21. Iblis?

375 41 6
                                    

'Aku hanya korban keserakahan manusia yang ingin keinginannya terkabul, namun yang muncul bukan iblis yang bisa mengabulkan keinginan namun aku, sang bayi titisan iblis'

Seiji terbangun penuh keringat setelah bermimpi cukup panjang mengenai perawal mulaan 8 naga terpilih hingga ritual pengorbanan para titisan naga terpilih selanjutnya,

"Akashi Seiji, Akashi Seiya, bukannya Takao Arima tetapi Midorima Arima?
Murasakibara Nowaki, Aomine Aoi, Kise Kou, Nijimura Kage, Nijimura Hoshi, Akashi Seichi" gumam Akashi Seiji yang kini sudah mengingat semua dan itu membuat dirinya benci pada takdirnya dan begitu pula dengan Akashi.

TOK TOK TOK

"Seiji, bangunlah atau kau akan-" ucap Midorima selaku kepala pelayan,

"Midorima Arima" ucap Seiji terduduk di atas kasurnya dengan keringat di seluruh tubuhnya dan kedua mata yang mengkilat tajam,

". . .?" Midorima sangat terkejut sampai tak bisa berkata apa apa, bagaimana bisa reinkarnasi dari anak Akashi yang kini hanya manusia biasa bisa mengetahui masa lalu,

"Arima adalah anakmu di masa lalu bukan, Midorima Shintaro ji-sama?

Atau haruskan aku panggil,

Midorima Shintaro sang naga terpilih dari barat laut?" ucap Seiji tampak begitu marah, atas apa yang terjadi pada dirinya di masa lalu,

apa yang terjadi pada adik adiknya, dan Aoi dimasa lalu semua membuatnya begitu ingin mati saja, dan kembali melupakan apa yang ingin dia lupakan.

". . ."Midorima bingung harus bicara apa, dia tak mungkin mengatakan kalau kalian semua di korbankan hanya untuk keabadian, dan membaginya dengan pasangan mereka tanpa perduli kehidupan keturunannya sebagai bayarannya.

"Maaf Midorima oji-sama, tolong biarkan aku sendiri dahulu" ucap Seiji dengan suara bariton yang begitu berat.

"wa-wakarimashita nodayo" ucap Midorima lalu pergi.

.

.

.
Beberapa jam kemudian Kuroko terbangun dan di sampingnya masih ada AKahsi yang tertidur, namun dia merasa aneh karena dia bisa mencium bau amis darah yang tampak sangat jelas di udara,

Kuroko dan para naga terpilih lainnya memiliki kekuatan untuk melihat aroma di udara,

Kuroko yang tidak di ikat lagi langsung keluar untuk melihat dari mana aroma ini berasal.

BUKKKK

"Seiji!?" Kuroko yang terkejut melihat Seiji dengan tangan yang tersayat dalam, dengan terendam genangan air dalam bathtub,

"Ayah~

Di kehidupan dahulu aku bukan anakmu, tapi anak dari iblis dan manusia,

dan di kehidupan inipun aku anak dari manusia, lihatlah tubuh manusia ini?

ku harap di kehidupan selanjutnya aku bisa lahir dari rahimmu" ucap Seiji akhirnya terjatuh dan tak sadarkan diri, dan saat itulah Kuroko sadar kalau Seiji di depannya adalah benar reinkarnasi dari anaknya yang sebenarnya.

"SEIJI?!!

AKASHI-SAMA!!!!

AKASHI SEIJUURO-SAMA!!!" teriakan Kuroko tentu membuat satu mansion terguncang, dan Akashipun segera menemui arah suara Kuroko berada.

"Tetsuya ada apa?" ucap Akashi masuk, dan-

"Akashi-sama, Seiji bilang kalau di kehidupan sebelumnya dia bukan anak kita,

harusnya yang mengetahui kalau Seiji bukanlah anak kita hanya kita berdua,

lalu bagaimana bisa Seiji di kehidupan ini bisa mengetahui kalau-"

"Dia anak ....?" ucap Akashi juga tak percaya, bagaimana bisa ingatan masa lalunya bisa kembali meski dia kini terlahir sebagai anak manusia.

"Ini bukti kalau dia adalah anakku, dia anakku.

Akashi-sama tolong selamatkan Seiji,

kau ingin aku untuk di sisimu, maka akan aku lakukan.

kau ingin aku untuk melahirkan Seiya dan Seichipun akan aku lakukan,

tapi ku mohon, tolong jangan biarkan anakku mati untuk kedua kalinya" ucap Kuroko memeluk Seiji sembari menekan pergelangan tangan Seiji,

agar tidak terus mengeluarkan darah seketika Seijuuro tersenyum dan dia memiliki rencana lain, selain menghidupkan Seiji kembali.

"Seijuuro-sama~" ucap Kuroko akhirnya putus asa,

"Tentu saja, tetsuya.

apapun yang kau inginkan pasti akan aku kabulkan" ucap Akashi lalu mengecup kening Kuroko dan mengambil tubuh Seiji, dan menyuruh pelayan untuk memanggilkan Midorima SHintaro.

Semenjak hari itu Seiji absen membuat teman temannya khususnya Arima cemas, dan mencoba mencari tahu dengan bertanya pada Midorima dengan mengiriminya pesan,

dan itu membuat Midorima dan Arima semakin dekat, Midorima bertanya mengenai kabar Takao dan Arima sendiri, sedang Arima bertanya mengenai sahabatnya,

1 Minggu berlalu pada akhirnya Seiji membuka matanya, di dapatinya Kuroko di sisinya sedang Akashi tidak ada, meski Seiji kini tengah berada di atas kasur Kuroko bersama si pemilik.

"Ayah, mengapa kau memintanya menyelamatkanku~" ucap Seiji melihat luka di pergelangan tangannya menghilang bagaikan sihir,

"Tidak anakku,

tidak Seiji anakku,

sudah cukup sakit akan kehilangan anak anakku, dan jangan biarkan aku merasakannya lagi,

tidak untuk kali ini" ucap Kuroko pada Seiji.

"Kalau begitu ayah, coba katakan padaku.

Ayah mengapa ini terjadi padaku?

dosa apa yang telah aku lakukan sampai aku harus melewati semua sakit ini,

coba beri tahu aku ayah,

perbuatan baik akan mendapat hal yang baik

perbuatan buruk akan mendapatkan hal yang buruk juga,

lalu mengapa aku harus merasakan sakit hati ini ayah, mengapa harus merasakan penderitaan ini,

apa karena aku terlahir dari makhluk yang ternoda maka aku menerima semua penderitaan ini?

aku tak pernah meminta untuk dilahirkan sebagai seorang iblis, ayah,

aku ingin terlahir sebagai anakmu,

dulu oto-sama melihatku bagaikan cerminan dirinya,

dia melihatku penuh kasih sayang tapi sekarang setiap dia melihatku tampak kebencian penuh noda,

apa yang harus aku lakukan untuk membuat oto-sama menyayangiku seperti dahulu, ayah" ucap Seiji,

"Tenanglah anakku, dia pasti akan melakukannya,

Dia pasti akan menyayangimu seperti yang dia lakukan dahulu.

Itu janjiku pada mu anakku,

Dan Akashi-sama pasti akan menuruti segala kemauan ku,

Benar bukan, Akashi-sama?" ucap Kuroko memandang ke arah pintu dan di luar ternyata berdiri Akashi yang ternyata sudah mendengar semuanya,

Pintu pun di buka lalu Akashi yang berwujud setengah naga, setelah sekian lama dia berwujud manusia biasa, kini berpakaian kimono nya yang sering dia pakai dahulu lalu memandang ke arah Seiji,

"Dan pasti akan ku kabulkan Tetsuya, pasti" ucap Seijuuro.

TBC

8 Naga Mata AnginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang