chapter 14

66 13 5
                                    


Jangan lupa vote and coment!

I want to be a fuckgril

Keluar dari kamar mandi dengan handuk yang berada di kepalanya, ia menggaruk tengkuknya.

"Mau ngapain ya bosen gue" gumamnya sendiri.

Duduk ditepi ranjang, Mengerjap lalu disambar lah handphone yang berada di nakasnya.

Tidak ada notifikasi masuk di handphone tersebut, ia tak ambil pusing.

Menyisiri rambutnya yang basah didepan kaca, dilihatnya ia baik baik saja.

Menuju dapur untuk mengisi perut yang sudah lapar minta diisi, dibukanya pintu kulkas yang kosong tanpa ada bahan apapun.

"Makan apa gue"

Mengusap perut yang lapar ia teringat satu hal bahwa ibundanya banyak memiliki persediaan mie.

Senyum Amelia mengembang kala menemukan banyak stok mie di lemari itu, dan segera memasaknya.

Setelah memasak mie tersebut ia duduk di meja makan, matanya mengarah ke kursi yang sering diduduki ayah dan ibundanya.

Ia tersenyum kecut lalu kembali memakan mie yang baru saja ia masak.

Mengetikan pesan di hp miliknya sembari mengunyah mie yang berada di mulutnya.

-----

Lelaki yang memakai hoddie abu abu itu mengacak rambutnya gusar tanda ia sedang frustasi.

Melirik jam tangannya yang menunjukan pukul tujuh malam ia beranjak dari tempatnya menuju ke luar rumah.

Menuruni tangga ia lupa bahwa perempuan itu masih dirumahnya.

"Arkan kamu mau kemana?" Tanya perempuan itu hangat.

"Bukan urusan Lo!," ketus Arkan meninggalkan perempuan itu.

Laki laki itu berhenti menoleh kebelakang dimana perempuan itu berdiri dan berkata "mending Lo pergi dari rumah gue, gue ga nerima sampah kayak Lo"

Perempuan itu menghampiri Arkan dan memegang tanganya "kok kamu gitu sih sama aku, aku udah belain kesini buat ketemu sama kamu tapi kamu malah ga nerima aku,"

Arkan menyeringai "mending Lo gausah ketemu sama gue sekalian"

"Aku minta maaf karena dulu itu kemauan papah aku Ar, kalau bukan demi papah aku gabakal ikut dia, aku bakal terus sama kamu" panjangnya.

"Bulshit Din, bulshit! Kalo Lo beneran sayang sama gue cinta sama gue Lo gabakal ngelakuin itu! Lagian gue ga nyesel ditinggal sama lo," Ujar arkan emosi.

"Kenapa gitu Ar?" Tanya Dinda bingung.

"lo itu ga cukup satu cowo, di Amerika sana pasti cowo Lo banyak banget kan?" Lanjutnya memancing emosi Dinda ini.

"Kamu jangan ngomong sembarangan Arkan, aku bukan cewe yang kaya gitu!" Protes Dinda terhadap Arkan.

"Cewe yang kaya gitu gimana? Lo emang cewe yang kaya gitu! Murahan, otak Lo isinya cuman duit dan cowok," ujar Arkan mendesis.

Arkan tidak bohong selama ini ia ternyata cuman dimanfaatkan oleh Dinda ini, bodoh sekali dulu ia sangat mencintai perempuan ini.

Perempuan bernama Dinda ini sudah berkaca kaca, hatinya serasa diremat. Tapi benar juga apa yang dikatakan oleh Arkan, jika ia mencintai lelaki itu ia tidak akan melakukanya.

"Terserah kamu mau bilang aku apa, yang penting aku masih cinta sama kamu Arkan," ujarnya.

"Cinta? Makan tuh cinta!" Kata Arkan meninggalkan Dinda dengan air mata yang berderai

Love me [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang