part 7

77 9 0
                                    

Aku tau siapa dirimu,kau sama sepertiku
Aku dan dirimu sama sama pembunuh tanpa jejak , ini seru bukan?

Saat ini pikiranku sedang berusaha memecahkan masalah ini, siapa yang membunuh merinta?.

"Siapa pembunuh disini?ngapa merinta seketika lenyap?"batin zara

Klarista menepuk pundakku menyadarkan pikiranku "zara apa kau memikirkan sesuatu?"

"Ya aku memikirkan sesuatu" jawabku

"Apa yang kau pikirkan bicaralah padaku aku kan sahabatmu sekarang" ucap klarista

"Merinta ya merinta di lenyap?kau menyaksikan semuanya kan klarista? Aku tidak melenyapkannya saat itu tapi mengapa dia lenyap seketika siapa yang membunuhnya?" tanyaku

Deg

"Kau harus jujur klarista harus"batin klarista

"Aku zara" jawab klarista

Aku memutar balik badanku menatap lekat kedua mata klarista.

"Aku yang menghabisi nyawa merinta zara" ucap klarista sekali lgi

"Why? l do not believe it"

"Aku akan menjelaskan semuanya kepadamu, datanglah kerumahku nanti malam jam 10 malam" ucap klarista

"Baiklah beri alamatmu aku kan datang tepat jam 10 malam" jawabku

***
Rawa himbau,malamjumat,pukul 22.00 wib

Tepat jam 10 malam aku sudah berdiri didepan rumah kecil berdinding papan dengan seorang gadis yang sudah berdiri di ambang pintu .

Dengan cepat aku berlari mengampiri klarista, klarista menarik tanganku memasuki rumah ini.

Klarista menarik tanganku "ayo zara kita ke kamarku"

Rumah papan ini teramat rapih didalamnya letakan barang yang sangat pas dengan posisinya.

"Siapa dia klarista?" tanya wanita paruh baya didepanku kemungkinan usianya 40 tahun

Aku mengulurkan tanganku "Perkenalkan Aku zara gizeler ballerina tante sahabat klarista"

Wanita paruh baya ini membalas jabatan tanganku "saya sinta margaretha ibu klarista"

"Klarista kekamar dulu ya bu" ucap klarista sembari menarik tanganku.

Kamar yang sangat teramat rapih seperti kamar yang dibersihkan setiap detik kamar bernuansa merah terang dengan poster poster wanita bermata merah yang meghiasi kamar ini.

"Zara duduklah aku akan menjelaskan semuanya padamu" perintah klarista

"Baiklah " jawabku

Klarista membuka box merah didepanku mengeluarkan semua benda yang ada di dalamnya.

Klarista mengangkat gunting kehadapanku "nyawa merinta lenyap karena benda ini menancap di hatinya zara" ucap klarista membuat siapa saja yang mendengarnya akan merasakan ketakutan .

"Mengapa kau membunuhnya?" tanyaku

"Dia berbohong padamu zara" ucap klarista

"Berbohong?" tanyaku

"Ya malam itu dia menuju kantor polisi ingin melaporkan semua tentangmu saat dia ingin masuk kedalam mobilnya namun dia kalah cepat denganku zara kutarik kedua tangannya menuju perkebunan kecil milik warga disini"

"Kurang ngajar! lalu apa yang kau lakukan setelah itu?" tanyaku

"Aku menganiyayanya aku memukul kuat wajahnya dengan kawat besiku niatku tidak akan membunuhnya namun dia berteriak kuat meminta tolong dengan cepat kutusukan gunting ini ke hatinya "

"Bukannya kau takut saat aku menyayat pipinya?" tanyaku

"Aku hanya berbohong zara, aku pembunuh zara aku rela jika aku terus saja dibuly aku ingin menutupi siapa aku sebenarnya"

"Pembunuh?"

Klarista mengangkat besi runcing kehadapanku "aku telah membunuh ayahku dengan ini zara"

"Why? Kenapa dengan ayahmu?" tanyaku

"Aku sudah menghabisi nyawa ayahku zara dia ayahku ayah yang tidak pantasku panggil ayah dia telah menjual semua milik keluargaku rumah, mobil bahkan toko ibuku raib ditangan ayahku dia seorang pemabuk dia telah membunuh adikku adik kesayanganku!"

"Hingga harta ibuku tidak tersisa sedikitpun, ibu berjualan es keliling demi sekolahku" lirih klarista

"Jadi ini alasanmu menahan laparmu saat disekolah?"

"Iya zara aku sangat kasian melihat ibuku bekerja untukku aku tidak pernah meminta uang jajan dari ibuku aku sangat sedih melihatnya, ini semua karena ayahku!"

"Ayahmu tidak punya hati klarista, lalu mengapa adikmu menjadi sasaran ayahmu?"

"Ayahku kalah berjudi semua uangnya hangus dia sangat amat marah dia marah dengan ibuku,ibuku yang selalu marah ketika ayahku pulang dari berjudi,ayahku ingin membunuh ibuku dengan pisau namun adikku menutupi badan ibuku dari pisau itu ayahku menancapkan pisau itu kebagian kepala adikku,ibuku sempat setres karena kejadian itu ,aku sangat benci manusia biadap itu!aku selalu berdoa supaya dia masuk kedalam neraka panas itu!"

Aku menatap klarista iba "klarista ikhlaskan adikmu adikmu akan sedih jika kau terus saja menangisinya"

"Zara apa kau yang sudah membunuh semua murid yang ada didaftar tadi pagi?" tanya klarista

"Iya klarista mereka lenyap ditanganku" jawabku

Klarista menatap kedua mataku lekat "mengapa?"

"Mereka mengajakku bermain klarista kan aku sudah pernah bilang aku tidak suka jika mereka bermain main dengan apa yang ku benci"

"Zara apa aku orang jahat?" tanya klarista

"Tidak klarista kau tidak jahat merekalah yang jahat padamu, kau sudah pernah bilang denganku kau ingin ikut bermain denganku bukan?"

"Iya aku sudah pernah bicara itu padamu,jadi kapan permainan ini dimulai?" tanya klarista

"Jika seseorang mengajak kita bermain" jawabku

ZARA (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang