BAB 13 AYAT 255

152 67 0
                                    


Ayat 255
Engkau tertulis indah
Dalam kitab paling suci
Dalam surah Al-Baqarah

Ayat 255
Engkau dilantunkan
Dengan sangat merdu
Membuatku candu padamu

Ayat 255
Siapa tak tahu engkau
Ayat istimewah
Ayat penuh keutamaan

Ayat Kursi

Bumi
13 Ramadhan 1441

Audzubillah himinas syaiton nirojim

Bissmillahir-rohmaanir-rahiim

Allohu laaa ilaaha illaa huw, al-hayyul-qoyyuum, laa ta’khuzuhuu sinatuw wa laa na’uum, lahuu maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh, man zallazii yasyfa’u ‘indahuuu illaa bi’iznih, ya’lamu maa baina aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihiii illaa bimaa syaaa’, masi’a kursiyyuhus-samaawaati wal-ardh, wa laa ya’uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal-‘aliyyul-azhiim (255)

Shadaqallahul-adzim

Aisyah menikmati lantunan itu hingga selesai, Okta yang melihat temannya seperti orang terhipnotis itu seketika menegurnya saat lantunan itu telah diakhiri bacaan Shadaqallahul-adzim

“Woy, kamu kenapa sih Syah?”

Aisyah menyadari lamunannya dan sedikit kaget menjawab temannya

“Eh eh iya Ta sorry ya, habisnya enak denger orang itu”

Aisyah cengar cengir sambil menatap temannya

“Jadi mau tinggal disini aja nunggu abang abangnya baca surah lagi atau lanjut jalan pulang nih”

“Yah pulang lah Ta, nanti dimarahi lagi kalau kelamaan”

“Yaudah kalau gitu pegangan ya, kayaknya harus ngebut takutnya didepan nanti kamu tiba-tiba minta berenti lagi kalau dengar orang ngaji”

Okta seketika menarik gas motornya, perkataan yang dia ucapkan saat mengendarai motor dengan pelan seketika terlupaka olehnya seolah-olah dia tidak perna mengatakan kata-kata bijak “biar pelan asal selamat”, dengan terpaan angin Aisyah sedikit berteriak sambil menunjukkan senyumnya

“Kalau boleh sih aku nggak mau pulang lagi Ta, mau tinggal dirumah tadi aja”

Okta yang mendengar dengan samar-samar ucapan yang terbang terbawa angin itu hanya bisa menjawab dalam hati

“Dasar Aisyah, kalau datang kumatnya aneh juga, kebelet nikah kayaknya nih anak, pasti capek jadi topik terpanas terus di Desanya”

Setelah menyalami Ibuk dan Bapak, Aisyah dan Okta bergegas masuk kekamar Aisyah

“Syah aku tidur duluan ya udah ngantuk banget”

Okta langsung merebahkan badannya dan terlupa akan curhatannya yang harusnya dia lanjutkan malam itu

“Iya iya duluan aja Ta aku belum ngantuk”

Aisyah yang sibuk dengan gawainya menjawab tanpa memandang kearah temannya

“Eh eh Ta coba liat deh aku pengen loh nanti dapat seserahan gini”

Aisyah menyodorkan gawainya yang tengah memamerkan gambar seserahan pengantin berupa perlengkapan outdoor kepada Okta yang sudah tertidur pulas

“Dasar Okta giliran aku yang ngomong aja dia tidur”

Aisyah mematikan gawainya dan menenggelamkan diri dalam selimutnya disamping Okta, namun sepertinya selimut yang dia gunakan tidak pandai menina bobokan Aisyah

“Aduh nggak bisa tidur”

Aisyah bangkit dari tempat tidurnya
“Okta, Ta Ta bangun dong Ta”

DIBALIK HIJAB MASJID (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang