Konflik 2: Fateh VS Rafael

30 3 0
                                    

Fateh: Mom foto Fatim mana? (teriak)
Sajidah: bukannya di kamar kamu?
Fateh: gak ada..
Sajidah beranjak dan mencari dimana foto Fatim.
Sajidah: tumben kamu nyari foto Fatim..
Fateh: lagi pengen aja liat foto dia.

Sajidah: pasti ada masalah deh.
Fateh: enggak Mom, udah dimana fotonya?
Sajidah: nih..
Fateh: makasih.
Sajidah kembali menuruni anak tangga, dan membiarkan Fateh.

Sajidah tau betul anaknya itu seperti apa saat galau melanda..

Fateh menatap foto itu dengan tatapan kecewa yang mendalam..

ia menaruh foto itu di meja, lalu tak lama ia melempar foto itu sampai retak.
otomatis itu mengejutkan kedua orang tuanya..

Thariq dan Sajidah pun auto berjalan menuju kamar Fateh yang terletak di atas itu..
Sajidah: teh kamu kenapa?

Sajidah: tuh kan pasti ada masalah deh..
Fateh: bisa tinggalin ateh sendiri?

terlihat dari raut wajah Sajidah khawatir, ada apa dengan anak pertamanya itu?
Sajidah: coba sini cerita..

Fateh: TOLONG TINGGALIN ATEH SENDIRI..
ini pertama kalinya Fateh membentak ibu kandungnya sendiri. 

Thariq: astagfirullah Fateh, jangan kurang ajar sama orang tua..

Sajidah: udah gakpapa sayang, yuk. kalo ada apa apa cerita ya sayang..

Sajidah pun pergi meninggalkan Fateh dan Thariq, Thariq masih stay disini.
Thariq: gak seharusnya kamu ngebentak Mommy kek gitu..

Thariq: kalo ada masalah cerita gitu gak kek gini, nanti kamu minta maaf sama Mommy ya.

Thariq hanya memberitahu kepada Fateh agar tak mengulangi kesalahannya lagi, lalu ia pergi dari kamar ini.

Fateh hanya terdiam seribu bahasa.

ia memikirkan Fatim yang saat ini membuatnya kecewa, entah karena cemburu atau apa.

ia juga tak mengerti pada dirinya sendiri...
Fatim yang tak tau apa apa pada diri Fateh, dan mengapa akhir akhir ini Fateh mulai berubah sikap kepada Fatim. Fatim sepertinya curiga, ada sesuatu hal yang harus ia ketahui mengenai Fateh..

namun, ia harus bertanya pada siapa?

Fatim: Fateh kenapa sih? telfon gak diangkat, video call juga di rijek. chat gak di bales, aneh deh. gak kek biasanya, teh lu ngapa sih?

Fatim berjalan menuju ke meja makan dan duduk di kursi, terlihat mamanya sedang sibuk memasak.

dan menyiapi makanan untuk nanti malam..

mama: kamu kenapa?

Fatim: Fateh berubah😔..
mama: kamu lagi ada masalah sama dia? siapa yang salah? kamu apa dia?

Fatim: gak tau atim juga ma, bingung tau sama sikap dia.
mama: yaudah, omongin baik baik lah sama Fatehnya.

Saaih tiba tiba datang dan duduk di samping Fatim..
Saaih: temuin orangnya, omongin baik baik.
Fatim pun beranjak dan ia keluar rumah, entah kemana. yang jelas ia ada tujuannya sendiri..

Rafael yang tak tau apa pun hanya bersikap biasa saja kepada Fatim, bahkan setiap kali Rafa chatting dengan Fatim masih yang biasa saja tak ada perubahan sedikit pun.

Fateh: lo ngapain kesini?

Fatim: harusnya gw yang tanya ke lo teh, lo kenapa? lo kenapa berubah? gw chat lo gak dibales, di telfon gak di angkat. gw video call malah lo rijek, sikap lo kek gini buat gw ngerasa aneh teh..

Fateh: gw kecewa sama lo tim..

Fatim: kecewa kenapa?
Fateh: semoga lo langgeng sama Rafa, lo jan temuin gw lagi.

Fatim: maksud lo apa teh? gw gak ngerti, gw gak ada hubungan apa apa sama dia. lagian dia udah punya pacar..
Fateh: GW GAK PEDULI...

Fateh menutup pintu utama dengan kencang sehingga kedua orang tuanya terkejut, ia berlari ke dalam kamarnya dan melepaskan emosinya itu dengan meninju guling besar yang memang di khususkan untuk petinju.

tak lupa ia menempelkan foto Rafa disitu..
Fateh: DASAR B*******, LO UDAH REBUT FATIM DARI GW..

air hujan mengguyur tubuh Fatim, Fatim masih menangis dan masih berada di depan rumah Fateh.

Fatim: apa penyebabnya buat lo kek gini ke gw sih teh? salah gw apa?

sungguh tega Fateh membiarkan Fatim basah kuyup karena derasnya air hujan yang turun, membasahi tubuh Fatim. Fatim memegang lengannya bermaksud untuk menghangatkan badannya...

"terimakasih hujan, kau tlah datang di waktu yang sangat tepat. engkau memang teman terbaik.. "

Fatim membatin..

Fatim pun pergi meninggalkan rumah ini..
Rangga: lho, itu kan Fatim. ngapain dia, malah ujan ujanan.
Rangga berucap di dalam mobil..

Bisma: turun ja, lo samperin gih.

Reza membuka pintu dan ia keluar lalu ia menghampiri Fatim, tak lupa ia membawa payung serta jaket.

ia memakai Fatim jaket punyanya, lalu melindungi tubuh Fatim yang sudah mulai kedinginan dan Fatim menggigil dengan payung yang ia bawa..

Fatim: kenapa lo gak lindungin diri lo dari ujan sih?
Reza: gw gak mau lo sakit, biarin gw yang sakit. lo ngapain sore sore keluar trus ujan ujanan gini?

Fatim hanya diam, ia tidak mungkin bercerita..

DEAR SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang