Kemarin menjadi hari memalukan yang akan selalu diingat Alex, ia sangat malu dikalahkan Bastian di hadapan teman-temannya. Apakah hari ini akan menjadi hari terbaik atau sebalikanya bagi Alex?
Hari ini Alex ingin menepati janjinya kepada Bastian, ia tidak ingin memperpanjang urusannya dengan pria aneh itu.
"Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang, Lex. Lo udah bawa?" ucap Bastian dengan senyum merekahnya melihat Alex memasuki kelas.
"Gue udah siap dan semangat nih," lanjutnya dengan senyum ceria.
"Ada," sahut Alex singkat dan malas.
"Baguslah, nanti gue temanin lo," ucap Bastian senang.
"Lo berdua harus menyaksikan momen langka ini," lanjut Bastian kepada Dino dan Tasya.
"Memangnya ada apa?" tanya Dino penasaran.
"Lo sama Alex udah bujuk Sinta buat nerima gue?"Nggak."
"Alex mau ngajarin otak lo biar pintar?"
"No no."
"Atau jangan-jangan, Lo mau ngajarin Alex main basket?" tanya Dino kembali menatap Alex dengan tawa kecilnya.
"Lo lihat aja nanti," balas Bastian masih dengan senyum merekahnya.
Alex sangat kesal dengan kata Dino menyindir dirinya, Mungkin kemarin Alex kurang beruntung melawan Bastian.
"Sya, lo wajib lihat nanti," ucap Bastian dengan tatapan liciknya kepada Tasya.
"Bodo amat," sahut Tasya tidak menoleh Bastian sedikit pun.
Alex sudah memiliki firasat buruk, ia dapat menebak hal apa yang akan terjadi kepadanya nanti.
"Lex. kalau boleh tahu, jujur sebenarnya lo pernah pacaran?" tanya Bastian penasaran.
"Nggak," jawab Alex singkat.
"Kalau suka sama cewek?"
"Nggak."
"Nanti gue ajarin lo suka sama cewek," pinta Bastian percaya diri.
"Emang lo pernah pacaran?" tanya Alex menaikkan satu sudut bibirnya. Ia meremehkan Bastian.
"Bisa ditanyakan langsung dari cewek di sebelah gue," sahut Bastian polos menoleh Tasya pelan.
"Batu nggak bisa pacaran," suara Tasya terdengar jelas di telinga Alex, Bastian, dan Dino.
"Bas, udahlah. Lo diam aja, tunggu gue pacaran sama Sinta baru lo nyari pacar," sahut Dino menertawakan Bastian tak berdosa.
"Nunggu lo pacaran sama Sinta, keburu Alex sama Nana punya cucu," ucap Bastian dengan tatapan sinis kepada Dino.
Tasya sontak menatap Bastian tajam, ia sangat terganggu dengan ucapan Bastian itu. Tetapi Tasya tidak ingin Bastian kembali curiga kepadanya, ia berusaha mengalihkan pandangannya lagi.
"Bas, kayaknya bebeb lo marah tuh," ucap Dino pelan.
"Gue ini manusia luar biasa, nggak mungkinlah gue punya bebeb patung hidup."
Alex hanya diam, ia tetap fokus membaca bukunya. Ia membiarkan Bastian dan Dino mengoceh tidak jelas.
Alex belum menemukan cara bagaimana memberikan Nana bunga itu, ia sangat berpikir keras, Bastian sangat menekannya untuk bersikap manis kepada perempuan. Hal ini sangat menganggu pikirannya dari kemarin.
Jam pelajaran pertama telah berakhir, Bastian sangat menunggu waktu ini. Ia akan menagih janjinya kepada Alex yang akan memberikan Nana bunga.
"Lex, sekarang waktunya," ucap Bastian kepada Alex yang tampak masih merapikan buku-bukunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITAKU CERITAMU
Teen Fiction-Aku dan kamu adalah sumber cerita kita- Ini kisah remaja Alex, memiliki nama panjang Alexandro Dava. Pria cuek tetapi memiliki jiwa disiplin tingkat tinggi. Kisah persahabatan Alex dengan Tasya, Bastian, dan Dino. Ini juga menceritakan Kirana, bisa...