Miguel menatap datar seseorang yang akan menjadi calon rekan bisnisnya. Ia bukanlah sosok pebisnis yang mudah dibodohi dengan iming-iming saham yang relatif tinggi.
" Cih! Manusia dari masa ke masa semakin bodoh, semakin lupa kalau hidupnya hanya sementara. Mereka selalu sibuk mencari harta, tapi lupa untuk berbuat baik pada sesama. " Gumam Logan, kaki tangan Miguel dalam mengurus bisnisnya di dunia manusia.
Miguel tersenyum, yang dikatakan Logan memang ada benarnya.
" Logan, kau saja yang tangani! " Miguel menatap Logan dengan senyum smirk andalannya.Logan yang mendapat perintah demikian langsung menerbitkan binar senang di wajahnya. Logan membungkuk, mempersilahkan Miguel keluar sedang lawan bisnisnya memandang Miguel heran.
" Tunggu! Apa maksud dari semua ini Mr. Logan? "
Logan berdehem, " Begini Mr. Red, kau sudah salah memilih lawan main. Tuanku Miguel bukanlah pebisnis baru, walau perusahaan ini masih tergolong baru. Dia bukan orang polos yang bisa kau bodohi! Silahkan angkat kaki dari perusahaan kami sebelum hal yang lebih gila akan terjadi! "
" Sialan kalian semua! " Decak Mr. Red emosi sambil berjalan tergesa keluar ruangan.
" Ahh Logan memang pintar! " Puji Logan untuk dirinya sendiri.
Logan menatap dinding kaca yang menampilkan seluruh pemandangan di depannya.
" Uhh, aku iri pada Sean. Ia bisa melihat calon Queen Oceanna bahkan bermain sepuasnya. Padahal aku ini calon adik iparnya ck! " Decak Logan meratapi nasibnya yang amat penasaran dengan sosok gadis yang menjadi calon ratu sekaligus calon kakak iparnya.
Miguel yang baru saja masuk ruangan sedikit tersentak mendengar gumaman Logan, memang adiknya ini lebih suka berkecimpung di dunia manusia guna menjalankan bisnis perhiasan mutiara mereka.
" Kau ingin bertemu dengan dia? "
" Ishh! Sejak kapan kau ada di situ? "
" Logan, jawab aku! Apa kau ingin bertemu dengan Alicia? "
Logan mengangguk semangat, ia memang akan bertingkah formal saat di dunia kerajaan dan kerjaan. Tapi, akan berubah menjadi manja dan kekanak-kanakan saat berdua dengan orang-orang terdekatnya seperti Miguel sang kakak, dan juga Sean.
Miguel mengangguk, " Baiklah... "
Logan memekik senang. Tangannya mengepal semangat sembari melayangkan tinjuan tanda keberhasilan membujuk sang kakak.
Alicia menatap malas ponselnya, ia sedang berusaha sabar menunggu Sean yang keluar membelikannya cemilan.
" Hai kakak ipar! "
Sapaan asing seseorang membuat Alicia menyemburkan air putih yang baru saja akan ia teguk untuk menghilangkan dahaganya.
Sean yang baru saja datang terkejut bukan main mendapati kaos Logan yang sudah basah tersembur air dengan campuran bonus air liur milik Alicia.
" Oh my.. " Sean menutup mulutnya, menatap naas sosok tampan, adik sahabatnya.
" Alicia! " Tegur Miguel yang ikut terkejut saat masuk ia malah mendapati keadaan Logan yang kacau.
Gadis itu menatap panik pemuda tampan yang menjadi korban semburan mautnya. Ia mengalihkan pandangan merasa sangat kesal, walau jujur ia sedikit merasa bersalah. Tanpa menatap sang korban, Alicia menyodorkan sapu tangan merah maroon polos miliknya yang di sambut usapan hangat di pucuk kepalanya.
" Aku Logan. Oh ya, apakah aku setampan itu sampai membuatmu menyemburkan air minummu? "
Perkataan Logan yang teramat narsis membuat Alicia tersedak air liurnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blue Sea ( Slow Update hampir HIATUS)
פנטזיהSamudera yang luas, menyimpan banyak teka-teki misteri yang buas. Dingin nan dalam, membuat banyak bayangan kemungkinan berdatangan. Indah, mengesankan, penuh misteri, dalam dan menghanyutkan. Mungkin itulah definisi yang tepat untuk The Blue Sea y...