22.Fin

730 40 13
                                    

Utara = Akashi Seijuuro
Akashi Seiji
Akashi Seiya

Timur Laut = Midorima Shintaro
Midorima Arima

Timur =Murasakibara Atsushi
Murasakibara Nowaki

Tenggara = Aomine Daiki
Aomine Aoi

Selatan = Kise Ryouta
Kise Kou

Barat Daya = Nijimura Shuzo
Nijimura Kage

Barat =Mayuzumi Chihiro
Nijimura Hoshi

Barat Laut =Kuroko Tetsuya
Akashi Seichi

100 Lustrum pun berlalu,

dalam artian 182500 hari pun berlalu, semua kembali ke tempat yang seharusnya berada,

keabadian para naga terpilih pun di bagikan pada anak dan istri mereka, hingga pada akhirnya mereka bisa hidup dengan tenang hingga pada tahap dimana kini mereka memiliki cucu,

karena, setelah mencari ke seluruh pelosok dunia dimana anak anak para naga tepilih terlahir kembali, mereka menceritakan semua masa lalu dan apa yang terjadi, hingga akhirnya semua mengerti dan menerimanya,

para manusia modern kini mulai kembali berdatangan kekuil setiap perayaan festival, baik awal tahun maupun akhir tahun,

Seiji menikah dengan Aoi anak mereka bernama Rakuzan,

Kuro menikah dengan Seichi anak mereka bernama Teiko,

Arima menikah dengan Seiya anak mereka bernama Shutoku,

Nowaki dan Kou menikah dengan Hoshi anak mereka bernama Yosen dan Kaijo.
.

.

.
Dalam kuil Timur Laut yang di kenal dengan kehebatan air kesembuhan sekarang di dunia modern ini para manusia menyebutnya sebagai air panjang umur yang di keramatkan,

Tampak balita berambut hijau seperti Arima tengah belajar jalan dengan sang kakek siapa lagi kalau bukan, Midorima Shintaro.

"Dada~" bayi itu melihat Arima mendekat langsung teralihkan perhatiannya, dan mulai melangkah selangkah demi selangkah ke arah Arima,

mengabaikan rentangan tangan Midorima yang sangat antusias pada sang cucu,

"Shu-kun, belajar jalan sama kakek tua itu, nodayo" ucap Arima langsung menggendong sang anak,

"Emp, chu belajal jalan, na-noda-yo~" ucap sang balita memiringkan kepalanya dengan logat keluarganya yang khas,

"Oi, Arima cepat berikan Shutoku padaku, nodayo.

Aku yang pertama mengajaknya main, nodayo" ucap Midorima kesal, karena sang cucu justru di rebut,

"Jiji (Ji-chan)?" ucap Shutoku memandang sang kakek, mengapa tiba tiba mengambek seperti itu,

"Ah, aku lupa, nodayo.

tadi Oto-san di cari ayah, nodayo.

cepatlah menemuinya katanya dia menunggu di dunia manusia, nodayo" ucap Arima berbohong, karena sebenarnya Seiya dan Takao tengah menyiapkan bahan makanan untuk nanti di masak sore hari,

"Emp!!!

oto-chan ucoo (usooo)" Shutoku langsung menutup hidungnya dan mencoba menjauhi Arima karena Arima berbau kebohongan, entah bagaimana sang anak bisa mengetahui kalau seseorang berbohong, maka akan tercium aroma tidak sedap,

Midorima yang tahu kalau Arima berbohong padanya kesal lalu menggendong Shutoku karena sang cucu mencoba menjauhi Arima karena bau bohong,

"Shu-Shu-chan?" ucap Arima baru ingat kalau sang anak bisa mengetahui kebohongan dan kejujuran dari aroma.

8 Naga Mata AnginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang