23. Satu Lagi Pertemuan Tanpa Rencana

4.1K 304 8
                                    

Bagian Dua Puluh Tiga

"Jangan terlalu sesumbar, terkadang beberapa hal memang harus disembunyikan."

04 Juni 2022
Deardess mempersembahkan:
Get Away Fro You chapter 23| Satu Lagi Pertemuan Tanpa Rencana

— Get Away From You —

Hari kedua mengikuti ujian praktek, tubuh Maureen terasa remuk bagai ditikam ribuan batu besar. Menjalani ujian dengan banyak beban pikiran di kepala nyatanya sanggup menguras tenaga dua kali lipat lebih banyak.

Pagi hari dia pergi ke sekolah tanpa sempat menyentuh sarapan. Siangnya sibuk berlalu lalang, menjalani segala rangkaian ujian. Sore hari membuat laporan praktikum, dan malamnya kembali menyiapkan bahan ujian untuk hari esok.

Maureen menghela napas berat. Kaki jenjang gadis itu melangkah gontai menyusuri jalanan di sekitar rumah sakit. Sepulang sekolah dan selepas berganti pakaian, ia pergi ke rumah sakit untuk menjemput Tantri. Kata dokter, Tantri sudah membaik dan ia boleh pulang ke rumah sore ini.

Lapar Maureen rasakan di perut kecilnya. Dia mencoba mengingat sesuatu, dan sepertinya sejak pagi belum ada satupun makanan yang masuk ke dalam perutnya.

Maureen memejamkan mata. Menikmati aroma pasta dari kafe di seberang jalan yang tiba-tiba menguar. Mata gadis itu berbinar. Pada akhirnya ia membelokkan langkah, memilih pergi mencari makan lebih dulu sebelum datang menemui Tantri.

Suasana kota yang cukup ramai membuat Maureen berdiri lebih lama di pinggir jalan. Gadis itu hendak menyebrang. Menunggu pelican crossing berubah bersama para pejalan kaki lainnya.

Kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku outer dengan pandangan beredar, mengamati sekeliling rumah sakit yang merupakan area produktif. Orang-orang tampak berlalu lalang dengan langkah lebarnya mengejar waktu. Gadis itu melirik sekilas jam di pergelangan tangan. Pantas, rupanya sekarang sudah memasuki jam akhir makan siang.

Lalu tanpa sengaja netra Maureen melihat keberadaan Keyli. Gadis itu tengah berdiri di lobi rumah sakit.

Kening Maureen mengkerut, kenapa Keyli ada di sini? pikirnya. Tidak ingin membuat dirinya mati dalam rasa penasaran, segera saja ia hampiri Keyli dengan langkah kecilnya.

"Keyli!" Maureen memanggil. Membuat Keyli seketika menoleh dengan pandangan terkejut. "Ngapain di sini?" tanyanya kemudian.

Keyli tampak kaku. Ia menggenggam tali ranselnya erat. Tubuh gadis itu masih terbalut seragam sekolah lengkap dengan balutan jaket tosca tipis. Sepertinya ia memang belum pulang ke rumah.

"Nemenin Papa jenguk temannya," balas Keyli, setelah beberapa saat diam membisu.

Mendengar itu Maureen menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri. Mencari keberadaan Papa Keyli yang tidak terlihat dalam pandangan. "Papa kamunya mana?"

"Di dalem. Gue bosan, jadi nunggu di luar," jelas Keyli, membuat kepala Maureen mengangguk paham berulang kali. Iya, sih, siapa juga yang tidak akan merasa bosan jika ada dalam posisi Keyli.

"Keyli udah makan siang belum? Makan siang bareng, yuk? Aku mau cari makan." Setelah membuat banyak pertimbangan di kepala, Maureen akhirnya memutuskan untuk mengajak Keyli. Awalnya dia mengira Keyli akan menolak mentah-mentah ajakannya, tapi ternyata tidak. Gadis itu dengan mantap mengangguk, mengiyakan ajakan Maureen.

Get Away From You [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang