Bonus: short-story vers #2

584 74 9
                                    

Malam harinya, Hyunjin menjemputmu. Dengan perasaan yang tidak enak, kamu memasuki mobil Hyunjin. Ya, seperti biasa ia pasti membawa kabur mobil orang tuanya.

"Masih sedih karena yang tadi?" Hyunjin meraih tanganmu, lalu menciumnya.

"Hyunjin, berhentilah.."

"Kasar? Kau sudah tahu aku memang begitu, kan? Lalu kenapa kau jatuh cinta pada si kasar ini?" Hyunjin benar. Kamu memang yang lebih dulu mencintainya. Tapi, dulu kamu tidak menyangka Hyunjin akan keterlaluan seperti sekarang.

"Jika kau sudah memutuskan untuk jadi milikku, maka tetaplah seperti itu. Tunggu saja sampai aku yang membuangmu," Oke, hatimu kembali terasa sakit setelah mendengar apa baru saja dikatakannya.

"Aku tidak mau bertengkar denganmu malam ini," lanjutnya sambil tetap fokus ke jalan. Entah kemana ia akan membawamu, kamu tidak tahu dan tidak berani untuk bertanya.

🌼🌼🌼

Hyunjin memarkirkan mobilnya di depan.. klub malam?

Jinjja?

Dia membawamu ke tempat seperti ini?

"Kita sudah dewasa, memangnya salah?" Hyunjin membukakan pintu mobilnya untukmu, lalu menarik tanganmu dengan kasar.

"Sakit, Hyunjin!" katamu sembari turun dari mobil itu akibat tarikan dari Hyunjin.

"Makanya jangan terlalu banyak berpikir, nikmati saja," Hyunjin menggandengmu, mau tak mau, kamu mengikutinya.

Suara musik yang kencang mulai terdengar di telingamu. Udara yang tidak sehat, karena sudah bercampur dengan asap rokok, mulai memenuhi paru-parumu. Rasanya, kamu ingin pergi dari tempat ini sekarang juga.

Hyunjin memesan minuman, lalu memberikan satu gelas untukmu. Kamu menolak, mana mungkin kamu mau meminum minuman berwarna aneh seperti itu.

"Minum!" paksa Hyunjin.

"Sudahlah, Hyunjin. Tidak semua kemauanmu harus kulakukan, aku muak!" katamu sambil menepis tangan Hyunjin. Membuat minuman itu tumpah dan mengenai baju yang dikenakannya.

"APA YANG KAU LAKUKAN!" bentaknya. Sorot tajam matanya seolah ia ingin sekali membunuhmu saat ini juga.

Seolah tahu kamu sedang di dalam masalah besar, seseorang menarik tanganmu, dan membawamu untuk kabur dari Hyunjin.

Lee Felix.

Ya, itu Lee Felix.

"Felix, apa yang kau lakukan disini?" tanyamu sambil berlari bersamanya, menjauh dari tempat yang sejak tadi menjadi paling kamu benci itu. Tempat itu benar-benar tidak pantas untuk anak sekolah sepertimu.

"Menyelamatkanmu dari si gila itu," jawabnya sambil mempererat genggamannya, dan juga mempercepat larinya.

"Tapi, kau tidak seharusnya ikut berurusan dengannya," kalian sama-sama menghentikan langkah kalian. Sepertinya posisi kalian saat ini sudah lumayan jauh dari tempat itu.

"Aku harus menyelamatkan ketua kelasku, seperti dia yang telah menyelamatkanku ketika aku tersesat," kata Felix dengan kedua tangannya yang kini menyentuh lututnya --sepertinya ia sangat lelah sekali.

"Makasih, Lee Felix," katamu dengan nafas yang juga tidak beraturan. "Tapi, bagaimana kau tahu kalau aku dan Felix ada di klub itu?" tanyamu lagi.

Felix tersenyum mendengar pertanyaanmu. "Aku memang harus tahu kemana saja kau bersamanya. Aku tidak mau dia melukaimu. Lihat, kan? Kali ini aku berhasil menyelamatkanmu."

Call it love? (SK & you)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang