part 1

217 24 2
                                    


Aku disini,aku zara gizeler ballerina kamu tidak bisa kabur dari pandanganku Jangan coba coba bermain denganku atau iblis kematian datang kehadapanmu!
***

"zaraaaa." pekik seorang guru dihadapanku

"iyaa buk?" tanya zara dengan senyum khas yang ia berikan

"kamu dari tadi tidak memperhatikan saya menerangkan materi?!" pekik guru itu dan mengayun ayunkan penggaris besar ditanganya

"saya lelah buk" jawab zara dengan ekspresi datar

"silahkan kamu keluar dan jangan ikut pelajaran saya ini hingga selesai!." ucap guru tersebut dengan nada yang amat sangat tinggi

"baiklah buk jika itu yang ibu mau." jawab zara dan pergi meninggalkan kelas itu

Zara beranjak dari kursinya dan berjalan keluar kelas, Semua murid menatapnya heran, dengan cepat zara menatap mereka dengan tatapan kematian agar mereka tidak melihatnya lagi

Zara mempercepat jalannya menuju pohon beringin tua dibelakang sekolah yang selama ini menjadi tempat favoritnya

Entahla sudah berapa lama zara menunggu selesainya mata pelajaran menyebalkan itu.

Kringggg kringggg

Suara keras bel membuat zara sadar dari dunia lelapnya

Zara berjalan menuju kelasnya kembali, karena jam pelajaran guru sial itu telah berakhir

Zara manaikan kakinya keatas meja miliknya dan mulai melanjutkan membaca novelnya yang baru ia beli semalam

Suara bisik bisik mulut brengsek itu terdengar samar samar di telinganya

"eh liat deh gembel banget itu orang." ucap salah satu siswa berambut kriting tersebut yang sangat gemar membicarakan orang lain

Zara menutup novelnya kasar membantingnya keatas meja hingga membuat suara berisik. Zara menatap tajam gadis berambut kriting tersebut dan zara memberikan senyuman kematian untuknya, ia tampak takut dan berusaha menghindar dari tatapannya

"musuh baru yang  lezat,kau mencoba mengajakku bermain" batin zara

****

Tiba saatnya bel pulang sekolah yang zara  tunggu. Zara mulai mengikuti langkah gadis berambut kriting tersebut, seketika ia memutar balik badanya karena merasa ada yang mengikutinya. Zara tersenyum kepadanya entahla senyum bertanda apa yang zara berikan, ia mempercepat langkah dan berlari menuju toilet wanita dimana tidak ada seorangpun disana

"kau mencari tempat yang pas sisil" batin zara dengan senyum liciknya

Dengan cepat ia masuk ke dalam toilet wanita berusaha menghindar dari zara, zara masuk kedalam toilet secara perlahan ia sedikit membuka pintu tersebut untuk melihat kondisi toilet yang tertutup rapat di hadapannya

"kamu harus mati, siapa suruh macam macam denganku "

Zara mendengar suara langkah kaki yang sangat jelas, zara membuka pintu toilet perlahan dan benar saja ia berjalan secara hati hati tanpa menunggu lama zara keluar dari persembunyiannya. gadis itu menatap kaget dan segera berlari menuju toilet yang ia masuki sebelumnya zara mempercepat langkahnya, ia berusaha menutup pintu toilet tersebut namun ia kalah cepat dengan zara, zara berhasil masuk kedalam persembunyiannya

Zara mengangkat kunci toilet tersebut tinggi tinggi, gadis itu  sangat ketakutan keringat bercucur deras dari dahinya, zara membelai lembut rambutnya.

"Mau apa kamu!?."  tanyanya dengan nada yang amat sangat takut, zara membalasnya dengan senyum khas miliknya, lalu tangannya menyentuh pipinya pelan dan turun ke leher milik gadis itu

"kamu lupa? Kan kamu yang ngajak aku bermain"  jawab zara dengan senyum manisnya

Zara memegang lehernya dengan kedua tangannya pelan dan semakin kencang, ia semakin membrontak namun tenanga zara  lebih kuat darinya

"aaa uhukk too tolong"  ucapnya dengan muka yang memerah, dengan cepat zara mengangkat tinggi tinggi  hingga kakinya gadis itu  sekarng tidak menyentuh lantai lagi

"hahaha permainan ini aku yang menang" zara tertawa penuh kemenangan setelah gadis itu kehilangan nyawanya.

Tubuh gadis itu mulai kaku, seret manusia yang tidak berdaya itu kududukan ia di closet

Mati kau lemah, seorang pecundang gak pantes hidup.

Aku mulai mencuci tanganku, ku hilangkan semua jejakku disini

"selamat tinggal rambut kriting yang lemah"  ucap zara sambil tertawa penuh kemenangan.

ZARA (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang