Tahun 2020 (Januari-April)

284 11 2
                                    

2019 berlalu..

Seperti biasa, setiap pergantian tahun aku selalu pulang ke rumah bapak dan ibu, karena semenjak sekolah SMA aku tinggal bersama kakakku.

Ketika pulang, ibu menceritakan jika  tetangga sebelah selalu mendengar ada suara tangisan bayi, suara keramaian, dan suara-suara lainnya tepat dirumah ibu. Mereka mendengar setiap jam 10 malam. Ibu menceritakan banyak tetangga yang bertanya pada ibu tentang suara-suara itu dan ibu selalu menjawab tidak ada kegaduhan apapun dirumah karena ibu hanya tinggal dengan bapak, aku saja jarang sekali pulang kerumah.

Seminggu kemudian ibu sering mendadak letih, bahkan sering hampir pingsan. Semua orang mengira ya karena ibu kecapean.
Bapak pun akhirnya selalu membawa ibu berobat ke bidan.

Hampir 3 minggu ibu mendadak sakit, sekarang keadaannya lebih buruk. Ibu pun pergi dibawa bapak kali ini mereka pergi ke ustadzah.

Katanya mereka harus ziarah ke kuburan kakek (ayahnya bapak) yang meninggal sudah sekitar 7 tahun lalu tepatnya di tahun 2013. Mereka di suruh mengaji dan mendoakan kakek.

Ketika hendak ziarah, ibu masih kuat berjalan layaknya penyakitnya sudah sedikit menghilang. Bibi dan kakakku pun ikut menemani ziarah.

Ketika pengajian hendak selesai, ibu tiba-tiba tersungkur ke tanah, di tanya kenapa pun sudah tak bisa menjawab. Ibu di gendong bapak untuk pulang.

Sesampainya dirumah ibu tidak sadarkan diri, namun ketika sadar ibu menjerit-jerit menangis sejadi-jadinya sambil memegang perut dan berkata "Berat, berat, berat,"

Jeritan dan tangisan ibu membuat tetangga berdatangan. Aku yang kala itu dirumah kakakku (kakak pertama) di telpon kakakku (kakak kedua).

Kakakku bilang ibu sakitnya parah, aku yang kala itu baru pulang sekolah tanpa makan dan mandi langsung pulang ke rumah.

Aku melihat banyak orang berkerumun menengok ibu. Ibu yang terlihat sangat lemah, aku menangis dan meminta ibu agar kuat dan bisa sehat kembali.

Dari kejadian tersebut, bapak tidak pernah berhenti pergi ke ustad-ustad untuk pengobatan ibu yang semakin hari semakin menjadi. Sakitnya yang terkadang tiba-tiba ngap-ngapan seperti sesak nafas, sesekali juga seperti berhenti bernapas, malah kadang kata ibu kakinya seperti ada yang menelan, kadang juga larut malam seperti ada tangan yang menggelitik.

Rumah yang harusnya menjadi istana tempat tubuh mengistirahatkan lelahnya di hantam dunia kini malah menjadi neraka bagi kami. Aku selalu bermimpi ibu terbaring kesakitan di ruang tamu, dengan mata melotot seperti ada yang ia lihat. Namun aku tak sekedar bermimpi, banyak hal yang terjadi di rumah.

Sore itu, aku pergi ke rumah kakak dan bapak pergi memberi makan kambing-kambing peliharaannya. Ibu yang sendirian dirumah mendengar ada yang melempar sendok ke piring karena suaranya sangat nyaring terdengar. Ibu memeriksanya dan ya seperti biasa tidak ada apa-apa, ibu ketakutan untuk yang kesekian kali.

Aku pulang dari rumah kakak yang waktu itu sudah lewat magrib. Waktu itu bapak sedang sholat dan ibu mengungsi dulu dirumah kakak. Ketika aku sampai dirumah dan akan berwudhu tiba-tiba aku mendengar suara hentakan kaki, aku memanggil-manggil bapak karena aku kira itu dia namun tidak ada jawaban semua hening, aku mendengar lagi hentakan kaki dan kali ini aku langsung saja wudhu dan menunaikan shalat magrib.

Pagi hari aku bangun dan membereskan seisi rumah. Maklum, di rumah ku yang susah sinyal jadinya aku yang suka sekali nonton film berbau horror selalu saja mendonwload film horror di YouTube. Pada saat aku sedang menonton aku di minta tolong oleh ibu, YouTube nya hanya aku pause dan lupa di matikan layar. Ketika aku ke dapur aku mendengar suara, aku balik ke ruang tamu dan ternyata HP ku nyala sendiri. Saking takutnya kala itu HP nya saja hampir aku banting.

#Plagiat dilarang mencopy-paste
#Jangan Hanya Mampir
#Baca, Vote , lalu follow✨
#Vote dan followmu berharga bagi saya

JALUR SESATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang