Awal

488 74 0
                                    

Happy Reading All!
Don't forget to give me vote and coment:))

Alicia merasa gila sendiri, memikirkan betapa nekatnya dirinya pergi ke pantai di tengah malam begini.

Berkali-kali lipat ia bersyukur, tidak mengalami cidera lantaran loncat dari kamar atap yang untungnya tidak terlalu tinggi dindingnya.

Berbekal rasa ingin tau dan sok tau, Alicia berjalan lurus mengikuti jalan beraspal ini dari ujung ke ujung.

Dingin malam terasa mencekam, namun aroma amis yang sedari tadi tercium semakin terasa pekat membawa langkah kakinya kemari.

Pantai yang berhamburan pasir putih nan lembut menyapa mesra kaki yang telanjang tanpa alas.

Bau amis itu sepertinya berasal dari celah batu karang besar yang membentuk lengkungan seperti pintu gua. Bermodalkan sinar rembulan, harap-harap cemas Alicia mencoba menghampiri objek seperti apa yang ada dibalik sana.

" Berhenti! Jangan pernah mendekat kemari! " Suara bass seorang pria menggema dibalik celah batu karang itu sukses membuat Alicia menghentikan langkah kakinya.

Alicia tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Namun, ia masih bisa melihat bayangan wajah orang itu yang sepertinya memiliki hidung yang cukup mancung, rambut yang keriting dan aroma amis yang menguar dari tubuhnya. Mungkin begitu.

" Dapat kau! Pasti kau kan yang menimbulkan bau amis busuk tak sedap itu? "

Lancang sekali mulutmu Alicia! Alicia mengatupkan mulutnya sesegera mungkin. Alicia berfikir mungkin dia membawa berbakul-bakul ikan, sehingga berbau amis terasa pekat sepanjang jalan ia lewat.

" Nelayan sombong! " Dengus Alicia kesal dalam hati.

Lama tidak mendapat jawaban dari lawan bicaranya, Alicia memutar balik tubuhnya mencoba mengingat jalan pulang ke rumah.

" Kau sangat bandel rupanya. " Decak seorang pria dengan suara yang berbeda dari sebelumnya.

" Mungkinkah ada banyak pria dibalik sana? Matilah aku bila menjadi budak pemuasan nafsu mereka. "

Tubuh Alicia semakin terasa lemas, seluruh tulangnya terasa ingin terlepas. Badannya mulai gemetar dengan keringat dingin yang menguar seperti sumber mata air yang mengalir lancar.

" Oh my God! Makan saja tindakan cerobohmu ini Alice! "
Aicia menggigit kukunys cemas, kedua tangannya mengacak-acak surai hitamnya sendiri hingga ikatannya terlepas. 

" Hei gadis manusia! Lurus saja ikuti jejak kakimu, itulah cara yang tepat menemukan jalan pulangmu. "

" Apa? Gadis manusia? Memangnya dia juga bukan manusia? " Alicia kembali menatap batu karang itu takut.

" Bodoh kau, Alicia Valerie! Seharusnya kau bisa menjadi anak yang penurut walau hanya dalam tujuh hari. " Alicia merutuki dirinya sendiri.

" Miguel, bukankah itu dia? "

Dapat dengan jelas gadis ini dengar suara pria yang menyuruhnya pulang tadi berbicara.

" Siapa dia yang mereka maksud? "

" Apakah aku? Apa mereka pemuja setan? Mungkinkah aku yang akan dijadikan tumbal dari pemujaan setan di lautan biru ini? "

" Jacob, tolong aku!! Mereka para pemuja setan! Dan aku akan dijadikan tumbal!! "

Alicia berteriak sekeras mungkin, berharap para penduduk dan Jacob menemukannya di sini.

" Mungkinkah Jacob menemukanku? Tuhan bantu aku. " Isak Alicia dengan derai air mata yang mulai menetes deras.

The Blue Sea ( Slow Update hampir HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang