17. Perempuan Juga Bisa Salah

4.7K 358 13
                                    

Bagian Tujuh Belas

"Hidup berjalan sesuai alur yang ditulis oleh sang Pencipta. Kita sebagai manusia hanya bisa melangkah, mengikuti jalanan panjang di depan sana."

24 Mei 2022
Deardess mempersembahkan:
Get Away From You chapter 17| Perempuan Juga Bisa Salah

- Get Away From You -

Tau tempat apa yang ingin pertama kali Mellysa kunjungi di list-nya? Salah satu tempat wisata di daerah Lembang yang pernah Maureen kunjungi bersama keluarga lengkapnya sewaktu kecil dulu. Di tempat itu ada pasar apung yang menjual berbagai jenis kuliner khas Jawa Barat. Maureen dan Regan baru saja makan bakso cuanki sebelum keduanya menaiki sepeda air dan mengelilingi danau.

Sebenarnya tempat wisata ini cocok dikunjungi oleh anak-anak remaja, menjadi tempat rekreasi keluarga saat liburan akhir tahun pun sangat direkomendasikan. Maureen mencoba menikmati trip pertamanya dengan Regan, meski dalam hati dia merasa kurang nyaman harus berduaan dengan lelaki itu. Rasanya agak sedikit canggung, apalagi kali terakhir Maureen menangis di hadapannya. Ah, jika dibayangkan akan semakin membuatnya malu saja.

"Kira-kira kenapa Mellysa pengen pergi ke tempat ini?"

Regan tampak berpikir, menyahuti pertanyaan Maureen setelah terdiam beberapa saat. "Mungkin karena dia ingin naik perahu? Keluarga saya emang pada sibuk, tapi pernah satu kali kita liburan ke pantai, Mellysa nggak diijinkan naik kapal sama Papa karena ombaknya waktu itu kelihatan tinggi. Itu liburan terakhir sebelum saya masuk kuliah dan tinggal sendiri di kosan. Nggak lama dari itu jabatan Papa di kantor juga dinaikin, jadi kita semua sama-sama sibuk."

"Setidaknya Mellysa masih punya kenangan liburan bareng keluarga," ujar Maureen. "Aku nggak pernah liburan bareng keluarga. Ah, mungkin pernah, tapi kenangannya nggak ada dalam ingatan."

Kayuhan Regan pada sepeda airnya terhenti, begitupun juga dengan Maureen. Lelaki itu mengalihkan atensi sepenuhnya pada Maureen. Ia menatap Maureen dengan ulasan senyum tipis terlukis di bibirnya.

"Besok-besok saya ajak kamu liburan bareng Mama sama Papa deh. Mau, kan? Anggap aja kita keluarga kamu."

Maureen mengangguk pelan. "Tapi aku nggak enak, Mama Kak Regan selalu baik sama aku."

"Bagus, dong? Anggap aja Mama saya sebagai Mama kamu sendiri. Dari dulu dia selalu ingin punya anak perempuan, katanya kalau anak perempuan itu seru, bisa diajak saling bertukar pikiran sesama perempuan. Bisa diajak masak dan beres-beres taman di rumah. Mama saya suka bunga soalnya."

"Karena ingin anak perempuan, jadi Mama Kakak adopsi Mellysa?"

Regan menganggukkan kepala. "Mama nggak bisa hamil lagi setelah saya dilahirkan."

Maureen terdiam. "Maaf, aku nggak tau."

"Gapapa. Itu juga demi kebaikan Mama."

Maureen terdiam. Selama ini dia tidak tahu, dia juga tidak ingin mencari tahu lebih jauh soal itu, karena merasa bukan kewenangannya untuk bertanya.

"Kak Regan kan cowok, terus Tante Raisya pengennya anak cewek, pernah ngerasa minder atau sejenisnya gitu nggak?"

Regan menggeleng, bibirnya terangkat mengulas senyum manis. "Meskipun Mama pengennya anak perempuan, Mama nggak pernah pilih kasih. Mama selalu perlakuin saya penuh kasih sayang, sama dengan perlakuannya ke Mellysa. Selama saya hidup, nggak pernah tuh Mama bentak atau bilang ke saya kalau saya bukan anak yang dia inginkan. Mama bener-bener wanita hebat di mata saya."

Get Away From You [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang