Tahun 2020 (Juni)

257 9 0
                                    

15 juni 2020

Sekarang ibu sudah membaik, aktivitasku pun juga sudah kembali normal, sekarang aku lebih sering meninggalkan Ibu karena masalah pekerjaan dan urusan sekolah.

Namun, aku selalu menyempatkan untuk menengok ibu dan memeriksa keadaanya, walau ibu sudah membaik tapi aku tidak mau kecolongan.

Setiap aku pulang ke rumah ibu, aku pasti lewat rumah saudara bapak, ketika lewat dan aku bilang permisi kadang tak sepatah kata pun terdengar dari mulutnya, sorot matanya saja sudah ku mengerti bahwasannya ia memang sangat membenciku dan seluruh keluargaku.

Kami selalu di terror setiap harinya, rasa aman rasanya sudah lama tak lagi kami rasakan, dan entah mengapa saudara yang harusnya menjadi keluarga malah menjadi musuh dalam selimut.

Banyak hal yang tidak aku tulis di bagian-bagian cerita ini. Karena terlalu banyak hal yang harus aku lupa,bagaimana menyeramkannya hari-hari ku di suguhkan misteri.

Aku tidak tahu sampai kapan semua berakhir. Hidup dibayang -bayang kegelisahan sekaligus keresahan. Aku yang mati-matian berjuang demi menyambung hidup, aku yang tak pernah berhenti bermimpi supaya bisa sukses, dan aku yang tak pernah merasa keberatan walau suatu hari menanggung orangtua yang sudah semakin uzur. Tapi orang lain malah sebaliknya,bukan memberi dukungan dan dorongan malah memberi beban dan banyaknya ujian penderitaan untuk kami.

#Plagiat dilarang mencopy-paste
#Jangan Hanya Mampir
#Baca, Vote , lalu follow✨
#Vote dan followmu berharga bagi saya

JALUR SESATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang