Tentang Angkasa

50 6 5
                                    

Setelah Abian pulang, aku bergegas masuk rumah dan langsung menuju kamar. Aku menyiapkan pakaian untuk kupakai setelah mandi.

"Ahh seger banget," ucapku sambil bercermin. Kuperhatikan tubuhku, lalu bergumam sendiri
"Hmm lumayan la ya, aku emang cantik, hahaha."

Aku langsung berbaring dikasur kesayanganku. Aku malas keluar kamar karena mama ada disana sedang menonton tv. Papa belum pulang, ia sedang dinas di luar kota.

Kubuka ponselku, ada notif disana.

+62 813*-****-****
Nat

~Natasya
Siapa ya?

+62 813*-****-****
Aduh parah gak tau

~Natasya
Siapa sih

+62 813*-****-****
Abian Nat

~Natasya
Mau apa kak? Dapet no aku dari siapa?

+62 813*-****-****
Save no gue
Dari temen lo

Ah, siapa antara Rachell dan Sofie yang akan memberikan nomer ku pada Abian?

+62 813*-****-****
Duh cogan dianggurin

~Natasya
Paansi

+62 813*-****-****
Udah?

Udah apa si? Udah save?
Aku sedikit bingung menanggapi jawaban Abian. Ah, mungkin maksud dia aku sudah menyimpan nomernya atau belum.

~Natasya
Ya, udah

Abian gada ahlak
Makasih, sebagai gantinya nanti gue anterin lo pulang lagi

~Natasya
G
Gausa

Aku memilih mengabaikan Whatsapp masuk dari Abian. Aku membuka laman blog pribadiku. Kubaca kiriman lamaku, tujuanku cuma satu, membaca semua history percakapan dengan Angkasa.

Tanpa sadar, sekarang aku sangat bergantung pada Angkasa. Aku suka saat Angkasa memberi nasihat, saat Angkasa membalas curhatku di blog, saat Angkasa bilang, kalau ia bersamaku. Bagiku Angkasa adalah penyelamat. Disaat aku punya masalah, Angkasa pasti memberikan solusi bijak. Ia selalu berhasil menenangkanku. Aku bersyukur bisa mengenal Angkasa. Walau hanya sebatas di dunia maya.

Itu kenyataan pahitnya.
Angkasa memang selalu ada untukku, tapi dia tidak disini, dia tidak bisa memberikan nasihatnya secara langsung kepadaku.

Kadang aku suka berandai-andai, bagaimana jika Angkasa benar-benar berada di sampingku, mungkin saat aku menangis karena masalah apapun, Angkasa adalah orang pertama yang akan memelukku sambil berkata, "Jangan nangis Nat, gue ada disini." Tak terbayang rasanya jadi aku bila Angkasa benar-benar melakukan hal itu. Mungkin aku akan jatuh cinta pada Angkasa saat itu juga.
Ahh, di balik resikonya yang bisa membuat kecewa, berandai-andai adalah kegiatan paling menyenangkan di dunia ini.

~~~~

Aku bangun pagi sekali, aku tidak mau melakukan kesalahan yang sama, sungguh malas bila harus dihukum lagi berdiri di lapangan saat matahari menuju terik-teriknya.

My Anonym BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang