Chapter- twelve

1.8K 231 34
                                    


-MY ENEMY'S FRIEND-

HAPPY READING
.
.

"Ya! Mark lee, kau!" protes donghyuck saat mendengar ucapan mark. Wajahnya merona sempurna.

"Kau pasti bercanda! Itu tidak benar kan, mark?" tanya Sanha memastikan.

Mark mengangkat bahu. "Ya..., kecuali alat buatanmu tak bekerja dengan baik, kau boleh berpikir begitu," jawab mark.

"Mwo?" sentak sanha. Dia tak pernah gagal membuat sesuatu. Dan alat buatannya tak bereaksi saat Sanha menjawab pertanyaannya. Jadi, jawaban mark pastilah jujur.

"Waaaah...!"

"Jadi, kau menyukai donghyuck,mark lee ?" tanya Sanha geram.

"Aku tidak membencinya," jawab mark.

"Ya! Apa kau sedang menantangku, mark?!" teriak sanha yang membuat suasana berubah hening.

"Mungkin," jawab mark dingin.

"Kau ini...!" sanha mencengkram kerah baju mark.

"Ya! Berhenti membuatku malu! Apa yang sedang kalian lakukan, eoh?" teriak donghyuck kesal seraya meninggalkan tempat itu.

"Lee dong-" Sanha berniat mengejar donghyuck, tapi seseorang mencengkramnya.

"Jangan meninggalkan tamu-tamumu, sanha!" ucap mark lalu meninggalkan ruangan itu untuk menyusul donghyuck.

Sanha mengepalkan tangannya. Dia benar-benar kesal malam ini.

"Hasilnya seri," suara Yeri memecah keheningan. Membuat semua mata menatap ke arahnya.

"Mwo?" sentak sanha.

"H-hasilnya sama. Kau dan donghyuck, mendapat jumlah suara yang sama," ucap yeri gugup.

"Apa itu artinya donghyuck tak bisa mendapatkan hadiahnya? Sayang sekali...," sesal Suzy.

Sanha tak menyahut. Suasana hatinya sedang buruk saat ini.

"Jungwoon, akhiri saja pestanya. Aku mau tidur," ucap sanha lalu berbalik pergi.

Jungwoo menatap Sanha heran. Kenapa namja itu bisa begitu kesal hanya karena masalah ini? Apa dia benar-benar menyukai donghyuck?
.

.
.
Sementara itu...
Mark terus mengikuti donghyuck yang berjalan di sepanjang trotoar, dengan motornya. Sepertinya namja itu benar-benar kesal padanya.

"Ya, lee donghyuck! Bisakah kau berhenti sebentar?"

"Shireo! Kau saja yang berhenti mengikutiku!" kesal donghyuck.

"Ayolah, jangan bersikap seperti uke yang sedang merajuk!" ucap mark yang berhasil membuat donghyuck menoleh dan menatapnya tajam. "Apa?" tanya namja itu sok tak mengerti dengan arti tatapan donghyuck.

"Seharusnya aku yang bertanya, mark! Apa yang sebenarnya kau inginkan dariku, eoh?"

"Tidak ada," jawab mark tanpa berpikir.

"Mwo?" sentak donghyuck. "Lalu kenapa kau bisa sesantai itu mengatakan soal ciuman, eoh?!"

"Apa yang salah? Kita kan memang berciuman?" jawab mark cuek.

Entah berapa perempatan yang muncul di dahi donghyuck karena ucapan mark. Bagaimana bisa ada manusia sedingin itu?

"Ayo, aku antar kau pulang," ucap mark mengalihkan pembicaraan.

"Tidak perlu!"

"Memangnya kau tau jalan pulang?"

"Aku bisa naik bis," sahut donghyuck.

"Maksudmu besok pagi?" tanya mark Sudah terlalu larut untuk menunggu bus.

"Aku bisa naik taksi."

"Bisa saja, asal kau mau berjalan satu kilometer lagi ke jalur yang biasa dilalui taksi," mark menyahut.

Rasanya donghyuck ingin sekali mencekik namja itu untuk melampiaskan kekesalannya.

Mark turun dari motornya mendekati donghyuck. "Apa kau tahu, tempat ini rawan penyerangan?" bisiknya.

"Penyerangan?" ulang donghyuck. Terlupa pada kekesalannya.

Mark mengangguk. "Dan mereka lebih tertarik untuk melakukannya pada namja dari pada yeoja."

"Mwo? Maksudmu mereka merampok para namja?"

"Ani."

"Lalu? Penyerangan seperti apa maksudmu? Mereka hobi membunuh namja?"

"Aniyo. Bukan penyerangan seperti itu. Tapi seperti ini," ucap mark sambil mendorong donghyuck ke pohon di belakang namja manis itu dan langsung mencium bibir si manis.

Mata donghyuck membola karena kaget. Butuh sedikit waktu baginya mencerna keadaan yang tengah ia alami. Hingga akhirnya ia sadar telah tertipu dan langsung mendorong mark menjauh.

"Apa yang kau lakukan?! Kau menipuku? Dasar mesum!" teriaknya kesal.

"Aku tidak menipumu. Kalau tak percaya lihat saja di belakangmu," ucap mark.

Dengan masih menahan rasa kesal, donghyuck menoleh. Lagi-lagi matanya membola saat melihat beberapa meter di belakangnya, seorang namja manis tiba-tiba ditarik paksa oleh seorang namja lainnya dan langsung di sudutkan ke dinding, dan seterusnya dan selanjutnya, lebih parah dari yang mark lakukan tadi.

"Sekarang kau percaya?" tanya mark.

"Mi-mianhae," ucap donghyuck merasa bersalah. "Tapi, tak bisakah kita menolongnya?"

"Ani. Terlalu berbahaya. Kita hanya berdua dan orang-orang seperti itu selalu punya gerombolan kau tau? Lebih baik kita pergi sekarang. Ayo!"

Donghyuck tak menolak saat mark menggandengnya menuju sepedanya. Apa yang namja tampan ucapkan itu benar. Donghyuck tak ingin masuk berita pagi dengan judul, SEORANG NAMJA MANIS DITEMUKAN MENINGGAL DUNIA KARENA MENJADI KORBAN PELECEHAN. Itu mengerikan.

Mark menarik gas motornya setelah memastikan donghyuck berpegangan padanya. Si tampan sedikit menyeringai saat mengingat betapa namja yang sedang ia gonceng itu sangatlah polos. Ia bisa begitu mudah tertipu.
Sejak dulu, kawasan itu terkenal sebagai tempat pacaran para gay karena sepi kendaraan. Mark dan yang lain sering menjumpai hal-hal tak senonoh terjadi di sana tiap pulang kemalaman dari rumah sanha. Bahkan entah berapa keping VCD hasil rekaman Jungwoon dan jaehyun yang mereka ambil diam-diam dari tempat itu.

Tbc..

✅MY ENEMY'S FRIEND (MARKHYUCK VER.) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang