BAYI MENINGGAL

334 17 0
                                    

Dari kejadian itu kami tidak pernah berhenti berikhtiar mengobati penyakit ibu.

Namun, Alhamdulillah kuasa Allah selalu memihak kami, ibu berangsur - angsur pulih dan mulai sembuh dari sakit yang di deritanya.

Bulan demi bulan berganti. Kehidupan kami mulai terasa normal. Walaupun sekarang harta benda kami habis di pakai ikhtiar penyembuhan ibu.

1 tahun kemudian aku memasuki jenjang SMP. Senang dan takut bercampur akhirnya aku memulai dunia baru, teman baru, dan tempat yang baru.

Kehidupanku kini sudah kembali normal, namun semua kini tertuju pada keluarga kakak pertamaku.

Kakakku mempunyai satu anak perempuan usianya tidak jauh beda denganku. Kabar gembira datang waktu itu, kakakku hamil anak ke-2 dan kegembiraan bertambah ketika di USG ternyata menurut dokter bayinya laki-laki.

Siapa yang tak bahagia, di keluarga ibuku semua menanti lahirnya bayi laki-laki. Berhubung bapak ibuku mempunyai anak yang semua wanita dan cucu pun hampir semua wanita maka dari itu ketika dokter mengatakan bayi kakakku laki-laki semua menanti bayi itu lahir sempurna.

9 bulan terlewati, kakakku kontraksi malam-malam, dan akhirnya kakakku melahirkan anak ke-2nya tepat jam 1 Rabu malam...

Tangis haru kami sekeluarga mengucap syukur akan lahirnya anak kakakku, kebahagiaan kami bertambah.

Hari ke-Dua bayi itu lahir semua baik-baik saja malah bayi itu seakan mendekatkan kami sebagai keluarga, kami di penuhi cinta dan bahagia..

Jumat pagi bayi kakakku seperti terkena demam, namun semakin siang bayi kakakku semakin aneh, bayinya menangis dan sesekali matanya melongo ke atas tanpa mengedip, bola matanya yang hitam cerah pun mendadak membesar menyiratkan ada yang sedang ia lihat.

Semakin bergulirnya waktu, suami kakakku tidak diam saja. Ia mencari obat untuk bayinya, Ia pergi tatama (merukyah) untuk menyembuhkan bayinya namun tetap saja keadaannya nihil.

Waktu semakin bertambah, petang telah datang, akupun juga tidak diam melihat keadaan yang semakin memburuk. Aku mengambil wudhu, dan membacakan surah yassin, sesekali air mataku menetes melihat seorang ibu begitu sedih dan di selimuti rasa khawatir begitu dalam.

Hari sudah memasuki malam, sudah 17 ustad yang di datangi suami kakakku, namun hasilnya tetap nihil. Tidak ada perubahan sekali. Kami tidak mau berhenti kami terus berikhtiar demi kesembuhan bayi tersebut.

Namun Allah berkata lain, malam itu tepat jam 11 malam bayi kakakku meninggal, cucu laki-laki impian ibuku meninggal, tangis kakakkku tak terbendung, sedihnya tak mampu di jelaskan melihat bayi yang baru merasakan bumi selama 3 hari hanya mampir dan harus menghadap sang illahi. Ibuku pingsan, terluka sedalam-dalamnya melihat cucu yang diinginkannya pergi dengan kurun waktu sangat cepat di tambah dengan rasa sakit melihat kakakku yang tak berhenti menangis merasa terpukul.

Esok hari speaker masjid berkumandang memberitahukan bayi kakakku sudah meninggal. Orang-orang datang berbela sungkawa, banyak juga ibu-ibu yang meneteskan air mata mungkin juga merasakan sakitnya perjuangan seorang ibu melahirkan seorang anak namun hanya merasakan dunia hanya dalam 3 hari.

#Plagiat dilarang mencopy-paste
#Jangan Hanya Mampir
#Baca, Vote , lalu follow✨
#Vote dan followmu berharga bagi saya

JALUR SESATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang