Hidup Dalam Air

300 42 2
                                    

Happy reading all!
Don't forget to give me vote and coment:)
Semoga menghibur kalian di waktu luang teman-teman:))

Keesokan harinya Alicia terbangun dengan kagetnya, saat dekapan hangat tangan seseorang yang melingkupi tubuhnya. Gadis ini mendumel sinis menatap pria di depannya, sedangkan lawan bicaranya hanya diam seolah menulikan pendengaran.

" Morning Licia.. " Sapa Miguel pada akhirnya dengan mengumbar seulas senyum tipis yang membuat oksigen di ruangan semakin menipis.

Untuk menutupi kegugupanya Alicia pun berdehem keras, " Hem.. Pagi juga. "

Ribuan bahkan jutaan kupu-kupu terasa berterbangan di dalam rongga dada Miguel. Katakanlah ia berlebihan, tapi mendengar sapaan dari seseorang yang ia sayang di pagi hari adalah hal yang menakjubkan.

" Mengapa terus melihatku begitu? Kenapa kau masuk ke dalam kamarku? Bagaimana bisa hah? Jendela dan pintu sudah ku kunci, kecuali kau menerobos lewat tembok? Kau siluman ikan atau arwah gentayangan sih sebenarnya? "

Alicia mengutarakan segala rasa penasaran dalam pikirannya. Memanfaatkan kesempatan, Miguel yang masih duduk di ranjang segera menidurkan kepalanya di paha Alicia sebagai bantalan.

" Hei, kau pikir pahaku ini bantal? Ini kamar tidur kalau kau lupa! " Desis Alicia semakin geram karena Miguel berulah dengan memberikan kecupan-kecupan kecil di perut Alicia yang terlapisi piyama    berwarna abu-abu kesukaannya.

" Aku harap akan segera hadir penurus takhta Ocenna di dalam sini. " Gumam Miguel yang membuat tubuh Alicia menegang seketika. Alicia terdiam tidak tau bereaksi seperti apa setelahnya.

Melihat reaksi tubuh Alicia yang menegang karena ucapannya, Miguel tersenyum tipis. Tentu saja ia menginginkan kehadiran seorang anak. Ia ingin melihat putranya menjadi penerus kerajaannya yang penuh konflik dramatis setiap harinya.

Sebuncah rasa sedih hinggap dalam batin Alicia, egonya ingin menolak kehadiran pria di pangkuannya ini. Tapi kenapa hatinya tak menghendaki demikian?

" Aku sudah meminta izin Jack semalam. " Miguel kembali bergumam membuat Alicia berteriak histeris seketika.

" Kkau kau apa? Sudah meminta izin? Bagaimana bisa? Apa yang kau katakan pada Jack, Miguel? Tidakkah kau merasa gila hah? Astaga Tuhan, kenapa sekarang aku ingin menjambak rambut keritingmu? "

Cupp

Bibir Alicia kembali bungkam saat bibir lembut Miguel tiba-tiba menempel pada bibirnya. Miguel menarik tengkuk Alicia, bibirnya hanya menempel, sama sekali tidak memberikan lumatan. Kecupan itu kembali pindah ke mata, hidung dan terakhir kening Alicia.

" Kita sudah menyelesaikan sarapan, ayo berangkat! "

Miguel bangkit dari pangkuan Alicia sembari menarik lembut tangan Alicia untuk beranjak pergi mengikutinya.

Alicia menarik tangannya, ia memandang Miguel tajam karena teramat geram dengan tingkah Miguel yang seenaknya.

" Kau ini bodoh atau bagaimana? Mana bisa hal seperti itu kau namakan sarapan? Lagipula aku belum mandi, kau pikir aku tak butuh mandi? " Semprot Alicia membuat Miguel kembali menghela napasnya sabar.

Benar, berhadapan dengan Alicia perlu membutuhkan kesabaran yang ekstra.

Jika bukan karena Alicia, Miguel tak akan pernah sudi berlaku demikian. Siapapun yang sudah berani melanggar perintahnya, memaki dan menaikkan nada bicara saat dengannya, pastilah akan berujung di dalam penjara kalau pun tidak, pasti juga bersangkutan dengan nyawa.

The Blue Sea ( Slow Update hampir HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang