ia mengumpulkan niatnya untuk menemui genk nya Rafa..
ia hembuskan nafas berat...salah satu kakinya kini maju ke depan
dan langkah itu ia teruskan, sampai akhirnya kini ia sudah berada di samping Rafael..
Dicky yang menyadari adanya seorang lelaki itu memberitahu kepada Rafael..
Rafa pun melihat ke arah samping kirinya, dan berdiri..Rafael: ngapain lo kesini? lo belom puas apa yang udah lo perbuat ke gw?
.......: gw kesini cuma mau minta maaf
Rafael: apa minta maaf? sorry gan gak mempan, percuma lo minta maaf. gw gak akan maafin lo..
Bisma: udah cukup ya gan, udah cukup lo dulu sakitin hati gw. sekarang tujuan lo apa?
Rafael: lo mau ngulangin kesalahan lo yang dulu? IYA GAN?Morgan: enggak, tujuan gw kesini cuma mau minta maaf. maafin gw, gw janji gak akan ngelakuin hal jahat itu lagi.
Bisma: gw gak yakin lo minta maaf gak tulus.. yuk gaese, cabut..mereka pergi meninggalkan Morgan sendiri.
yang tak terlibat pun, hanya bisa menepuk pundak Morgan..Dicky merangkul Morgan..
Dicky: sabar ya gan, suatu saat pasti Rafa sama Bisma maafin lo kok..
Morgan hanya diam..
Dicky pergi meninggalkan Morgan benar benar sendirian di tempat ini.
Iyyah membuka pintu utama..
ia terkejut bukan main, masa lalunya datang kembali.
mereka hanya saling menatap..bayangan masa lalu kini mulai menghantui fikiran Iyyah, mata itu mengisyaratkan kata pergi dan jangan pernah kembali..
tak sadar bulir air mata itu menetes begitu saja, semakin lama semakin jelas.
kepala Iyyah mulai bereaksi..pusing yang ia rasakan..
seperti menaruh beban di otaknya kini, Iyyah memegang kepalanya yang pusing nan sakit itu. sakit itu semakin menjadi jadi, Iyyah benar benar trauma dengan masa lalu itu..
ia berteriak kesakitan..
Iyyah: AAAARRRGGGGHHHH, PERGIIIIIIII... PERGIIII... 😭😭😭..
hanya kata pergi lah yang mampu ia ucapkan, Geni selaku orang tua dari Iyyah berlari menghampiri anak keduanya itu.
Geni: mau apa kamu kesini?Geni: apa kamu gak puas?
Morgan: saya kesini cuma mau minta maaf..
Geni: kamu gak saya maafin, begitupun dengan Iyyah...Geni mama Iyyah membawa Iyyah pergi dari hadapan Morgan, dan Geni mulai menutup pintu utama ini.
Geni: pergi dan jangan pernah kembali, lebih baik kamu pamit tapi katakan tidak untuk kembali.
Iyyah mulai mengamuk, rasa sakit itu dan bayangan masa lalu itu menusuk nusuk kepala Iyyah secara bersamaan.
Geni: yah, Iyyah ini umi sayang..Geni: sayang udah..
Geni mencoba untuk menenangkan anaknya itu, namun tidak berhasil.
Geni mencoba lagi dan lagi bahkan ia ingin memeluk Iyyah namun Iyyah selalu menolaknya..
Iyyah: PERGIIIIIIIII....
Geni: Iyyah ini umi..
sampai akhirnya, Iyyah menyelakai dirinya sendiri.ia mengambil guci kecil lalu di lemparkannya ke kepalanya sendiri..
lalu Iyyah tak sadarkan diri..
Geni: IYYAH😭😭😭...
Geni menghampiri Iyyah dan tak memperdulikan kakinya yang sudah berlumuran darah karena terkena benda tajam itu yang sudah pecah.yang terpenting baginya adalah, keselamatan putrinya..
Iyyah pula sudah berlumuran darah di bagian kepalanya...
Geni: tahan ya sayang, kita ke rumah sakit sekarang.
Geni menggendong Iyyah sebisanya dan membawa Iyyah ke rumah sakit.
pukulan keras dari Saaih membuat Morgan meringis kesakitan, Saaih terus menerus memukul Morgan hingga akhirnya Saaih puas..
Saaih: gara gara lo Iyyah masuk rumah sakit, udah tau dia trauma sama lo. masih aja lo datengin ke rumah dia, mau lo apa sih sebenernya?
Rafael: Morgan..
Rafael tiba tiba datang dan langsung menghajar Morgan habis habisan...
dibantu oleh Bisma pula..
Rafael: UDAH CUKUP YA LO, percuma lo dateng lagi dikehidupan gw Bisma sama Iyyah kalo ujungnya lo buat masalah lagi.
Morgan: sorry..
Rafael: gak ada kata maaf buat lo..wajah Morgan tlah bonyok habis..
Bisma: lo ngapain disini ih?
Saaih: gw mau kasih pelajaran buat dia, gara gara dia Iyyah masuk rumah sakit.
Rafael: Iyyah..
mereka ber3 pun pergi meninggalkan Morgan sendiriam di tempat ini.Morgan pun bangkit dan bangun..
ia berjalan menuju ke luar..
Fatim membuka jendela lalu keluar lewat jendela kamar..sore kembali datang..
suasana hati Fatim masihlah sama..
tak ada yang berubah sedikit pun, ia melihat lelaki yang sedang duduk menatap tanah.
ia yang tadinya ingin naik ke rumah pohon, namun tidak jadi karena ia ingin menghampiri lelaki itu.dan duduk di sebelahnya..
Fatim: why?
Morgan: gakpapa..
Fatim: siapa pun yang gw temuin, gw pasti suruh orang itu cerita masalahnya. ya gw suka aja gitu, ada orang yang berani dan mau cerita masalahnya ke orang laen yang emang gak dia kenal...Morgan menceritakan masalahnya itu kepada Fatim, sebenarnya ini bukan masalah. melainkan, hanya ingin meminta maaf namun berujung masalah.
Morgan: gw niatnya pengen minta maaf, tapi..... malah ujungnya kek gini
Fatim: sabar ya, gw tau kok niat lo baik. tapi ya, lo tulus gak minta maafnya ke mereka. kalo enggak sih percuma..
Morgan: gw minta maaf tulus dari hati gw yang paling dalem, gw berani sumpah..Fatim: waktunya lagi gak tepat...
Fatim: kalo waktunya udah tepat, baru lo minta maaf ke mereka. sekarang lo coba mencintai senja..
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR SENJA
Short Storysenja, engkau hadir setiap hari menemani relung hatiku yang kosong melompong. senja, engkau adalah saksi mata kehangatanku yang sesungguhnya... aku nyaman berada di bawahmu... menikmati sore hari dengan secangkir teh hangat dan apa pun yang hangat...