Hingga suatu hari setelah hubungan dengan Seiji dan Seijuuro sedikit membaik, akhirnya mereka memiliki kesempatan untuk berbicara satu sama lain,
Kuroko tengah pergi bersama Takao, dan Midorima bersama mereka untuk menjaga mereka
Arima bersama dengan Seiji dan Seijuuro di kediaman Akashi.
"Duduklah, dan aku akan memberi tahumu alasan mengapa kami melakukan ritual kematian bagi seluruh keturunan para naga terpilih,
termasuk kalian berdua, Akashi Seiji dan Midorima Arima" ucap Akashi yang duduk di kursi sembari meminum kopi paginya,
". . ."Lalu merekapun duduk di hadapan sang naga terpilih yang paling di tuakan,
"LEPASKAN AKU!" lalu sesaat kemudian datang dua orang pria dewasa yang satu lengah mengikat dengan tali yang berwarna hitam lebih hitam dari kegelapan itu sendiri,
dan yang satu mencoba menggiring yang di ikat untuk ikut melangkah bersamanya dengan penuh rasa halus, kedua pria itu datang bahkan tanpa mengetuk terlebih dahulu.
"Kau sudah datang Shuzo, Chihiro.
Baguslah bagaimana kalau kita mulai saja, mengapa semua ini harus terjadi, hmp" ucap Akashi,
sedang kedua anak muda itu hanya diam menyimak sandiwara apa lagi yang orang orang di depan mereka ini sedang mainkan.
"KALIAN TELAH MEMBUNUH ANAK ANAKKU!
PEMBUNUH!
AKU, KUROKO, HIMURO, TAKAO, DAN SEMUA PASANGAN DARI PARA NAGA TERPILIH LAINNYA TELAH MERINTIHKAN AIR MATA SETARA DENGAN AIR MATA SELURUH MAKHLUK DI DUNIA INI!
BAGAIMANA BISA KALIAN MASIH MEMILIKI MUKA UNTUK MENEMUI KAMI!" Chihiro sudah habis kesabaran dan berkoar koar membuat Seiji dan Arima serata tertusuk dadanya,
kasih sayang orang tua yang di tunjukkan Chihiro seolah menyentuh hati mereka,
"Aku adalah Nijimura Shuzo, salah satu naga terpilih sekaligus paman kalian juga,
Kalau Seijuuro memiliki kemampuan membaca pikiran orang,
Shintaro memiliki obat untuk semua penyakit,
aku bisa berteleportasi, maka istriku ini-" ucap Shuzo menerangkan meski sambil narik Chihiro ke atas pangkuannya, agar tak kabur lagi, karena dia sudah susah payah menangkapnya setelah sekian lama.
"AKU SUDAH BUKAN ISTRIMU LAGI!" bentak Chihiro,
"Kau tidak tahu?
aku kan abadi, berarti selama aku belum mati maka selama itu kau akan tetap menjadi pasanganku, Chihiro,
maka kemampuan Chihiro adalah bisa melihat sepercik masa depan yang pasti akan terjadi" ucap Shuzo lagi,
"Aku hanya bisa memperkirakan dalam hitunganku,
berbeda dengan kemampuan Chihiro yang benar benar bisa melihatnya" ucap Akashi lagi, dan Chihiro kini diam meski dia tetap mencoba untuk melepaskan diri,
"Hmp?
lalu apa ada sangkutannya dengan ritual itu?" ucap Seiji menyinggung,
"Ya, ini jelas ada sangkutannya,
terutama kau Arima,
karena kami melakukan ini semata mata karena kesalahan kau dimasa depan kelak" ucap Shuzo, dan Chihiro hanya membuang muka seolah tak ingin mengingatnya.
"Aku nodayo?
Kesalahan ku dimasa depan nodayo?
kesalahan besar apa yang aku lakukan sampai aku dan para keturunan naga terpilih lainnya, akan di katakan oleh para orang dewasa di depannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
8 Naga Mata Angin
FantasyKisah ini berawal ketika terpilihnya 8 naga dari masing masing mata angin, 8naga ini akan mewakili kekuasaan dari daerah yang mereka akan lindungi dan kuasai berdasarkan mata angin, namun semenjak terpilihnya ke 8 naga, ada satu naga yang tak pernah...