capter 1

134 20 7
                                    

Jangan lupa vote and coment!

Hi

Happy reading


Pukul 04.55
Ia mengerjap beberapa kali saat alarm yang ia pasang berbunyi sangat nyaring ditelinganya.

Membuka mata dengan sempurna kini ia duduk ditepi ranjang sambil mengucek kedua matanya.

Dengan langkah gontai ia menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

15 menit berlalu setelah memakai seragam sekolahnya kini ia berada di depan cermin yang memantulkan dirinya, cantik, wajah berseri, bulu mata lentik, bibir ranum, dan alis lumayan tebal, tidak lupa dengan rambut yang ia biarkan di gerai sampai ke pundak ke bawah nya.

Memoleskan sedikit bedak di mukanya serta lipbalm di bibirnya menambah gadis itu terlihat cantik.

Menuruni tangga menuju tempatnya untuk mengisi kekosongan hati eh maksudnya kekosongan perut, yaitu dapur.

"Pagi anak bunda yang cantik," kata mira bundanya.

"Pagi bundaku yang cantikk," katanya seraya tersenyum dan duduk di kursi sebelahnya.

"Ayah mana bun?" tanyanya sambil memoleskan selai ke dalam rotinya.

"Mungkin masih dikamar sebentar ya bunda panggilkan dulu," beranjak dari kursi menuju kamarnya.

setelah memanggil ayah kini mereka bertiga sedang sarapan dengan hangat.

LINE!
ARKAN
Gue didepan

Itu Arkan pacarnya amelia yang kesekian, namun mereka satu sekolah dan mereka jadian sekitar 2 bulan yang lalu. kebiasaan Arkan adalah menjemput dan mengantar amelia kemana pun ia mau.

Seperti tukang ojek.

Segera ia meminum susu yang dibuat oleh bundanya sampai habis dan hendak kedepan.

"Pelan pelan sayang,"

"Amel udah di jemput bun diluar sama--" kalimatnya terpotong

"Pacar?" tanya sang ayah.

"Iya" jawabku singkat

Kini ia sedang memakai sepatunya didepan dan ada Arkan juga.

Berdiri lalu menyalami punggung kedua orang tuanya itu "Amel berangkat dulu ya bun yah"

Kedua orang tua itu mengangguk sebagai jawaban "hati hati ya"

"Iya om tante kita berangkat dulu" kini Arkan yang berbicara.

Kini gadis itu berada di dalam mobil Arkan sedang membenarkan tata an rambutnya itu dengan layar hp.

"Jangan cantik cantik tar banyak yang naksir gue juga yang repot," kata Arkan seraya mengacak rambutnya itu.

"Ish! Lo mah rambut gue jadi rusak lagi ihh," ia langsung membenarkan kembali tata an rambutnya.

Arkan itu cuman tersenyum kearahnya.

----

Setelah sampai di sekolah nya yang cukup terkenal di Jakarta ini ia turun dari mobil Arkan tak lupa bilang terimakasih.

"Istirahat gue ke kelas lo deh kita ke kantin bareng," katanya sebelum gadis itu pergi

Amelia hanya mengangguk dan turun dari mobil kekasihnya itu menuju ke kelas.

Di sepanjang koridor kini ia berjalan santai sambil melihat ke arah anak anak yang sedang berada di kelas bawah.

Menaiki tangga keatas, kekelas nya namun hendak menaiki tangga pertama sudah menoleh ke belakang, merasa ada yang memanggilnya.

"Woiiiii Amel,"

"pagii," sapa Dinar teman sebangkunya

"Pagi juga Dinaaarr,"

"Tumben berangkat pagi lo," kata Dinar sahabatnya itu sambil menepuk bahu Amel.

"Hari ini upacara, gue gamau telat lagi dan gamau berdiri dihadapan semua siswa," kata Amelia

"Tadi dianter sama Arkan itu?" katanya sembari mereka menaiki tangga.

"Iyalah,"

Dinar hanya ber-Oh ria.

Sesampainya dikelas ia dan dinar langsung mendudukan bokongnya di bangku mereka, di pojok.

Mengambil hp dan memainkanya sembari menunggu upacara bendera dimulai.

'Upacara bendera akan segera dimulai, seluruh siswa dan siswi silahkan berbaris.'

Mendengar itu seluruh kelas yang dihuni oleh manusia manusia setengah setan, dan bobrok itu biasa saja santai.

"WOI!! ITU PENGUMUMANNYA UDAH PADA DENGERKAN?! MENDING SEKARANG PADA BARIS DAH DARI PADA KENA AMUKAN SAMA GURU! GUE JUGA YANG KENA IMBASNYA," teriak salah satu murid dikelasnya ini yakni kevin sang ketua kelas yang galak.

"apasih pin pagi pagi udah berisik aja lu kayak cewek," teriak salah satu perempuan yang duduk di depan Amel ini.

"Bacot! Sekarang pada turun lu pada dah mau upacara!," sahut kevin lagi.

"Mending kita ke bawah deh dari pada dimarahin kevin lagi, dia mungkin lagi kesel," kata cewe yang duduk didepan.

Alhasil kelas ini beserta antek antek yang didalamnya keluar semua.

Amelia dan Dinar sudah jalan duluan didepan dan saat menoleh kebelakang ia mendapati semua anak kelasnya tepat dibelakang gadis itu

'Berasa bawa pasukan gue' batinya

Setelah menempatkan diri di samping antara kelas 11 ips 1 dan 3 Ini kelas Amelia kelas 11 ips 2.

Mendapati yang memberi amanat adalah kepala sekolah Amelia menghembuskan napas kasar, mungkin bukan Amelia saja seluruh murid pun seperti itu.

"Kenapa yang memberi amanat dia sih?!" kata Dinar sewot

"Gatau juga gue bisa bisanya dia memberi amanat gatau apa gue udah cape ini mana panas bgt lagi!" kata Amel tak kalah sewotnya.

Menoleh ke arah kanan kiri, didapatinya seorang cowo yang melihatnya juga.

Seketika cowo tersebut langsung memalingkan wajahnya.

'Apaansih?' batinnya

"Lo kenapa mel?" tanya Dinar

Amelia hanya menggeleng "engga"

---

Keadaan kelas mendadak riuh, ada yang kipas kipas, ada yang menyalin pr, ada yang sedang pacaran, ada juga yang sedang minum maupun makan karena dilanda upacara yang memakan waktu lama.

"Vin gurunya ga dipanggil?" tanya seseorang yang berperawakan gemuk dan memakai kacamata itu.

"Paling masuk sendiri," kata kevin acuh tak acuh.

Amelia kini masih heran kenapa cowo itu melihat kearahnya namun pas amelia melihatnya balik ia malah memalingkan wajahnya.

"Lo kenapa lagi sih mel?" tanya Dinar kepada Amelia

Amelia tersentak kaget "oh itu tadi pas upacara kenapa rasanya dia ngeliatin gue ya Nar?"

Kening Dinar menyengit "dia siapa?"

"Raja"

tbc

Jangan lupa harus vote ya!
Terimakasih telah membaca✓

Love me [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang