chapter 6

60 15 1
                                    


Jangan lupa vote and coment!


Ada apa dengan hati?


Happy reading


Keesokan paginya Gadis itu merasakan matanya agak sedikit berat, mungkin akibat nangis semalam.

Ahh dipikir pikir malu juga semalam ia menangis didepan Raja.

Beranjak dari kasur dan menuju kamar mandi untuk menyegarkan badanya, semalam ia lupa untuk mandi dan memilih untuk tidur.

Merasa badanya sudah segar ia segera sarapan dengan roti dan susu yang di buat oleh bundanya.

"Kamu berangkat sekolah diantar sama bunda ya?" tawar sang bunda.

Amel menatap bundanya heran "tumben banget bunda nawarin, yaudah deh oke,"

"Gapapa mau aja lagian pekerjaan bunda udah semua pengen quality time sama anak bunda," ujar Bundanya.

Amelia mengangguk paham lalu menyantap sarapanya lagi.

"Ayah mana Bun?" tanya Amel sembari menatap bundanya ini.

"Ayah udah berangkat ke kantor katanya ada meeting penting," kata Bundanya.

"Sepagi ini?"

Bundanya mengangguk "pulangnya sama bunda ya bunda mau ngajak kamu shooping," ajaknya.

"Tumben banget bunda kayak gini sumpah deh apa ada sih bun? Ayah lagi ulang tahun?," tanya sang anak.

Bundanya menggeleng "engga, bunda pengen aja kan bunda udah bilang mau quality time sama kamu,"

"Iya deh iyaa"

Setelah sudah sarapan kini ia dan bundanya sedang di teras depan sembari menunggu mobil panas.

Suatu keberuntungan bagi Amelia karena diantar oleh ibundanya, jarang jarang ia seperti ini.

Lagian bisa irit bensin.

"Ayok berangkat ntar kamu telat," ajak nya.

Menaiki mobil ibundanya yang jarang sekali dipake, dipake mungkin jika ada arisan saja. Itupun seminggu sekali.

Tak ada setengah jam ia sudah sampai di sekolahnya dan hendak turun dari mobil sedang membuka sealbet nya.

"Inget! Pulang sama bunda ya,"

Ia mengangguk lalu menyalami punggung tangan ibundanya ini dan berdiri di samping mobilnya sembari melambaikan tanganya.

Ia berbalik dan memasuki gerbang sekolah ini lalu menuju kelasnya, di koridor kelas 10 ia dikagetkan dengan kedatangan Dinar yang menepuk pundaknya keras.

"Woi!"

"Anjg kaget gue," makinya sewot.

"Yee masih pagi jangan marah marah ya btw tumben berangkat pagi," katanya.

Love me [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang