DIMULAI

604 20 0
                                    

Dari saran Mang Ujang ini membuat suasana rumahku menjadi kacau. Ibu dan bapak sering kali berdebat. Apalagi ibuku yang menentang masalah barang yang berupa jaket tersebut.

Ibu: "Bapak ini apa-apaan, percaya dengan hal begini. Kita meminta hanya kepada Allah, menyembah dan memohon pertolongan hanya kepada Allah bukan sebuah barang yang bisa saja di dalamnya ada Jin dan syaitan yang akan menyesatkan kita apabila kita mempercayainya.

Bapak: "Aku bukannya percaya! Namun, ini amanah ayahku dan aku bingung cara menolaknya bagaimana?"

Aku: " Bu,Pak jika kita tetap memeliharanya dan malah mengurusnya menandakan seolah-olah kita itu percaya. Jadi menurutku lebih baik jaketnya di buang, walaupun itu peninggalan kakek tapi kita kan tidak tahu asal usulnya."

Bapak memang paham soal ini dan mengerti betul jika percaya pada benda maupun suatu barang adalah perbuatan yang musyrik. Dari sinilah bapak berpikir untuk membakar jaket tersebut karena dampak dari adanya jaket itu membuat hawa rumah selalu panas dan ramai dengan pertengkaran.

Suatu hari..

Mang Ujang datang lagi ke rumah memberikan wirid yang pernah dijanjikannya kepada bapak. Kala itu ibu sedang ada dirumah dan mendengar percakapan mereka membahas jaket tersebut. Lalu, Mang Ujang malah menyuruh ibu yang harus mewiridkan kalimat yang ia berikan pada bapak.

Maklum saja, bapak memang tidak bisa membaca sedangkan wirid itu panjang sekali dan di tulis dalam selembar kertas. Tapi, ibu menolak karena menurutnya kalimatnya menggunakan bahasa jawa bukan ayat-ayat Al-Qur'an.

Ibu: "Kalimat apa ini kok bahasa jawa mas, saya gak paham artinya takutnya wirid yang tidak baik hehe. "

Ibuku lantang berbicara seperti itu sembari sedikit tertawa. Namun maksudnya hanya bercanda tidak bermaksud menyinggung.

Mang Ujang pun menampik pembicaraan ibu tersebut sembari menunjukan sifat canggungnya, sepertinya kala itu ia merasa sangat tersinggung.

Semakin hari bapak dan ibu semakin bingung harus bagaimana, mereka pergi ke pak ustad dan menanyakan hal tersebut. Lalu saran pak ustad lebih baik jaketnya di bakar atau di tenggelamkan ke dalam sungai.

Bapak dan ibu pun setuju akan saran Pak Ustad karena bapak dan ibu juga takut jika mereka terus menyimpan jaket tersebut mereka bisa terperdaya syaitan dan akhirnya tergolong orang-orang yang musyrik, Naudzubillah.

#Plagiat dilarang mencopy-paste
#Jangan Hanya Mampir
#Baca, Vote , lalu follow✨
#Vote dan followmu sangat berharga

JALUR SESATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang