Feel Special

289 52 4
                                    

Happy reading all!
Don't forget to give me vote and coment:)

Sean mendatangi Alicia dengan raut kecewanya, bisa-bisanya Alicia berkata kasar pada Miguel. Terlebih ia menolak keberadaannya juga. Jujur saja, Sean sedikit sakit hati karenanya.

" Kau datang? " Suara Alicia membuat Sean langsung menampakkan dirinya. Seulas senyum terpaksa nampak terpatri di wajahnya.

" Mengapa mulutmu begitu kasar untuk  mengoyak hati seseorang Alicia? " Sean bertanya tanpa aba-aba.

Alicia menghela nafas lelah, " Itulah aku, jika tak suka yaa terserah. Aku tak perlu pusing untuk hal ini. "

" Tapi percuma juga aku begitu peduli padanya, dia juga telah mati rasa. " Gumam Sean membuat batin Alicia bertanya.

Alicia menopang wajahnya dengan kedua tangannya di meja. Ia mengamati wajah Sean yang terbilang cukup tampan untuk sosok siluman ikan. Walaupun sebenarnya, di dalam hati ia mengakui Miguel lah yang paling tampan diantara keduanya.

" Mengapa kau melihatku dengan pandangan begitu? " Tanya Sean penasaran. Ia mengusap lengannya kasar, menepis hal konyol yang ia pikirkan.

Tak mungkin bukan, kalau Alicia menyukainya? Kalau benar begitu adanya, itu akan menjadi hal terburuk sepanjang masa. Sudah dipastikan tubuhnya akan membeku di dasar palung, atau mungkin gosong karena sengatan belut listrik di sel penjara Oceanna.

Tanpa ragu Alicia memukul ringan kepala Sean, membuat sang empunya mengaduh pelan.

" Singkirkan pikiran burukmu tentangku Sean! "

Sean membulatkan matanya, " Kau tak membaca pikiranku bukan? "

Alicia berdecak gemas, " Aku? Hah! Aku hanya menebak kerutan di dahimu, bodoh! Gadis seperti aku menyukaimu? Mimpimu terlalu gila!! "

" Kenapa mulutmu senang sekali mengumpati orang lain Alicia. Bagaimana dengan keturunan kalian nantinya? Aish aku bisa ketularan gila jika harus ikut mengasuh anak-anak kalian kelak. "

Hingga selanjutnya pekikan Sean terdengar lumayan keras, rambutnya ditarik secara kasar oleh gadis bar-bar di depannya.

" Seann enyahlah kau dari muka bumi! " Teriak Alicia masih gencar menjambak rambut Sean dengan liar.

" Owhh ketampananku yang malang...Hei, Alicia hentikan! Kau merusak tatanan rambutku! " Gerutu Sean sembari menghentikan tangan ganas Alicia.

Alicia segera menghentikan aksinya, saat kedua bola matanya terkejut mendapati Miguel yang kembali berdiri di ambang pintu dapurnya.

Sean segera bangkit berdiri sembari membungkukkan badan memberi hormat pada sosok yang dihormatinya saat ini.

" Mengapa kau membungkuk pria bodoh! Bukankah dia kawanmu heh? " Alicia mendumel tak jelas, ia kurang suka melihat sikap Sean yang mati-matian memberikan penghormatan pada sosok yang mengaku sebagai takdir hidupnya.

" Dasar pria sombong, angkuh, bajingan si gila hormat. Sialan, kenapa aku selalu mangumpatimu? " Cerca Alicia tiada habisnya.

Ini kedua kali dalam hidup Sean, ia ikut menampakkan diri di dekat Alicia bersama dengan Miguel. Rasanya cukup membuat telinganya panas berisi umpatan yang Alicia berikan. Tak hanya itu, matanya pun terasa tak berani berkedip mendapati Miguel memasang tampang datar andalannya.

Sungguh pasangan yang luar biasa. Yang satu suka mengumpat dan satunya suka diumpat. Apakah itu benar?

" Mengapa Anda kembali King? "

The Blue Sea ( Slow Update hampir HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang