Episode 23 [Bonus Episode]

1.4K 108 26
                                    

—Episode 22—

"Jangan menangis..",ucap sehun sambil mengusap rambut sejeong lembut dan sesekali mencium pucuk kepala sejeong beberapa kali.

"Aku menangis karena bahagia oppa..aku bahagia !",ucap sejeong sambil tersenyum bahagia di dalam pelukkan sehun.

Sehun tersenyum bahagia lebih besar rasa bahagia nya saat ini dari sebelumnya, walaupun sebelumnya lebih besar rasa kebahagian itu datang dari awal hingga saat ini. Di setiap moment-moment romantis yang diberikan keduanya memang tidak bisa di lupakan oleh sehun mahupun sejeong.

Malam ini adalah milik Oh sehun dan Kim sejeong, biarkan keduanya menikmati angin malam dan pemandangan pantai saat malam hari. Malam yang dingin di tambah lagi dengan angin malam yang semakin menerpa kulit mulus keduanya pun berganti kehangatan dengan sebuah pelukkan yang belum juga terlepas sedari tadi. Biarkan..biarkan mereka seperti itu dan jangan ada yang mengganggu malam ini, biarkan mereka berpelukkan memberi kehangat satu sama lain, biarkan mereka melepaskan kerinduan mereka setelah ini dan biarkan malam ini menjadi kenangan sekaligus memberikan pelukkan terakhir keduanya.

****

Matahari sudah mulai naik dan juga mulai memperlihatkan sinarnya yang begitu indah pada pagi hari. Jika ada yang menanyakan tentang siapakah yang paling sempurna, adakah matahari atau bulan. Semua orang pasti menjawabnya 'Tidak bisa memilih diantara mereka' karena apa ? Karena kedua nya memang memilik sinar yang begitu menenangkan dan menghangat. Mereka sangat sempurna, bahkan mengatakan mereka sempurna saja sudah menjadi kebanggaan kita. Kedua ciptaan tuhan itu bergantian memperlihatkan cahaya mereka yang begitu sempurna. Sangat sempurna. Saat pagi hari, matahari yang akan naik dan saat malam hari, bulan yang akan naik untuk menggantikan sinar matahari.

Seperti saat ini, kedua idol yang sangat disayangi oleh warga korea itu menikmati sinar matahari melalui jendela kaca kamar mereka. Dengan posisi sejeong yang duduk dipangkuan sehun dan sehun memeluk tubuh mungil itu dari belakang. Sangat erat. Aktivitas mereka hari ini tidak terlalu berat dan tidak juga terlalu terbebani. Ya, keduanya sudah bangun dari jam 6 pagi. Selalunya setiap pasangan akan melakukan rutin mereka setiap pagi bukan, seperti berkencan..menghabiskan waktu mereka bersama kekasih mereka.

Tapi tidak dengan sehun dan sejeong, mereka malah menghabiskan waktu luang mereka hanya dengan memandangi sinar matahari sekaligus pemandangan luar di balkon kamar mereka. Pelukkan yang sehun berikan untuk sejeong semakin erat seperti tidak ingin melepaskan apa yang sudah menjadi miliknya, sambil bersenandung merdu.

"Oppa lepaskan pelukkannya, aku ingin memasak.",ucap sejeong orang pertama yang membuka percakapan nya. Saat ia melepaskan tangan sehun yang melingkar diperutnya dan akan beranjak dari pangkuan sehun, pria itu malah menariknya kembali untuk duduk dipangkuannya.

"Oppa...",rengek sejeong yang berusaha untuk melepaskan pelukkannya.

"Kau tidak asik sekali sayang..biarkan seperti ini dulu..",ucap sehun lembut sambil mengecup pipi kanan sejeong sehingga wanita itu menolehkan wajahnya untuk melihat sehun dengan jarak mereka yang begitu dekat.

"Kan sudah hampir 1 jam kita seperti ini oppa..",ucap sejeong yang sudah membalikkan tubuh nya menjadi menghadap kearah sehun.

"Tapi suami mu ini tidak lapar jadi, nanti saja masak nya...",ucap sehun menundukkan kepala agar bisa melihat wajah cantik sejeong lebih jelas dan dekat.

"Tapi aku lapar..",ucap sejeong lalu memeluk tubuh kekar sehun dengan posisi yang masih di dalam pangkuan sehun. Hal itu membuat sehun terkekeh geli, tadi dia bilang ingin memasak dan mengatakan ia lapar tapi malah kembali masuk kedalam pelukkan pula.

We Got Married [Complete ☑]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang