa ini euy!

"lihat saja nanti. Akan ada banyak kejutan yang menanti mu pazzi~" ucap ku sambil menepuk pundak nya beberapa kali.

"tentu saja akan ku nanti kan" balas nya dengan menepuk pundak ku juga.

Setelah nya tak ada lagi percakapan kami. Aku yang mulai mengantuk dan Aiden yang fokus menyetir mobil.

.

.

.

.

"mantap!"

Kata itu yang keluar dari bibir ku ketika sudah sampai di cafe yang Aiden maksud.

"ternyata selera mu yang seperti ini ya? Padahal di kota dekat Pack ku ada Cafe yang lebih bernuansa kopi!" ucap ku diakhiri tawa yang lumayan kencang.

"terserah apa kata mu, tapi milkshake di sini benar-benar enak. Kau akan tau saat kau mencobanya Kana" katanya, lalu berlalu pergi.

Dengan memegang perut ku yang sakit karna tertawa, aku langsung menyusul Aiden masuk ke dalam Cafe bernuansa pink ini.

~• Smart Mate •~  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang