5. Terungkap 2!

1.5K 180 3
                                    

Utara = Akashi Seijuuro

Timur Laut = Midorima Shintaro

Timur =Murasakibara Atsushi

Tenggara = Aomine Daiki

Selatan = Kise Ryouta

Barat Daya = Nijimura Shuzo

Barat =Mayuzumi Chihiro

Barat Laut = . . . . [Kuroko Tetsuya]

.

.

.

Setelah pertemuan itu, AKashi dan kedua anaknya kembali ke istana, namun di saat Seiji keluar ruangan Seiya tetap di dalam bersama dengan AKashi.

"Tou-chan apa maksudnya itu?" ucap Seiya menatap Akashi seolah kebingungan.

"Apa maksudmu, Seiya?" ucap AKashi seolah tidak mengerti.

"Seperti layaknya Tou-chan yang bisa membaca pikiran orang lain, aku pun bisa.

Apa maksudnya-?" belum selesai Seiya bertanya, tiba tiba ada yang masuk.

"Seiya?

kenapa kau masih bersama Tou-chan?

kita harus menghadap Ayah dulu bukan?" ucap Seiji,

"Emp, gomen Nii-chan, ima iku" ucap Seiya akhirnya membalikan tubuh dan mendekati sang kakak yang sangat ia hormati itu.

.

.

.

Seiya, Seichi dan Seiji tengah berkeliling kuil bersama, sedang Akashi dan Kuroko tengah mengadu kasih di kamar mereka.

Sedang di tempat para Akashi muda, mereka berjalan ke dalam hutan.

"Seiji-nii aku mau beri hutan yang waktu itu" ucap Seichi seperti biasanya, tingkah manja pada kakak sulungnya, keistimewaan sebagai anak bungsu adalah memang selalu di manja.

"Wakatta, wakatta. Seiya apa kau mau menunggu di sini atau ikut?" ucap Seiji selayaknya seorang kakak bertanya pada keinginan adik tengahnya itu.

"Ikutlah, aku harus menjaga Seichi agar tidak terlalu manja.

dan nii-chan berhentilah selalu mengabulkan apa yang Seichi mau, nanti dia jadi-" belum selesai Seiya berkata, sembari mereka bertiga berjalan,

Seichi yang kesal dengan kakak tengahnya segera mengigit tangan Seiya pertanda kesal,

"EGHH!!!" suara gigitan keras Seichi,

"Huft, lihat?

dia jadi sangat egois, ini karena nii-chan terlalu memanjakannya" ucap Seiya melepaskan gigitan Seichi pada tangannya perlahan tidak dengan kasar, meski tangannya terluka dan berdarah akibat gigitan Seichi, namun Seiya juga tidak marah.

"Omae ga yuuna" ucap Seiji juga merasa kalau Seiya sama memanjakannya dengan dirinya.

Tiba tiba dari kejauhan terdengar suara, atau lebih tepatnya mereka sengaja di dengarkan oleh yang mengeluarkan suara.

"Apakah benar Akashi Seiji itu bukan seorang naga, AOI?" ucap Nowaki seolah mengejek.

"Hai, kalian juga pasti bisa merasakannya bukan?

kita hanya bisa merasakan kehadiran kedua adiknya tapi tidak dengan Seiji,

itu berarti dia bukanlah-" ucap Aoi sama sombongnya.

"Kalian berhentilah mengatakan hal yang tabu, nanti kalian kena batunya, nodayo" ucap Arima,

"Ah pantas saja aku juga merasa aneh-ssu" ucap Kou.

'Apakah itu alasannya kenapa aku tidak memiliki tanda naga? seperti Seiya dan Seichi?' ucap Seiji terdiam,

Seiya dan Seichi yang melihat kakak pertamanya itu seakan akan runtuh, langsung bersuara.

"Jangan bicara omong kosong, Seiji-nii adalah anak ayah dan Oto-san tentu saja-" ucap Seichi mulai meneteskan air mata karena marah.

"Seichi-kun?" ucap Hoshi, mendekati sang anak bungsu dari Akashi itu dan memeluknya lembut bak seorang kakak pada adiknya.

"Hoshi-nii~" ucap Seichi dengan wajah yang berwajah dengan sisik naga biru mulai tampak di wajahnya yang lembut.

". . ." Kage, hanya diam dan memperhatikan,

"Seichi, daijoubu da~,

arigatou, Hoshi-nii" ucap Seiji dengan mata yang meneteskan air mata merah semerah darah, entah mengapa tiba tiba kulitnya bajunya semua berwana gelap dan tanduk muncul di sisi kiri dan kanan kepalanya,

permata merah di keningnya, seketika semua mata yang memandang tiba tiba semua warna menghilang menjadi hitam dan putih, seolah menunjukan kekuatan Seiji yang sebenarnya,

dan sedetik kemudian, warna kembali dan tubuh Seiji kembali berwarna seperti semula. Semua naga yang merasakan kengerian kekuatan Seiji tiba tiba gemetar dan tak bisa bergerak sama sekali,

"Nii-chan?" ucap Seiya cemas kalau kakaknya bukan kakaknya yang lama lagi.

"Tenanglah aku anak Ayah dan Tou-san kok~

dengarkan aku Aoi,

aku Akashi Seiji,

anak dari Kuroko tetsuya dan Akashi Seijuuro" ucap Seiji, seketika tubuhnya berubah menjadi naga hitam legam dengan tanduk indah bak giok hitam, dengan serbuk baby blue di setiap dia terbang, dan melayang di angkasa,

bahkan wujud naga nya lebih hitam dari naga hitam sekalipun, Nijimura Kage (Naga hitam),

"Na-ga?" ucap Aoi tiba tiba menjadi takut dan langsung berlutut di ikut para naga lainnya, kecuali Seichi,

"Lihat aku Naga bukan, jadi jangan memasang wajah khawatir seperti itu, Seichi" ucap Seiji kini sudah kembali pada wujud manusianya.

"Nii-chann~" ucap Seichi langsung memeluk kakak tertuanya itu,

"Ahh~ lihatlah kau sangat manja seperti ini,

jangan menangis ok, nii-chan sedih melihat Seichi menangis jadi jangan menangis ya" ucap Seiji masih memanjakan sang adik.

"Seichi tidak menangis!" ucap Seichi khas anak kecilnya.

Sedang Seiji melihat ke depannya para naga bahkan adik nya Seiya ikut berlutut di hadapannya.

"Bangunlah, kita sesama naga terpilih,

kita adalah saudara jadi bangunlah, kumohon saudara ku" ucap Seiji sangat ramah namun mengintimidasi.

TBC

8 Naga Mata AnginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang