Pernakah kalian bertanya, seperti apa bentuk pangeran kuda?~
Ialah sesosok pemuda dengan rahang panjang dan tegas seperti kuda yang menarik perhatian, Jung Hoseok.
Hampir satu sekolah tahu pemuda yang dikenal dengan senyuman secerah mataharinya itu. Hoseok merupakan anak mamah papah nan tajir.
Itulah asal muasal embel embel 'pangeran'nya berada.
Omong omong soal tajir, dia emang banyak ditempeli cewe cewe matre. Tapi dari sekian ratusan cewe tersebut ngga ada satu pun yang berhasil curi tuh hati seorang pangeran kuda.
Bukannya Hoseok ngga punya hati, orang manusia baik hati dengan senyum secerah matahari mana bisa menyakiti seorang hati perempuan?
Tentu saja tidak.
Hoseok itu orangnya ngga tanggung tanggung. Sekalinya menjalani sesuatu, dia langsung seriusin itu pekerjaan, termasuk sebuah hubungan.
Maka dari itu dia ngga sembarangan milih cewek. Bahkan dia punya motto hidup kek gini, "I'm just looking for someone who loves me more than love than someone who loves me because more than perfect."
Hadeh, panjang amat, sok inggrisan pula. Namun setulus itulah hatinya. Dia bener bener malaikat yang romantis.
Hingga pada suatu hari di pagi yang cerah secerah senyumannya Hoseok, tiba-tiba hampir satu sekolah digemparkan dengan pernyataan cinta dari seorang pangeran kuda kepada seorang gadis di kantin sekolah.
Sontak membuat beberapa cewek-fans Hoseok menjerit tidak terima. Pasalnya mereka tidak pernah mendapati perlakuan manis Hoseok sekali pun. Hanya satu gadis itu yang mendapatkan sebuah keberuntungan besar dari sang pangeran.
Dan...cerita awal mula Hoseok jatuh cinta dengan gadis itu dimulai sejak sudah bertahun-tahun lalu. Sejak kecil.
Gadis berambut hitam pendek dan kulit putih macem putri salju bernama Min Yoonji ialah kakak kelas sekaligus tetangga Hoseok.
Berawal dari mengantar setoples kue biskuit ke rumahnya, kemudian kenalan, main bareng, tapi endingnya mengkhianati hasil.
Karena satu alasan sederhana bahwa Yoonji tidak ingin pacaran dan tidak mencintainya. Oke. Yoonji emang bener kalau anak remaja kaya kita sebaiknya ngga pacaran.
Namun, mari kita mengingat kembali pribadi seorang Hoseok yang tidak tanggung tanggung dalam menjalani sesuatu, termasuk dalam sebuah hubungan.
Maka dari itu, ketika kata penolakan keluar dari ranum merah si putri salju, sang pangeran kemudian menyangkal, "Hubungan pacar yang ingin aku bangun dengan mbak bukan berdasarkan cinta monyet. Jadi, hubungan ini bermaksud sebagai langkah awal untuk menggiring kita menuju pada langkah yang lebih serius. Aku cinta banget sama mbak sejak nganter pesenan biskuit dari mamah dulu."
Sebegitu sayangnya Hoseok sama mbak Yoonji nyampe aura malaikatnya begitu mengoar pekat menyilaukan seisi kantin.
Gila.
Namun jawaban Yoonji lebih gila lagi, "Oh. Tapi kalo akunya masih ngga cinta gimana?"
Hoseok sempet kehilangan harapan sebenarnya, tapi ia tetep ngga menyerah.
"Tidak apa apa. Hati memang tidak bisa dipaksakan. Biarkan alur berjalan dengan sendirinya. Aku yang berjuang, Tuhan yang menentukan." Bijak Hoseok. Sontak temen temen segengnya langsung suit sorak sorak heboh.
"Oke. Terserah. Aku mau ke kelas dulu, makasih." Balas Yoonji lalu beranjak dari kursinya pergi ke kelas. Seketika seisi kantin hening, cuma ada suara centongnya pak mie ayam yang lagi ngaduk mienya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Hujan [SOPE; GS]
FanficKetika hujan, Hoseok dan Yoonji ingat semuanya. Start; 200504 End; 📌NOTE : • Bahasa campuran (formal+informal) • SOPE (gs; jh top sg bott) • cover ©pinterest ✿