chapter 15

42 11 0
                                    


Jangan lupa vote and coment!

"Pacaran layaknya teman"

Happy reading

Sinar matahari yang memaksa masuk ke jendela kamar Amelia membuat gadis itu menggeliat dan matanya Mengerjap, lalu membersihkan badannya.

Setelah mandi gadis itu melihat notifikasi masuk dari handphonenya diliriknya panggilan tak terjawab dari mamahnya Raja.

Gadis itu bingung lalu menepok jidatnya sendiri dengan raut wajah syok, lalu ia berganti pakaian kembali.

Sebelum badan Amelia berbalik, handphonenya bergetar kembali dilihatnya panggilan masuk dari mamahnya Raja.

Dengan hati hati Amelia mengangkat panggilan tersebut sambil menggigiti kuku nya.

"Halo Amelia,"

"Halo mah,"

"Amel jadi kesini kan? Mamah tunggu loh lagian Raja juga lagi berkemas,"

"Iya mah Amelia lagi siap siap juga,"

"Yasudah mamah tunggu ya,"

Panggilan tersebut di putus oleh Ibu Raja lalu Amelia langsung berganti pakaian dengan malasnya.

Setelah ia memakai pakaian yang dirasa nyaman, ia langsung menuju ke meja makan untuk sarapan. Ralat, ia lupa kalau orang tuanya tidak bersamanya ia jadi rindu sarapan hangat pagi harinya.

Tersenyum simpul lalu ia melangkahkan kakinya menuju keluar rumah milik orang tuanya yang lumayan besar.

Memakai sepatunya dan kakinya kini sudah berada di depan gerbang rumahnya, kepalanya menengok ke kanan dan kiri melihat apakah ada taxi atau kendaraan yang bisa mengantarnya ke rumah sakit.

Tiba tiba sebuah motor berhenti di depan Amelia membuat keningnya menyengit lalu dibukalah helm fullface milik sang punya motor tersebut.

"Pagi," sapa pengendara tersebut sembari membenarkan rambutnya kebelakang.

Amelia ber-oh ria paham siapa pengendara ini,  lalu ia mengangguk dan membalas sapaannya.

"Pagi juga Cakra,"

Ya oknum tersebut adalah Cakra, teman satu kelas Amelia yang pernah menolong nya saat ia pingsan.

"Kok Lo ga pake baju seragam? Mau kemana emang?" Tanya Cakra.

Amelia sempat bingung ingin menjawab apa tapi sekarang ia akan jujur saja, toh ini Cakra temanya sendiri.

"Mau ke rumah sakit gue--" kalimatnya terpotong ketika Cakra mengambil waktu bicaranya.

"Jemput Raja?" Tanya Cakra telak, benar sekali.

Amelia mengangguk lalu kepala Cakra mengisyaratkan Amelia untuk bonceng denganya namun Amelia tolak.

"Gausah deh cak, tar Lo telat lagi,"

Cakra melirik arloji branded miliknya dan "masuknya masih lama, dan kalaupun telat ya gapapa kali sekali kali telat, ayo naik,"

Amelia menaiki motor milik Cakra dan motor itu berjalan santay diatas aspal.

Rambut Amelia terbang oleh angin sepoi-sepoi menambah kecantikan Amelia pagi itu. Oh ayolah Cakra, jangan intip lewat kaca spion.

Love me [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang