6. Penerus!

1.2K 118 4
                                    

Utara = Akashi Seijuuro
Akashi Seiji
Akashi Seiya

Timur Laut = Midorima Shintaro
Midorima Arima

Timur =Murasakibara Atsushi
Murasakibara Nowaki

Tenggara = Aomine Daiki
Aomine Aoi

Selatan = Kise Ryouta
Kise Kou

Barat Daya = Nijimura Shuzo
Nijimura Kage

Barat =Mayuzumi Chihiro
Nijimura Hoshi

Barat Laut = . . . . [Kuroko Tetsuya]
Akashi Seichi

.

.

.
Setelah hari itu tidak ada lagi yang meragukan Seiji, suatu hari setelah hari itu berlalu.

Sejak pagi hari, Seichi meminta ijin pada Kuroko dan Akashi untuk pergi keluar, Seiji dan Seiya yang tidak tahu kemana adik kesayangannya pergi, menjadi penasaran.

lalu Seiji dan Seiya mengikuti dari belakang, Seichi keluar istana lalu memasuki hutan kesunyian, terus melangkah bahkan sampai melewati danau yang begitu besar, dia hampir sampai ke perbatasan ke pemukiman manusia.

namun karena hawa keberadaan seichi yang tipis seperti layaknya Kuroko, Seiji dan Seiya kehilangan jejak Seichi.

Di tempat Seichi. . .

"Kage-nii gomen matta?" ucap Seichi

melihat Kage sang naga dari keturunan Nijimura Shuzo dan Mayuzumi Chihiro, tengah berpakaian layaknya manusia, kemeja warna pastel dengan celana jeans dan tali pinggang yang terlihat,

sangat pas di tubuh Kage layaknya model di majalah,

"Kage-nii, mau ajak aku kemana?" ucap Seichi masih menggunakan baju kuil.

"Huft, setidaknya hari ini ayo kita beli baju untuk mu dulu.

kalau pakai baju kuil pasti akan sangat mencolok" ucap kage sembari berjalan di depan Seichi.

"Tapi aku hanya punya ini, Kage-nii" ucap Seichi sedih,

"Jangan memasang wajah seperti itu, ayo kita belanja baju untuk mu" ucap Kage berjalan di kanan Seichi,

Lalu Kage dan Seichi pergi berbelanja pakaian, mereka seperti pergi kencan,

namun bagi pandangan manusia, mereka seperti pria berumur 20an yang berkencan dengan siswa SMP berusia 15 tahun.

.

.

.
Setelah berganti pakaian, Seichi dan Kage pergi ke taman bermain, dimana para pasangan muda pergi berkencan.

Kruuuueeekkk

Tiba tiba terdengar suara dari perut Seichi dan langsung membuat wajahnya merah padam,

"Sarapan dulu kah" ucap Kage tersenyum kecil melihat tingkah Seichi yang kekanak-kanakan.

"Gomen, Kage-nii" ucap Seichi malu.

"Iie, aku pun ingin mengajakmu mencoba sarapan di dunia manusia ini" ucap Kage lalu berjalan di depan Seichi hingga sampailah mereka di sebuah truck food yang tersebar di taman bermain itu.

Pagi itu Seichi memakan sandwitch tuna dan sandwitch ayam, begitu lezat tidak lupa juga dengan susu vanilla kesukaannya,

sedang Kage hanya menyantap kopi hitam dengan sedikit manis di ujung lidah.

"Apa kau sudah kenyang?" ucap Kage sembari mengusap sisa makanan yang tersisip di ujung bibir Seichi dan di makan.

BLUSHHHHH

"Emp" ucap Seichi langsung menunduk seolah tahu bahwa wajahnya pasti sudah sangat merah seperti tomat.

"hahaha, ayo kalau begitu" ucap Kage semakin tertawa melihat tingkah Seichi yang terus di jahili nya itu.

"Kage-nii kita mau kemana?" ucap Seichi mengikuti Kage dari belakang.

"Ayo kita lihat lihat dulu kalau ada yang kau suka,

ayo kita menaiki wahana yang kau suka itu, Seichi" ucap Kage.

BLUUUSHHHHH

"Emp" ucap Seichi berlari kecil menyamai langkah Kage yang jelas lebih besar jarak langkahnya dari Seichi yang pendek.

.

.

.

lalu mereka mencoba berbagai wahana, ada wahana horor ada wahana yang ekstrim dan hampir semua wahana mereka coba, namun Seichi entah mengapa tidak takut sama sekali,

tak di sangka kalau dia tidak takut, niat untuk menjahili Seichi pun tidak sesuai rencana, padahal Kage sangat suka dengan wajah Seichi bila ia jahili.

Namun saat hari menunjukkan pukul 1 pagi, matahari begitu terik sampai, saat mereka berdua tengah berjalan menyusuri wahana.

"Seichi bagaimana, apa kau sudah lapar?" ucap Kage namun tidak kunjung ada jawaban dari Seichi yang berada di belakangnya.

"Seichi?" lalu Kage melihat ke belakang, dimana banyak pria dan wanita berkumpul, mengelilingi Seichi yang terduduk lemas, dengan keringat di wajah begitu manis dan seksi bagi Kage.

"Seichi?" ucap Kage berlari mendekati Seichi.

"Hah~ gomen Kage-nii,

karena sangat panas hah~

kakiku lemas, gomen" ucap Seichi begitu Kage berlutut di depannya.

"Gomen, harusnya aku yang sadar (dia adalah naga air sama seperti Kuroko-sama),

Sumimasen, minna-san, Adikku merepotkan kalian, sekarang dia baik baik saja" ucap Kage lalu semua yang berkumpulpun bubar.

'Adik?

jadi ini bukan kencan kah?

kenapa, dadaku begitu sakit seperti di remas dan tertusuk di saat yang bersamaan,

mulutku terasa di kunci,

dan tenggorokanku sangat sakit seperti terpotong' ucap Seichi tiba tiba diam seribu bahasa.

"Are?" Tiba tiba air mata Seichi turun,

"Sei-Seichi?

nande (Kenapa)?" ucap Kage sangat terkejut melihat air mata,

"Jadi Kage-nii dan aku, adalah kakak adik?

tapi aku gak butuh kakak lain selain Seiji-nii dan Seiya-nii" ucap Seichi menangis layaknya anak SMP.

HUGGGG

"Te-tentu saja aku tidak menganggap mu seperti yang kau pikirkan, Seichi.

Kitakan sekarang sedang berkencan?" ucap Kage mencoba menenangkan Seichi dengan memeluknya lembut sembari menepuk punggung seichi lembut.

"Tapi tadi Kage-nii bilang-" ucap Seichi masih menangis,

"Seichi, di dunia manusia itu tidak semudah di dunia kita.

di sini memliki peraturan masing masing,

ada yang namanya pandangan sosial,

hubungan sosial manusia itu sangat merepotkan, kau tahu?

kalau itu mengganggumu gomen, Seichi.

Kalau ada manusia yang bertanya, maka akan aku bilang kau adalah kekasihku,

tidak apa kan?" ucap Kage kini memandang Seichi langsung ke matanya.

BLUSHHHHH

"Emp" dan Seichi pun berhenti menangis bersamaan dengan wajahnya yang memerah padam.

"Iko I- eh?

Seiji-sama to Seiya-sama?" ucap Kage melihat kedua kakak Seichi di belakang Seichi memandang Kage dengan aura membunuh,

"Kage-nii?" ucap mereka bersamaan dengan bariton, berbeda dengan Seichi, mereka berdua adalah Alpa dominan.

TBC

8 Naga Mata AnginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang