41. Tenang, Semua Akan Baik-baik Saja

6.1K 297 25
                                    

Bagian Empat Puluh Satu

Dekap aku dengan erat. Usap punggungku dengan penuh kasih sayang. Lalu, tolong katakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

17 Juli 2022
Deardess mempersembahkan:
Get Away From You chapter 41| Tenang, Semua Akan Baik-baik Saja

— Get Away From You —

Adisty:  Maureen, lo ada waktu? Ada yang ingin gue bicarakan.

Adisty: Siang ini, di kafe terakhir kali kita ketemu.

Terhitung sejak berhari-hari lalu Adisty mengajak Maureen mengadakan sebuah temu. Namun, saat hari itu, baik Adisty maupun Maureen punya kesibukan masing-masing. Membuat janji temu mereka terpaksa diundur hingga hari ini tiba.

Maureen menepati janjinya pada Adisty. Gadis itu datang seorang diri untuk mendengarkan apa yang ingin Adisty bicarakan. Maureen mengira hal ini cukup serius, karena alih-alih membicarakannya dalam pesan, Adisty malah memilih untuk mengadakan sebuah pertemuan.

Netra mata Maureen bergulir, memperhatikan seisi kafe untuk menemukan keberadaan Adisty. Dan rupanya gadis yang ia cari tengah duduk seorang diri di sudut kafe. Memainkan ponsel dengan sebagian wajah tertutup topi yang ia kenakan.

"Adisty!" Maureen memanggil. Membuat Adisty seketika mendongak dan mengumbar senyuman manisnya.

Tanpa mengulur lebih banyak waktu, Maureen segera duduk di hadapan Adisty. Sempat dia memesan sebuah minuman sebelum akhirnya atensi gadis itu sepenuhnya tertuju untuk Adisty. Menyimak segala hal yang akan Adisty katakan.

Dehaman pelan terdengar keluar dari mulut Adisty. Gadis itu mengubah posisi duduknya menjadi lebih condong pada Maureen. Sejenak ia menggigit bibir, tampak ragu untuk berbicara.

"Maureen, gue mau minta maaf sebelumnya," ungkap Adisty, membuat kening Maureen mengkerut dalam dengan benak yang dipenuhi tanya.

"Konteks?"

Adisty meneguk ludah susah payah. Kalimat yang sudah ia rangkai beberapa hari terakhir kini hancur lebur dalam kepala. Dia bingung harus berkata mulai dari mana.

"Waktu kegiatan komunitas kemarin, gue nggak sengaja liat lo pulang bareng cowok, dan dari situ gue sadar, ternyata Fabian cowok lo," jelas Adisty, membuat Maureen seketika terkejut.

"Loh? Kamu kenal Fabian?" tanyanya tidak menyangka.

"Ya. Nggak akrab sih. Gue kenal dia karena dompet dia pernah ketinggalan di gue waktu dia ke club," jelas Adisty. Membuat Maureen mengangguk-anggukkan kepalanya paham. Rupanya dunia memang sesempit itu.

"Dompet Fabian udah gue balikin dari lama, kok," sambung Adisty.

"Nggak perlu minta maaf, Fabian memang agak ceroboh. Harusnya aku yang bilang terimakasih. Dia sebelumnya sempat bilang itu nggak? Maaf kalau Fabian agak ketus atau gimana."

"Nggak, dia udah bilang, kok."

Mendengarnya Maureen menghela napas lega. Bukan apa-apa, dia jelas tahu tempramen Fabian seburuk apa. Dan dia akan merasa tidak enak jika Adisty terkena imbasnya juga.

"Ngomong-ngomong, lucu juga, ya, gue ketemu banyak orang akibat insiden dompet. Pertama lo, kedua Fabian. Dua-duanya karena dompet," ucap Adisty. Membuat Maureen tertawa kecil.

"Iya. Lain kali harus lebih hati-hati sama dompet." Maureen membalas dengan tawa ringan tanpa pernah menaruh rasa curiga atau hal lainnya pada Adisty.

Senyuman lebar tercetak jelas di wajah Adisty. Tidak lama dari itu, hembusan napas lega terdengar keluar dari mulutnya.

Get Away From You [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang