Happy reading all!
Don't forget to give me vote and coment!
Enjoy my story:)Seminggu sudah terlewat, kini Alicia si gadis petakilan bebas menjajahi lautan biru di depan sana. Bibirnya terbuka lebar, lautan yang terpampang luas di matanya begitu indah dan menakjubkan.
Alicia berlari ke sana ke mari, membuat Jacob meneriakinya untuk berhati-hati. Alicia berlari tanpa henti, sedang Jacob mengikutinya dari belakang berjaga-jaga kalau adiknya terjatuh nanti. Gadis ini tertawa sendiri melihat jejak kakinya yang tercetak sempurna di hamparan pasir putih nan lembut ini.
" Jangan Tuhan, jangan biarkan adikku gila sebelum mendapatkan pasangan! " Entah apa yang mendasari Jacob berkata demikian. Namun Alicia semakin tertawa dibuatnya, memangnya salah kalau ia tertawa bahagia?
" Aku bukan gila, bodoh! Aku hanya bahagia!! Ini ciptaan Tuhan yang indah. Teruntuk Jacobbb kakakku yang manis, terimakasih!! " Alicia berteriak dengan lantangnya membuat suaranya terdengar menggema. Jacob pun terkekeh pelan karena tingkahnya.
Pemandangan bahagia itu tak luput dari seseorang yang mengintip dari celah batu karang. Tubuhnya sepenuhnya tenggelam, hanya kepalanya saja yang nampak terlihat dari permukaan air.
Walau hanya dengan menatap, jantung seseorang itu berpacu cepat. Membuat rasa hangat melingkupi dirinya, rasa bahagia pun juga terasa seseorang ini rasakan.
" Secepatnya kau harus menepati janjimu sweetheart. " Seseorang itu tersenyum menggumam. Ia kembali menenggelamkan kepalanya berenang ke dasar hingga cahaya pun tak dapat menembus ke dalam.
" Berbahagialah! Tapi tepati janjimu besok! "
Deg
Alicia menghentikan tingkahnya seketika. Suara yang berbisik di telinganya, ia sangat hapal siapa pemiliknya.
Bukan.. Bukan.. Bukan Sean. Tetapi Miguel lah yang angkat bicara. Jangan tanyakan bagaimana perasaan Alicia sekarang.
Dadanya naik turun tak beraturan, membuat Jacob yang tak berjarak jauh darinya mengernyit heran.
" Kau kenapa? " Beo Jacob yang dibalas gelengan cepat oleh Alicia. Bagaimana cara ia akan meminta izin pada kakaknya?
Sekarang Alicia merutuki mulutnya sendiri yang sering berkata seenak hati tanpa memikirkan konsekuensi.
Jacob menggidikkan bahunya, ia kembali melangkahkan kakinya menikmati pemandangan pantai ditemani gelitikan geli dari pasir yang ia injaki.
Alicia mendumel kesal, ia ingin mengumpati langsung sosok yang membuat kebahagiaannya lenyap. Tidak bisakah Miguel membiarkannya merasa bahagia tanpa dihantui rasa takut karena para siluman ikan sepertinya?
Jika dipikir-pikir, Alicia hampir sepenuhnya percaya pada sosok Miguel dan Sean yang mengaku-ngaku sebagai seorang mermaidman. Berarti di sekitar sini juga ada makhluk immortal lain seperti peri, werewolf, vampir, demon dan apa lagi?
Hah! Alicia bisa gila, oke biarkan ini mengalir apa adanya. Jika ia tersesat lebih dalam, gampang saja! Ia harus menemukan peta dan arah jalan keluar.
Alicia terus berjalan lurus, ia berjalan semuanya. Tangan satunya ia gunakan untuk menenteng alas kakinya. Berjalan di pantai tanpa alas kaki itu merupakan sensasi tersendiri bagi Alicia.
Hingga beberapa langkah kemudian, ia berjingkat kaget. Kakinya terasa panas dan perih. Jelas ia tak sengaja menginjak bulu babi.
Oh come on! Siapa yang menaruh bulu babi di sini?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blue Sea ( Slow Update hampir HIATUS)
FantasySamudera yang luas, menyimpan banyak teka-teki misteri yang buas. Dingin nan dalam, membuat banyak bayangan kemungkinan berdatangan. Indah, mengesankan, penuh misteri, dalam dan menghanyutkan. Mungkin itulah definisi yang tepat untuk The Blue Sea y...